ke-12

1.1K 172 35
                                    


Lisa masuk kedalam ruangan Irene untuk menyerahkan laporan sebelum bos galaknya itu mengomel karena kelalaian dalam bekerja. Begitu melihat makanan sudah tersusun rapi diatas meja, mata Lisa yang tadinya mengantuk langsung terbuka lebar.

"Waw ada Yukgaejang." Serunya semangat duduk disalah satu kursi disana. Irene yang tadi terfokus pada berkas menoleh begitu mendengar suara Lisa.

"Bos Bae memang pandai memanjakan perut karyawannya." Puji Lisa memberi jempol pada Irene.

"Iya aku sedang berbaik hati." Ucap Irene ikut duduk didepan Lisa.

"Kakak belum memakannya ya?" Lisa beralih menatap Irene karena melihat tiga porsi Yukgaejang masih utuh.

"Aku menunggu kalian, sudah jarang kita makan bersama diruanganku." Irene memberikan alasannya.

"Kak Irene sampai menunggu padahal kakak bisa telepon kita, dengan sekejap kita bakal datang." Lisa menyengir dan mulai makan padahal masih sangat panas.

"Lisa..."

"Jisoo tidak akan datang kesini kak, dia sibuk pacaran bahkan bagian dia saja aku yang disuruh mengerjakan." Lisa memberi tahu sebelum Irene bertanya.

Irene mengangguk tidak bertanya lagi lalu mengaduk makanannya agar tidak terlalu panas. Dia memahami hari demi hari Jisoo dan Rose menjadi sangat dekat, itu bagus buat hubungan mereka.

"Aku akan meminta upah, dia membuat pekerjaanku jadi bertambah." Gerutu Lisa dengan sikap Jisoo.

"Sudah jangan dipermasalahkan, kau makan saja." Ujar Irene mulai memakan punyanya.

"Kak minum." Pinta Lisa pada Irene. Dia kepedasan tapi Irene tidak menuruti permintaannya.

"Ambil sendiri." Tolak Irene.

Disini dia bos kenapa malah menyuruhnya, Lisa adalah karyawan yang suka seenaknya setelah Jisoo.

"Pelit." Rutuk Lisa berjalan mengambil minuman.

"Kalian makan tidak mengajakku ya." Kata Jisoo tiba-tiba datang dan melihat mereka sedang makan enak.

"Tega sekali." Ucapnya pura-pura sedih dan mengambil tempat duduk disamping Irene.

"Kau masih butuh makan rupanya Ji? Ku kira kau sudah kenyang bermesraan dengan kekasihmu." Sindir Lisa setelah meneguk segelas minuman.

"Bermesraan juga butuh tenaga." Jisoo mencium aroma Yukgaejang dan tersenyum.

Dimulai dari kedatangan Jisoo tadi sampai duduk disebelahnya tidak luput dari pandangan mata Irene. Dia ikut tersenyum melihat sikap Jisoo yang menciumi aroma makanan pedas itu sebelum memakannya.

"Selamat makan." Seru Jisoo senang kemudian menyuapi makanan tersebut kedalam mulut.

"Hati-hati masih panas." Ucap Irene mengingatkan. Jisoo meniup terlebih dahulu, dia masih menyayangi lidahnya untuk tidak melepuh.

"Perhatian sekali ya." Lisa mencibir melihat perhatian Irene pada Jisoo. Irene tidak merespon sindiran Lisa untuknya.

"Tadi saja aku tidak diingatkan." Tambahnya berpura-pura kesal oleh perlakuan bosnya yang pilih kasih.

"Kau sudah memakanya lebih dulu Lisa." Dalih Irene di respon dengusan kesal Lisa.

"Ini enak wah tapi pedas sekali, perutku akan baik-baik saja kan?" Tanya Jisoo entah pada siapa tanpa memperdulikan Lisa yang masih saja ngambek. Meskipun sudah kepedasan Jisoo tetap melanjutkan makannya.

"Sejak kapan kau peduli pada perutmu huh?." Ketus Lisa menjawab.

"Kau sensitif sekali ya, apa yang telah kakak lakukan padanya?" Tanya Jisoo menatap Irene meminta jawaban.

Adore YouDonde viven las historias. Descúbrelo ahora