8. Perihal Make up

802 141 12
                                    

Dari dalam rumah terdengar suara pintu terketuk.

"Bi, tolong bukain pintu. Siapa yang namu?"

"Iya Tuan."

Pintu terbuka memperlihatkan sosok gadis yang sudah cantik dengan dress selutut tanpa lengan.

"Non Jennie."

Mendengar nama Jennie, Chae menatap kearah pintu. "Loh? Jennie?"

"Iya Om, Lim nya ada?" tanya Jennie.

"Gaada. Lim nya lagi keluar sama Mommy nya."

Jennie membulatkan mata, menghentakkan kaki lalu duduk disamping Chae "what the heck? Dia ngajakin Jennie jalan kemaren."

"Lim gak ngasih tau kamu?" tanya Chae nyeruput kopi yang ada diatas meja.

Jennie manyunin bibir "enggak. Bikes deh."

"Lim itu lagi keluar sama Mommy nya. Katanya Mommy nya kangen, Adell juga kangen main sama Lim."

"Adel?"

"Ade Lim dari Papa yang lain. Anak Suzy sama Minhoo."

Jennie ngangguk faham lirik Chae yang gak enak banget ngomongin sang mantan istri yang selalu dihati.

"Om gak cemburu?" tanya Jennie tiba-tiba.

"Cemburu gimana?" tanya Chae balik.

"Ya cemburu gitu. Kak Suzy udah nikah lagi, terus udah punya anak lagi, Om Chae kebayang gak gimana cara mereka bikin Adel? Xixixi."

Pipi Chae memerah, membayangkan desahan Suzy dibawah Minho, ahh menyebalkan. "Jangan bahas itu, kamu masih kecil."

"Dih, apaan kecil, aku udah setengah abad gini kecil?"

"Kamu sama Om dari kecil, dimata Om kamu masih kecil."

"Aku udah gede," Jennie menopang dagu menatap Chae yang baru cukuran. Avv gantengnya nambah.

*
*
*

Ditempat lain, seorang Lelaki tengah menggendong bocah berumur 5 tahun di punggungnya.

"Aa, Adel mau itu boleh?" tanyanya menunjuk pedagang gulali.

"Kamu jangan ngerepotin Aa dong sayang." ujar Suzy.

"Ihh Aa aja gak protes,"

"Iya iya boleh. Tapi Adel harus rajin sikat gigi, biar giginya gak sakit abis makan gulali." ujar Lim.

Adel mengangguk setuju, terus memeluk leher Lim lagi. "Maafin Adel ya A, ngerepotin Aa terus."

Lim menatap Mommy nya. "Gapapa lah Mom, Adel ade Aa juga meski beda papah. Gak usah sungkan gitu. Aa masih anak Mommy."

Suzy mengusap rambut Lim, dia tersenyum gentir, Chae berhasil mendidik anaknya, sedangkan dia malah asyik dengan suami barunya. Dia merasa tidak berguna, tapi apa boleh buat?

"Aa pacaran sama Jennie?" tanya Suzy.

Lim mengangguk. "Iya,"

"Kok mau sama dia sih, selera dia tuh om-om." bisik Suzy.

Lim tertawa kecil "apasih Mom, jangan kompor deh."

"Gak kompor, Aa gak sadar dia nempelin Daddy Aa terus?"

"Ya kan mereka udah kenal dari kecil. Wajar lah."

"Aa juga, selera nya sama tante-tante sih?"

Lim cuma ngusap tengkuknya.

"Eh Limario?"

Lim dongkak liat Jisoo jalan kearah dia. "Ada disini juga?"

Lim ngangguk "nemenin Mommy sama Ade aku. Oh iya, Mom, Adel, ini Jisoo, temen Aa."

Jisoo salim dan Suzy mengusap rambut hitamnya. "Cantik ya kamu. Benera cuma temen?"

Lim ngangguk liat Jisoo yang pake makeup seadanya, tapi cantiknya gak manusiawi. "iyaa, cuma temen."

"Kakaknya cantik. Cocok sama Aa." celetuk Adel.

Jisoo berjongkok, kebetulan suka banget sama anak kecil. "Adek kamu Lim? Aih geulis gini euy." Jisoo nguyel pipi Adel gemes.

"Iya, Ade dari Papa yang lain."

"Kamu kesini sama siapa?" tanya Suzy.

"Sendiri Tante, bosen juga ya hari minggu cuma rebahan."

"Gak sama pacarnya?" tanya Suzy lagi.

Jisoo tertawa kecil "atuh sih tante mah, aku mah apa atuh, gak punya pacar."

"Hajar A," bisik Suzy.

"Apasi Mom, aku kan udah punya pacar."

"Cowok mah bisa dua porsi Lim." kompor Suzy lagi.

"Gak usah Mom. Tytyd ku cuma satu."

"Oh ya, Jisoo mau bareng gak? Biar gak sendirian lagi." tawar Suzy.

"Gapapa nih Tan?" tanya Jisoo memastikan.

"Ya gapapa atuh. Hayuk, sambil ngobrol sama Tante."

Jisoo berjalan disamping Suzy, tangannya menuntun Adel yang sedang menjilati permen gulalinya.

*
*
*

Hari sudah sore, dan Lim baru pulang, dia melihat Jennie yang sedang tiduran di Sofa, padahal udah cantik pake gaun sama make up, tapi... Posisi rebahannya...

"Astaga pacar aku ngapain disini?"

Jennie duduk cemberut bete banget udah siap dari jam 10 eh si Lim baru datang sekarang.

"Katanya mau jalan. Gimana sih!?"

"Eh iya, maaf sayang aku lupa ngabarin."

Jennie buang muka, kesel banget sama Lim "bodo!"

Lim tersenyum mencolek dagu Jennie "jangan ngambek dong, nanti cantiknya ilang."

"Biarin. Biar kamu malu punya pacar jelek."

Lim menatap Jennie dari atas sampai bawah "niat banget, sampe pake dress gini, make up nya tebel banget setdah udah kayak acian."

"Ohh ngatain?"

"Eh enggak." Lim mengingat make up Jisoo tadi yang tipis dan apa adanya, berbeda dengan Jennie yang wajahnya rame kayak baju lebaran emak-emak.
"Kayak tante-tante taugak?"

"Ohh kayak tante-tante? Kalo gue tante-tante selera gue bukan lo! Tapi bapak lo! Om Chae! Nikahin aku!"

Chae yang sedang mengambil air di kulkas terhenti, mengintip anak dan tetangganya sedang berselisih. "Gak ikutan."

Jennie mendengkus melihat kepergian Chae, dia menatap Lim tajam "dahlah males, mau pulang."

"Idih, udah tua baperan."

"Biarin. Daripada muda gada akhlak."


To be continue

Ahjussi Harga MatiWhere stories live. Discover now