ke-25

973 144 56
                                    


Lisa tidak jadi ke perusahaan Jennie karena istrinya mengabarkan bahwa dia sudah pulang sejak dua jam lalu. Selesai membeli segala kebutuhan, Lisa bergegas pulang ingin segera bertemu dengan Jennie dan juga anak mereka yang masih menjadi segumpal daging.

"Jennie aku pulang." Seru Lisa didepan pintu masuk.

Lisa memasuki rumahnya lebih dalam lagi dengan kantong plastik penuh di kedua tangannya dan juga tas kerjanya.

"Jennie kamu ada dimana?" Lisa sedikit berteriak supaya Jennie mengetahui dia sudah pulang.

"Aku di meja makan kemarilah." Jennie balas berteriak memberitahu.

"Jennie kamu menyiapkan ini semua?" Tanya Lisa tersenyum haru melihat meja makan mereka penuh makanan lezat.

Jennie mendekati Lisa untuk mengambil alih kantong plastik ditangan Lisa dan juga tas kerja Lisa.

"Biar aku saja." Cegah Lisa begitu tahu Jennie mengangkat barang belanjaannya.

"Kau pasti capek, ini tidak terlalu berat kok." Jennie tersenyum mengambil kembali belanjaan yang dibeli Lisa.

"Makan lah aku sudah memaksakannya untukmu. Aku tidak tahu makanan kesukaanmu apa, maafkan aku bila aku memasak terlalu banyak." Ucap Jennie meletakan tas Lisa di sofa kemudian berjalan menuju lemari kulkas.

"Kau membelinya banyak sekali Lisa." Kata Jennie mengeluarkan buah-buahan beserta sayur untuk dimasukkan ke dalam kulkas.

"Lebih baik kelebihan daripada kekurangan. Sini aku bantu." Lisa membantu Jennie memasukan buahan tersebut.

Jennie tidak berkomentar lagi dan hanya berterimakasih atas kebaikan Lisa padanya.

"Sekarang kamu makan tidak akan enak lagi bila dingin." Jennie menuntun Lisa ke meja makan.

"Baiklah tapi biarkan aku mengecupmu dulu." Pinta Lisa mendekati Jennie.

Cup..

Lisa mengecup kening Jennie, sudah menjadi kebiasaan mereka lakukan. Sampai saat ini Lisa hanya berani mencium kening ataupun pipi Jennie saja, dia belum berani mencium bibir dan bagian tubuh Jennie lainnya akibat rasa sungkan dan ketidaknyamanan Jennie nantinya.

"Kamu juga makan ya sebelum aku menghabiskan semuanya. Ini terlihat enak." Lisa tersenyum lebar melihat makanan didepan matanya.

"Aku memasakannya untukmu, habiskan saja. Aku sudah makan tadi." Jennie ikut duduk didepan Lisa.

"Baiklah, kalau begitu temenin aku ya." Pinta Lisa menatap Jennie yang dibalas anggukan oleh Jennie.

Lisa mulai menyantap makanan satu persatu dengan ekspresi sangat menikmati membuat Jennie merasa senang masakan buatannya disukai.

"Wah Jennie ini lezat sekali, sungguh." Puji Lisa memberi jempol.

"Bila begini aku betah makan di rumah. Mulutku seolah tidak ingin berhenti makan." Lisa terus berbicara saat makanan. Menunjukan ia sangat senang memakan masakan istrinya.

"Lisa jangan bicara saat makan." Jennie mengingatkan tidak baik bagi kesehatan. Lisa menurut dengan patuh, mulutnya memang sibuk mengunyah makanan tapi matanya sesekali melihat ke arah Jennie.

"Jennie kamu sudah minum susu untuk bayi kita?" Tanya Lisa memastikan setelah ia selesai dengan makanannya.

"Sudah, aku sudah meminumnya." Jawab Jennie sambil matanya melirik gelas kotor bekas susu.

"Bukankah sudah habis, kamu membelinya?" Bingung Lisa menatap gelas tersebut.

"Karyawan di kantor memberinya padaku." Kata Jennie sedikit ragu.

Adore YouWhere stories live. Discover now