[ 1 ] JINKOOK

1.4K 66 5
                                    

JIN X JUNGKOOK

tags: fluff!, jk pov, in bahasa

—————————————— happy reading! ♡

Kenalkan. Namaku Jeon Jungkook. Saat ini, disamping ku ada seorang lelaki. Dia tinggi semampai, wajahnya tampan dan dompetnya tebal. Berbeda jauh dari ku.

Dia, Kim Seokjin. Apa kalian tahu hubungan antara dia dan aku seperti apa?

Kakak-adik? Teman? Sepupu? Atau hanya sebatas tetangga? Oh! Atau teman sepermainan dari kecil?

Bagiku, dia kekasih ku. Ehem!

Tapi ya! Bagiku saja.

Aku tidak tahu, siapa aku untuknya. Jika dilihat dari tingkah lakunya, hmm.. lebih baik tidak usah ku jelaskan, karna itu hanya akan membuat sakit hatiku saja.

Seokjin memperlakukanku persis sebagaimana hubungan antara adik dan kakak.

Lagipula, dia emang anak bungsu di keluarga besarnya. Bersamaku, dia bisa mengeluarkan dan melakukan naluri keabangan nya. Melindungi ku, menjaga dan memberikan banyak hadiah.

Jujur saja, aku mau apa yang dia miliki. Rupa. Kekayaan. Teman. Tapi aku rasa lebih baik miliki dia saja. Satu dalam sejuta! Limited Edition!

Mana mungkin aku lepaskan peluang.

"Kook, ayo pergi main!"

Aku menoleh. Kami baru pulang dari kampus. Berjalan seiringan. Aku mengepal tanganku karna dari tadi tangan kami bersentuhan, tapi aku malu untuk memegang tangannya duluan.

Kim Seokjin, lelaki open minded. Tapi dia belum tahu aku juga termasuk dalam kalangan orang-orang itu.

"Mau kemana?" Tanyaku.

Bisa jadi dia mau membawa aku ketempat yang sama. Kalau ke tempat yang sama, aku jadi malas. Nonton film ke bioskop terus. Tempat itu sejuk didalam! Kalau Seokjin mau peluk aku, tidak masalah. Tapi itu tidak mungkin!

" Aku mau mengajak mu pergi ke karnaval. Ada karnival di ujung pasar sana."

Dengan harapan tersirat, aku menatap matanya.

" Iya. Iya. Aku traktir."

"Yeyy! Senengnya punya Sugar Daddy! Kau yang terbaik, Jin!" Aku tersenyum sebelum tanganku tiba-tiba ditarik olehnya.

"Ayo cepat jalan. Nanti karnaval nya semakin ramai kalau kita datang terlambat."

"Tempat seperti itu memang sudah pasti ramai 'kan?" Balasku.

*****

Setelah kami sampai disana. Ehem! Sekedar informasi saja, tanganku masih didalam genggamannya. Ketika dia membayar tiket juga tidak dilepaskan. Si penjual tiket hanya tersenyum ramah. Aku jadi malu.

Jadinya aku menarik lepas tanganku, perlahan-lahan tapi Seokjin menyadarinya. Dia melihat tangannya yang tidak lagi bertaut dengan tanganku. Dia memandangku namun tidak mengatakan apa-apa.

"Ayo masuk ke rumah hantu." Ajakku. Ini siang, seharusnya ini tidak akan begitu seram. Tapi Seokjin malah menarikku ke tempat lain. Tempat menembak hadiah.

"Lihat aku ya. Aku pasti dapat beruang besar itu." Katanya penuh percaya diri, aku tersenyum.

Tanpa disuruh pun, aku mau melihat kamu terus, Jin.

Tapi sayang. Point tembakan Jin tidak sampai untuk mendapat beruang besar itu, lalu ia mengeluarkan blackcard nya.

"Aku mau beruang coklat itu!" Jin menghempaskan blackcardnya. Si penjaga melongo.

DOMINANTER KIMWhere stories live. Discover now