10. Siapa saya dimata mereka?

118 12 65
                                    

Masha pov

"Mas jalannya jangan cepet cepet, aku capek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mas jalannya jangan cepet cepet, aku capek. " Saya sedikit berteriak pada Mas Duta saat dia tanpa rasa kasihan sudah mendorong keranjang belanjaannya meninggalkan saya jauh dibelakang.

"Kamu tuh apa apa lelet ya Sha. Minyaknya keburu abis kalo jalan kamu kayak siput gitu. "

Mas Duta kembali menghampiri saya sambil ngomel ngomel.

"Beneran capek Mas, kaki Mas kan panjang banget gimana aku mau ngimbangin coba orang kakiku pendek gini. Lagian Mas nggak kayak Mas Marka yang so sweet. "

Saya menunjuk Mas Marka yang jalan duluan di depan dengan Kak Bin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saya menunjuk Mas Marka yang jalan duluan di depan dengan Kak Bin. Mas Marka sungguh memperlakukan Kakak perempuan saya seperti ratu. Lihat aja sekarang, dia menenteng keranjang penuh belanjaan lalu tangannya yang lain menggenggam jemari Kak Bin. Bahkan Mas Marka sengaja memelankan langkah kakinya hanya agar istri kesayangannya itu tidak kesulitan mengimbangi langkah kaki Mas Marka yang panjang. Gentle banget kan beda sama Mas Duta Shampo Lain.

"Mau beli es krim nggak yang? Itu loh ada es krim kesukaanmu. Aku ambilin ya."

"Mauuu... tapi beli minyak dulu aja keburu abis yang. "

Aggghhh kenapa uwu sekali sih mereka. Saya kayak orang ngontrak deh di bumi ini. Nasib jomblo gini amat ya.

Mas Duta mengikuti arah pandang saya. Dia menatap si pasutri baru dengan tampang julidnya.

"Gitu doang di bilang so sweet. Tch...!"

"Yeu daripada Mas. Raja tega, boro boro nawarin es krim, melanin jalannya aja nggak mau padahal nggak keluar duit loh. "

Grep

"Ya udah kamu diem aja deh di sini biar nggak ngomel ngomel. "

"Eh... eh... Mas... turunin aku!"

Saya kaget sekali saat Mas Duta tanpa permisi mengangkat tubuh kecil saya lalu menaruhnya begitu saja di keranjang belanjaan. Ish, saya kan manusia bukan karung beras, kenapa di taruh seenaknya di keranjang dorong seperti ini sih.

Lekas Pulih Haechan JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang