Bab 2: The Queen

6.5K 744 26
                                    

Enjoy! Jangan lupa votenya ya

Yang mau ikutan LINE OPEN CHAT bisa di sini ya http://tiny.cc/gcgeng00

===

Lo aneh, makanya gue suka

===

Alika berjalan cepat ke arah kelas IPA-A. Cewek yang selalu menjadi pusat perhatian itu dengan kasar membuka pintu kelas. Matanya terlihat mencari-cari seseorang hingga, "Nata!" teriaknya ketika menemukan orang yang dicarinya.

Di pojokan, ia melihat seorang anak perempuan berambut pendek dengan wajah yang amat manis. Seperti biasanya, perempuan ini duduk dikawal dua cowok dengan tinggi hampir 180 sentimeter.

"Alika!" pekik Natasha seraya sahabatnya itu menghambur ke dalam kelasnya.

"Haduh! Udah pisah kelas, masih aja ini petasan cabe dateng ke kelas gue." Sungutan terdengar dari sudut. Siapalagi kalau bukan Caelus. Cowok itu memangku dagu sambil melirik ke arah Alika yang datang dengan satu tas kertas besar di tangannya.

"Heh! Gue tuh ke sini mau bawain kalian oleh-oleh. Bukannya seneng malah ngatain." Alika berdecak.

Sion, cowok satu lagi yang duduk di sebelah Caelus melirik sebentar. "Kalo lo bawainnya cokelat, jelas Caelus nggak peduli. Dia kan nggak suka manis."

"Hih! Iya! Gue tau kok!" Alika menjawab. Ia sudah mengenal Natasha, Caelus dan Sion dari SMP. Keempatnya selalu masuk kelas unggulan. Hanya saja, prestasi Alika agak sedikit jauh dari tiga orang tersebut.

"Nih! Gue bawain kacang-kacangan pistachio gitu. Yang wasabi buat Cael, biar makin pedes tuh mulut!" sindir Alika lagi.

Caelus memutar bola mata sebal.

"Kalo buat Nata, ini gue beliin tas. Lucu deh gue liat kemarin di Ginza bagus banget, kayak, gue langsung: ini tipe Nata banget!" Alika menyodorkan satu tas selempang kecil dari sebuah merek desainer asal Paris.

"Ka, ini kan mahal banget!" Nata membelalak.

"Ya, nggak lah! Di sana nggak semahal di sini." Ia berkata. "Diterima ya? Jadi bisa kembaran kita."

Natasha menggelengkan kepala melihat tingkah Alika yang suka seenaknya. Cewek ini celingak-celinguk.

"Lo kalo udah kelar urusannya mending cabut deh, balik ke kelas lo. Ganggu mata!" Caelus berkata lagi.

"Hih! Belom! Gue lagi nyari orang lagi." Alika memajukan bibir.

Mata cewek itu berkeliling sebelum kemudian tertumbuk pada seorang anak laki-laki berambut pirang pudar yang baru masuk ke kelas.

"Shawn!" pekik Alika. Ia melambai-lambai ke arah laki-laki tersebut.

Shawn balik melambai. Di belakangnya, seorang laki-laki lain berambut hitam gelap tampak mengikuti di belakang dengan sekotak jus di tangan.

"Kalian saling kenal?" Natasha bertanya kaget.

"Well, baru kenal seminggu terakhir." Shawn yang baru datang tiba-tiba menyambar. Ia menyodorkan minuman kemasan kepada teman-temannya.

"Uhuh, Shawn is a model and we worked together for our last project." Alika tersenyum sambil mengangkat satu bahu.

"Oh, your little crappy life, huh?" Caelus lagi-lagi mengejek.

"Cael!" Natasha melirik kesal.

Temannya satu itu memang selalu bagaikan anjing dan kucing dengan Alika. Kalau ada yang perlu dijodohkan, sepertinya Caelus dan Alika jauh lebih cocok. Yang satu raja sekolah, yang satu lagi ratu sekolah. Mungkin kalau mereka pacaran, mereka bisa menguasai seluruh sekolah.

PLUMERIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang