ngelamar

464 64 80
                                    

"tumben sendirian aja,mana cowok lu yang sok ganteng itu?"tanya Farel duduk di sebelah Fenly

"jaga mulut lu ye,emang pacar gw ganteng"ketus Fenly,ia tidak suka jika orang yang ia sayangi dijelek jelekan di depan nya

"iya deh maaf,tapi gantengan gw kan?"Farel terkekeh lalu menatap Xavier yang kini sedang memakan biskuit bayi

Farel kemudian menatap Fenly yang sedang membaca buku yang harus author rahasiakan namanya,cie kepo oke skip

"anak lu Fen?"tanya Farel menatap Fenly

Fenly terdiam,bodoh sekali orang di dekatnya ini ia bahkan baru beberapa bulan pacaran dengan Gilang mana mungkin memiliki anak,dan ia tidak pacaran dengan janda,ingat itu

"bukan,ini keponakan Gilang"jawab Fenly lalu kembali fokus pada bukunya

Farel hanya ber oh panjang lalu kembali menatap wajah manis milik seorang Fenly Christovel membuat yang di tatap merasa risih

"gak usah ngeliatin gw gitu kenapa sih?"kesal Fenly menatap Farel

"abisnya lu manis banget jadi gak ada bosen bosen nya gw natap lu"Farel tersenyum ke arah Fenly

"plis lah rel,we are just friend,gak lebih lagi pula gw udah punya Gilang jadi lu stop buat deketin gw,gw mohon gw gak mau Gilang marah sama gw karna lu"Fenly menatap jengkel pada Farel

Pasalnya akhir akhir ini tepatnya semejak ia menyatakan cinta pada Fenly ia semakin gencar mendekati Fenly bahkan tak peduli dengan keberadaan Gilang yang kini menguasai hati pemuda manis itu

Farel terkekeh lalu menatap Fenly lagi

"semejak lu sama Gilang lu berubah Fen,lu bukan Fenly yang gw kenal,lu asing sekarang,Gilang bikin lu berubah,dia udah bikin lu ngejauh dari gw padahal gw lebih dulu deket dan kenal sama lu tapi semejak kehadiran Gilang lu mulai ngejauhin gw,Gilang pengaruh buruk buat lu Fen"ucap Faren menjadi jadi

"shut up!"Fenly menatap tajam Farel

"lu yang berubah rel lu yang terlalu berharap ke gw,berapa kali harus gw bilang kalo lu dan gw itu cuma teman rel gak lebih,kita kenal emang jauh lebih lama dari pada gw kenal Gilang tapi nyatanya yang berhasil dapetin hati gw itu Gilang bukan lu,Gilang bukan pengaruh buruk bagi gw,dan stop ngejelek jelekin Gilang di depan gw"Fenly masih menatap tajam Farel

"gw gak pernah ngejelek jelekin Gilang,emang nyatanya dia gitu,berandalan,bawa pengaruh negatif"ucap Farel ringan

"jadi,yang negatif gw atau lu?"Farel dan Fenly nenoleh ke arah sumber suara

Gilang sedang berdiri bersamdar pada pohon yang berada tepat di belakang Farel sambil tersenyum miring yang memberi kesan badboy pada dirinya di tambah permen yang sedang ia makan

Gilang berjalan mendekati Fenly lalu mengusak rambut Fenly sambil tersenyum manis pada Fenly dan Xavier

"good boy"ucap Gilang lembut pada Fenly lalu ia beralih menatap Farel yang masih setia duduk di dmtempatnya sambil menatap kedua kekasih ini

"dan lu,stop gangguin pacar orang,gw tau pacar gw cakep dan manis karna itu gw gak akan biarin bajingan kecil kaya lu nyentuh dia"Gilang tersenyum

"sekarang anda boleh pergi"lanjut Gilang

Farel yang merasa kesal namun tak berani melawan seorang Gilang pun pergi tanpa sepatah kata pun

Gilang duduk di samping Fenly

"ada kelas gak habis ini?"tanya Gilang lembut

"gak ada,dosen nya lagi sakit"jawab Fenly

"yaudah pulang yok,a iban sama teh riri dah nyampe rumah"ajak Gilang yang di angguki Fenly

Kini Gilang yang menggendong Xavier sedangkan Fenly membawa tas miliknya dan milik Xavier

Mereka berdua berjalan beriringan menuju mobil dan segera pulang ke kediaman Gilang

Sesampainya di rumah mereka langsung menyerahkan manusia 8 bolan tersebut pada kedua orang tuanya dan izin untuk jalan jalan karna kemesraan mereka yang harusnya terjadi tadi malah terhalang bayi kecil itu

"nih anak lu aman dia mah kalo sama kita"ucap Gilang menyerahkan Xavier pada Ridwan

"makasih ye adek gw yang pinter,btw aji mana?"tanya Ridwan pada Gilang

"tau dah adek bungsu lu tuh,lagi pacaran kali"jawab Gilang sambil menoleh pada kamar Fajri yang tertutup

"yaudah deh,oh iya nih pesenan lu"Ridwan memberikan sebuah barang pada Gilang yang langsung di masukan Gilang ke dalam saku jaketnya

"makasih ya,ntar uangnya gw transfer"Gilang menepuk bahu Ridwan dan berlari kecil menuruni tangga dan menuju pintu utama karna ia ingin berjalan jalan bersama Fenly sore ini

"sorry ya Fen lama,a iban banyak ngomong"ucap Gilang yang melihat Fenly sedang bermain ponsel di dalam mobil

"iya gak papa kok"Fenly tersenyum sebentar pada Gilang lalu kembali fokus pada ponselnya

"ke pantai kayaknya asik nih,mau?"tanya Gilang pada Fenly sambil melajukan mobilnya

Fenly menatap Gilang dengan mata berbinar dan langsung mengangguk semangat

Gilang tersenyum lalu menepuk tangan Fenly singkat dan melajukan mobilnya menuju pantai terdekat karna ia ingin mengejar sunset

Setelah 20 menit perjalanan mereka sampai di pantai dan berjalan samtai menuju bawah pohon kelapa

"lu duduk dulu aja gw beliin kelapa ya"Fenly mengangguk lalu duduk di bawah pohon sambil menikmati pemandangan air laut yang tenang

Gilang datang dengan dua buah kelapa dan ikut duduk di samping Fenly

"Fenly"panggil Gilang membuat Fenly menoleh

"ya?"tanya nya

Gilang merogoh saku jaketnya lalu mengeluarkan kotak kecil berwarna merah,dengan perlahan ia membuka kotak tersebut yang berisikan cincin perak dengan permata di atasnya,tidak terlalu mewah tapi cukup larang

"will you marry me?"tanya Gilang tersenyum manis pada Fenly

Fenly yang terkejut terdiam sejenak lalu matanya mulai berkaca kaca,ia tidak percaya secepat ini respon Gilang padahal baru tadi siang ia bercerita tentang rencana perjodohan itu

Fenly mengangguk semangat."gw mau lang"Gilang tersenyum lalu memasangkan cincin tersebut pada jari manis Fenly

Fenly memeluk erat Gilang sambil terisak masih ada rasa tidak percaya akan kemantapan hati Gilang untuk membangun rumah tangga bersamanya,meski tak mudah tapi bagi Gilang lebih baik memulai semua dari nol lagi dari pada kehilangan Fenly

Fenly melepas pelukannya."makasih lang"ucapnya setengah terisak

Gilang mengangguk lalu menghapus air mata di pipi Fenly lalu mencium bibir Fenly dan di balas lembut oleh Fenly

Jarak 5 meter dari kedua insan yang sedang bercengkrama itu terdapat seorang pemuda yang sedang duduk di warung sambil menatap lurus pada mereka berdua

"temen lu dah lamaran noh,lu kapan hm?"pemuda tersebut hanya terkekeh lalu menoleh sekilas pada lelaki di sampingnya

Pemuda tersebut beralih menatap matahari yang mulai terbenam

"nunggu yang di korea mas"
























LUNAS!!

Double up lunas nih otak saya panas loh mikir kelanjutan nya^_^

Spam komen lagi besok up lagi

Kalo komen di bawah 50 upnya 2 hari lagi awokowok

Cie lamaran cekilah anak gw dah gede:)

Next siapa nih yang lamaran?

Kiw lah Shanfik belum nikah dah punya anak kayaknya soalnya pacaran nya menstrim bet

Oke bye

Stay with me

my prince 2 |gifen|[end]Where stories live. Discover now