Bagian 24

97 9 3
                                    

Aku minta maaf sebesar²nya atas keterlambatan update. Keadaan aku ngk memungkinkan buat update beberapa bulan ini tapi aku usahakan book ini segera tamat.

Happy reading


.

Heeseung masih betah berdiri dibalik kaca ruangan operasi milik adiknya lampu ruangan itu masih menyala merah adiknya tengah berjuang melewati masa-masa sulitnya. Mama terduduk tak berdaya dikursi depan ruang operasi melafalkan doa untuk keselamatan sang buah hati air matanya tidak berhenti mengalir.

"Mama yakin adek bisa! "

Tak lama setelah itu June dan kembarannya-Jake datang berlarian sepanjang koridor mereka sama kacaunya setelah mendapat kabar kalau Alodia masuk rumah sakit tanpa tau penyebabnya.

June lantas merengkuh tubuh Lisa memberi sedikit ketenangan dan kekuatan karena dia tau betapa hancurnya hati wanita itu.

"Tante percayakan Alodia kuat? " Lisa mengangguk dengan yakin tidak kuat untuk berbicara lagi "Alodia pasti selamat tante. "

Jake menghampiri Heeseung dia tau juga kalau laki-laki itu sama hancurnya. Keadaannya benar-benar kacau baju jaket putih itu terdapat banyak jejak darah matanya sembab.

"Bang ikut gue sebentar yuk. " Heeseung menggeleng bersi kukuh ingin menemani adiknya.

"Gue mau di sini, adek gue butuh gue!"

Jake menarik napas kasar " Ini hal penting yang mau gue bahas soal Alodia bang! " Lantas Heeseung langsung menoleh menatap penuh tanya dengan apa yang barusan Jake bicarakan.

"Lo tau soal apa? " Tanyanya.

"Yang nembak Alodia... "

"Kasi tau gue siapa!! " Marahnya.

Jake menarik Heeseung menjauh dari ruangan operasi sebelumnya dia tau prihal ini pun dari Jay dia juga tidak mengatakan apapun kepada adiknya.

"Sore, sebelum Alodia dilarikan kerumah sakit Jay liat Jeno ditaman-"

"Maksud lo Jeno yang nembak adek gue? " Potong Heeseung.

Jake mengangguk "gue yang telepon ambulance dan Jay saat itu langsung ngejar Jeno. "

Ada luka yang tiba-tiba saja kembali terbuka Heeseung memejamkan matanya ini adalah salahnya tapi kenapa harus adiknya yang menanggung semuanya.

"Gue yang salah, gara-gara gue Alodia jadi begini! " Laki-laki itu menendang dinding rumah sakit sampai-sampai mengalihkan atensi Lisa June dan beberapa orang yang ada dilorong rumah sakit.

"please bang jangan gini! Ini bukan salah lo bang. " Jake menarik tubuh Heeseung kedalam pelukannya dia selalu menyalahkan dirinya sendiri.

"Seha--rusnya Jeno nem--bak gue bukan Alodia. " Tangis Heeseung pecah begitu saja dia terlalu kecewa. Jake yang mendengar kalimat pedih itu pun ikut meneteskan air mata.

Disela isak tangis itu ruang operasi terbuka dengan lampu yang tidak menyala lagi semua menarik atensi kearah dokter yang keluar dengan baju khusus itu.

Game over | Jay Park ✔ Donde viven las historias. Descúbrelo ahora