SEUNGKWAN

230 22 1
                                    

Aku langsung membuka twitter ketika melihat ada notifikasi yang masuk di ponselku. Kulihat apa yang baru dari tweet idol grup favoritku, SEVENTEEN.

"AAAAAAAAAH!!" Aku langsung berteriak girang karena pengumuman di sana.

"Ini sungguhan? Padahal mereka baru saja selesai konser beberapa bulan lalu. Aah aku ingin pergi ke konser."

Bukannya aku tidak mampu membeli tiket konser, tapi aku bingung pergi ke konser dengan siapa. Aku bukanlah orang yang suka bepergian sendirian. Satu orang saja sudah cukup untuk menemaniku bepergian agar tidak terlalu kesepian.

"Aah aku harus bagaimana..." aku meletakkan kepalaku di atas meja.

Sebenarnya aku ingin mengajak temanku, tapi dia tidak terlalu suka K-Pop. Lalu apa yang bisa kuperbuat?

Aku scrolling twitter nya lagi. Ternyata mereka juga mengadakan fansign. Ah aku semakin ingin pergi ke sana.

Memang waktu pelaksanaannya masih lama, tapi aku harus memikirkan dengan cepat apakah aku ikut atau tidak agar tidak kehabisan tiket hehe.

Aku berjalan gontai ke kamar dan langsung ambruk ke ranjang. Aku terus berangan-angan jika aku pergi ke konser lalu idolku menoticeku lalu bagaimana keadaanku? Apakah pingsan ditempat? Atau mimisan? Atau justru hanya diam saja karena terkejut?

♡♡♡

"Ugh.. Aku tertidur rupanya. Jam berapa ini?" Tanyaku pada diri sendiri.

"Jam 5 sore." Setelah memastikan nyawaku telah terkumpul penuh, aku bangun dari ranjang dan mulai mengeluarkan bahan-bahan untuk kumasak untuk makan malam.

Aku berencana membuat steak ayam yang sederhana. Ya sesekali memasak yang sedikit mewah tidak apa-apa kan. Aku pun memulai acara masakku tanpa menunggu lebih lama.

"Aku pulang." Suara suamiku setelah membuka pintu rumah.

"Cepat mandi lalu tunggu di meja makan." Bukannya langsung ke kamar mandi, ia justru memelukku dan mengecup kepalaku.

"Masak apa hari ini?"

"Chicken steak. Sudah sana mandi dulu. Badanmu bau." Aku menyikut perutnya pelan agar ia melepaskanku.

"Eii.. maksudmu bau harum kan?" Ia terkekeh.

"Terserah. Mandi dulu atau kau tidak boleh makan malam." Akhirnya setelah kuancam ia pergi mandi walau terpaksa.

Tidak sampai 10 menit ia sudah selesai mandi dan sudah duduk manis di kursi ruang makan, begitupun masakanku yang sudah selesai.

"Ini makananmu." Aku menyodorkan piring ke arahnya yang langsung ia terima.

"Terlihat lezat. Wow so crispy. Oh ada keju juga." Aku hanya terkekeh melihatnya.

"Eottae? Aku mencoba memasaknya setelah melihat resep di internet tadi." Tanyaku. Ia mengacungkan kedua jempolnya ke arahku.

"Tasty! Ini lezat sekali sayang. Bagaimana kau bisa memasak seenak ini." Kalimatnya terdengar seperti pernyataan daripada pertanyaan.

Kami pun melanjutkan makan malam kami dengan tenang dengan ceritanya selama bekerja tadi.

"Em... sayang." Panggilku padanya.

SEVENTEEN IMAGINES STORYWhere stories live. Discover now