plot twist.

7.3K 870 48
                                    

Happy Reading.
Utamakan vote dan komen
Makasih

Di ruangan mewah dengan interior yang terkesan antik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di ruangan mewah dengan interior yang terkesan antik.

Seorang gadis duduk dengan kaki menyilang menatap lalu lalang lewat kaca besar di depannya.

"Nona," sapa seseorang yang mendekati gadis itu.

"Hm?" Tanya gadis itu dengan deheman.

"Orang tua anda menanyakan kabar mereka bertanya kapan anda akan muncul lagi."

Gadis itu meletakan minuman yang dia pegang.

"Menurut mu kapan waktu yang tepat aku akan muncul?" Tanya gadis itu.

"Saat lulusan sekolah anda nona, itu waktu yang cukup pas."

Gadis itu menatap datar ke depan.

"Nona Aura boleh saya bertanya?"

Aura melirik sekilas sekertaris nya.

Iya gadis itu aura, jelas gadis itu masih hidup.

"Apakah setelah ini anda akan memaafkan tuan Laskar?" Tanya nya hati-hati.

"Apakah anda mencintai nya?" Tanya nya lagi.

Mendengar itu Aura terkekeh sinis.

"Mencintai nya? Jangan naif setelah apa yang dia lakukan apa menurutmu aku akan menerima nya begitu saja?"

"Lagi pula aku hanya memanfaatkan nya, sama-sama memanfaatkan, adil bukan?"

Sekertaris aura itu tersenyum miring.

"Tidak salah, anda benar-benar licik."

Aura tertawa mendengar ucapan sekertaris nya itu.

"Tapi nona bukankah anda sudah kaya? Hanya untuk melindungi adik anda dari mereka bukanlah itu sudah lebih dari cukup?"

"Aku hanya memanfaatkan pembelaan nya saja, kalau harta jelas aku lebih dari nya. Jika aku terus membela diri tanpa pembelaan dari orang lain itu sangatlah buruk."

"Lalu bagaimana anda bisa manipulasi mereka seolah anda benar-benar mati?"

Aura menghela nafas, "kau banyak bicara ya sekarang."

Flashback.

Aura gadis itu sedang merencanakan sesuatu dengan orang tuanya.

"Kamu gak curiga sama laskar au?" Tanya Ryan tiba-tiba.

Aura menoleh, menatap ayahnya intens.

"Curiga kok, dia gak bakal selemah itu kalau cuman untuk ngancurin ayah nya," jawab Aura.

"Lagian, di novel udah di tulis kalau dia bisa hancurin bokap nya sendiri." Batin aura.

Ryan mengangguk-angguk kan kepalanya.

AURALASKAR | Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang