Faiv🌻

23 32 3
                                    

Beberapa kru dan manager sedang memperbaiki tata letak ruangan yang akan dipakai untuk syuting NCT 127. Syuting ini bernama 'NCT 127 Class' yang dimana semua murid kecuali leader menjadi murid dikelas itu dan mereka sedikit bertema badboy atau anak nakal.

"cut! Baiklah mari kita beristirahat 10 menit." Kata manager di microfonnya. Anggota NCT lalu menunduk dan mengucapkan terimakasih. Mereka keluar dari ruangan itu dan mengambil air minum mereka.

"wah segar. Kau tidak ambil kak?" Tanya Winwin sambil menunjuk botol air yang tidak diambil Taeyong. Taeyong menatap Winwin lalu ke botol air minumnya. "nanti saja, aku mau memperbaiki kerah bajuku yang terlipat" jawabnya. Setelah kerahnya diperbaiki, ia lalu mengambil botol air dan langsung meminumnya.

Tempat syuting itu cukup sibuk untuk mengurus syuting NCT. Di syuting NCT Class, ada sekitar 10 episode didalamnya. Masing-masing episode menceritakan 1-2 tema. Waktu pengerjaan syuting itu sekitar 2 episode per hari dan pastinya mereka tidak bisa banyak beristirahat. Rata-rata istirahat para staff dan lainnya sekitar setengah jam karena mereka harus mempersiapkan lainnya. Sedangkan untuk artis atau idol jam istirahatnya 1 jam. Lebih lama mereka karena harus menampilkan semangat kepada penggemarnya.

Anggota NCT lain sibuk diperbaiki make up dan baju mereka. Taeil tak sengaja melihat seseorang yang ia kenal pagi tadi. Ia langsung menghampiri orang dan menepuk bahunya.

"hei" ucapnya membuat orang itu sontak berbalik menghadapnya. Dan orang itu adalah Lia. Lia lalu tersenyum untuk merespon sapaan orang itu.

Seingat Lia, orang ini adalah anggota NCT yang tadi pagi dikenalkan padanya. Namun mereka tidak menyebutkan nama mereka masing-masing jadi Lia tidak tahu yang mana ini yang mana itu. "halo juga. Ada apa?" Tanya Lia sopan. Taeil menjulurkan tangannya berniat memperkenalkan diri. Lia membalas jabatan itu.

"aku Taeil. Member tertua di NCT namun bukan leader. Pagi tadi aku belum memperkenalkan diri karena jadwal yang mepet" katanya tersenyum.

🌻🌱🌻

Taeil mengulurkan tangannya, "sebelumnya aku belum memperkenalkan diriku. Aku Taeil dari NCT 127. Member tertua tetapi bukan leader. Salam kenal." Katanya. Lia juga membalas jabatan tangan itu.

"sepertinya kau sudah tahu namaku, jadi aku tidak harus memperkenalkan diri kan?" canda Lia. Taeil dan Lia tertawa melihat sedikit kekonyolan pada mereka. Taeil dan Lia membicarakan berbagai hal dan tentunya dalam waktu singkat.

Taeyong yang tidak sengaja melihat interaksi mereka berdua merasakan hawa aneh yang melingkupi tubuhnya. Seperti hawa panas yang membuatnya gerah.

"perhatian, karena ada rapat mendadak jadi waktu istirahat kami tambahkan sampai rapatnya selesai. Terimakasih." Sebuah pengumuman terdengar di sana. Semua orang mengangguk mengerti dan tetap melanjutkan kegiatan masing-masing.

Kembali ke Lia dan Taeil, mereka seperti adik kakak yang sudah tak lama bertemu. Banyak berbagi hal, menceritakan kejadian lucu, juga saling melempar lelucon. Bahkan baru kenal sebentar, Lia tahu kalau Taeil adalah orang yang sangat humoris dan punya senyum manis. Lia jadi yakin, jika suatu saat nanti Taeil akan mendapat istri atau pacar yang mampu menandingi leluconnya sekarang. Sekarang dia sudah tertawa terbahak-bahak karena lelucon lucu Taeil. Jika orang melihatnya seperti ini, pasti akan mengira Lia dibilang gila.

"kau ini lucu sekali. Hahaha. Aku baru tahu kalau ayam terkecil adalah ayam suir-suir. Hahaha." Kata Lia di sela-sela tawanya. Taeil cengengesan sambil menggaruk lehernya. Baru kali ini ada yang tertawa lebar mendengar lelucon garing nya. Biasanya hanya bunyi jangkrik yang terdengar setiap jawabannya disebut.

Lia menetralkan napasnya karena tertawa lebar. "kau tidak di makeup ulang? Sepertinya waktu istirahatmu hampir habis. Kau harus bergegas." Kata Lia. Tanpa menunggu jawaban Taeil, dia membalikkan badan Taeil kemudian mendorong pelan badannya. Taeil berbalik lalu tersenyum. Lia juga membalas senyumnya.

🌻🌱🌻

Taeyong kaget ketika Taeil menepuk pundaknya dari depan. "kau tidak apa-apa? Kau terlihat melamun." Khawatir Taeil. Taeyong tersenyum lalu menggeleng. "aku cuman terlalu memperhatikan waktu. Jadi sedikit melamun." Jawab Taeyong bohong.

Tentu saja ia dari tadi memperhatikan Taeil dan Lia yang akrab dalam waktu singkat. Dan disaat itu, sempat sebuah ide untuk memperkenalkan dirinya kepada Lia, namun dia langsung menghilangkan ide itu.

Entah kenapa, setiap melihat senyum dan tawa Lia, ia seperti tertarik masuk kedalam pesona Lia. Apakah dia sudah gila? Mungkin benar. Sepertinya dia harus ke psikolog.

🌻🌱🌻

Lia mengambil dan mengecek notif hpnya.

Aku akan ke sana sebentar lagi. Tapi aku buru-buru dan mungkin tidak sempat menyapamu. -Tasya.

Pesan itu dari Tasya. Lia mengerti tetapi tidak menjawab pesan itu. Ia lantas menyimpan kembali hpnya dan melihat-lihat sekitar.

Tak lama, matanya menangkap sosok Tasya yang berlari menuju ruangan itu. Kemudian dia melihat Tasya berbicara dengan seseorang didekat sofa yang terdapat jas yang tergeletak rapi di sana. Dan Lia langsung menyipitkan matanya ketika melihat Tasya menempelkan pentul pada jas itu. Sepertinya Tasya tidak sadar dengan yang ia perbuat. Selepas Tasya pergi, Lia buru-buru menghampiri sofa itu dan berniat mengambil jas itu.

Namun belum mengambil, ada juga tangan yang ikut mengambil jas itu. Lia menoleh bersamaan dengan orang itu juga menoleh. Lia terpana beberapa detik dengan mata cokelat tajam milik orang itu sebelum dia langsung menegakkan tubuhnya tanpa mengambil jas itu.

"maafkan saya. saya berniat mengambil sesuatu yang tajam disini". Lia menunjukkan kerah jas yang tertempel pentul di sana. "saya mau melepaskan ini. Terserah kalau kamu tidak mau." Ujar Lia. Taeyong menatap Lia lalu ke jasnya.

"Lia! Kau lihat pentul yang aku cantulkan? Aku lupa dimana mencantulkan pentulku. Keknya dikain, tapi kain mana? Aduhh bisa bahaya kalau nyantol di jas mereka" Tasya tiba-tiba datang dengan terburu-buru kepada Lia. Ia memegang pundak Lia dan mengguncangnya. Wajahnya panik dan takut. Lia merasa kasihan melihat wajah temannya itu. Lia melepaskan tangan Tasya lalu menunjuk jas Taeyong.

"pentulmu ada di kerah jasnya. Aku sempat melihatmu mencantolkan pentul di sana. Aku tau kau tidak sadar dan terburu-buru jadi aku memberitahunya tentang itu." Tunjuk Lia ke Taeyong. Taeyong menundukkan kepalanya kepada kepala manager mereka. Tasya langsung berwajah tenang dan menghirup udara dengan banyak.

"huhh aku kira pentulku sudah menusuk salah satu dari kalian. Sini, aku bukakan pentulnya." Kata Tasya lalu pelan-pelan mengeluarkan pentul itu. Lia menyampingkan rambutnya lalu menepuk pelang pundak Tasya.

"kalau begitu, aku ke kafetaria dulu. Mau ngopi sekalian kerja juga. Nanti kalau udah selesai, susul aku saja, ok. Semangat!" Lia tersenyum juga dibalas oleh senyum Tasya.

"iya semangat juga kerjanya. Nanti aku susul, ok. Tapi awas, di sana banyak kakak-kakak ganteng yang suka duduk di sana. Siapa tahu kecantol kan?. Hahaha." Canda Tasya lalu terkekeh. Lia ikut terkekeh lalu melambaikan tangannya dan berjalan keluar.

Tasya geleng-geleng kepala melihat Lia yang berjalan menjauh. "dia itu cantik dan pekerja keras. Tapi sayang dia sudah punya pasangan. Jika tidak, pasti sudah ku jodohkan dengan sepupuku." Gumam Tasya lalu melanjutkan kegiatannya. Ia sudah melepaskan pentul itu dan memperbaiki jas Taeyong. Kemudian dia berjalan ke kerumunan staff yang sibuk.

Taeyong masih berdiri menatap pintu keluar yang dilewati seseorang. Dia sudah punya pasangan?.

"hei! Kau berdiri seperti patung di sana. Jawab pertanyaan ini jika tidak mau saya hukum!" panggil Haechan dengan mengangkat rotan kayunya. Ia bersikap dan memposisikan dirinya sebagai guru. Semua anggota NCT tertawa melihat tingkah usil Haechan. Mereka tahu Haechan adalah yang terjahil dan terusil di NCT 127, dari awal debut sampai sekarang, mereka semua tahu kalau Haechan adalah maknae yang usil kepada kakak-kakaknya.

Taeyong berbalik melihat Haechan yang mengacungkan rotan kepada dirinya. Ia lalu tertawa melihat Haechan yang lucu dimatanya. Juga karena teman-temannya ikut tertawa, jadi ia juga juga tertawa. Syuting itu kembali berlanjut setelah rapat selesai. Mereka menghabiskan beberapa jam untuk menyelesaikan syuting itu.

🌻🌱🌻

Duh udah nyampe sini ternyata!
Spoiler gak nih? Spoiler lah masa enggak.

"Kalian sedang apa?" -spoiler bab 6

First Sight ||Series #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang