Eps. 04

478 53 3
                                    

Seusai latihan, mereka pun makan bersama di sana. Manajer BTS sudah memesankannya untuk mereka.

"Suga-sii, ini enak loh." ucap IU hendak menyuapi Suga makanannya.

Tapi Soyeon juga secara bersamaan ingin menyuapinya juga, "Cobalah, oppa!"

Suga yang berada di tengah melirik kedua sumpit dari tangan kedua wanita itu, "Aku bisa sendiri." dia kemudian mengambil makanannya sendiri.

"Eh, ini roti yang kau suka kan?" tanya IU akan memberikannya lagi.

"Oppa tidak suka roti itu kan?" tanya Soyeon menatap Suga.

Suga menghela napas panjang, dia kemudian melihat para membernya yang malah asik bermesraan, "Jika kalian ingin menyuapi, aku akan pindah tempat."

"Suga-sii!"

"Suga oppa!"

Suga menghiraukan panggilan itu, dia terus berjalan keluar entah kemana. Rasanya dia sangat tertekan diantara mereka berdua, jadilah dia pergi.

"Suga-sii, kau kenapa ke sini?" tanya manajer IU yang sedang makan bersama staff lain.

"Aku akan makan di sini, IU-sii dan Soyeon-sii mengangguku." jawab Suga mengambil makanan manajernya.

"Yak! Mereka begitu karena menyukaimu!" ucap manajernya langsung sadar dan menutup mulutnya.

Suga mengerutkan keningnya, "Aku tidak pantas! Aku akan beritahu mereka nanti untuk menyerah."

"Yak! Kedua wanita cantik itu menyukaimu, apa tidak ada yang menarik untukmu?" tanya manajer IU.

"Aku menyukai seseorang." jawab Suga membuat mereka terkejut.

Dia, Suga BTS, jatuh cinta? Rasanya akan turun salju jika itu terjadi.

"Jinjja? Siapa? Idol?" tanya salah satu staff.

"Bukan, aku menyukainya tapi tidak bisa memilikinya." jawab Suga dengan wajah datar.

"Apa dia punya kekasih?" tanya manajernya.

Suga diam tak menjawab, dia mengeluarkan dompetnya dan menujukkan sebuah foto lama dimana dia bersama wanita yang dia sukai dulu.

"Eh, ini..." manajer IU terlihat terkejut sekaligus tidak percaya.

"Dia bukan IU-sii, namanya Arin. Kau pikir kenapa aku bisa begitu hangat pada IU-sii? Itu karena wajahnya mirip dengannya." Suga menjelaskan. "Arin adalah teman masa kecilku di Daegu, aku menyukainya sejak SMP dan setelah lulus aku berencana mengungkapkan semua padanya..."

Suga diam menggantung kata-katanya, "Tapi dia mengalami kecelakaan dan tewas, ketika aku melihat IU-sii, aku pikir dia adalah Arin dan rasa yang aku kubur seolah bangkit kembali. Tapi aku berusaha untuk tidak jatuh cinta padanya, aku tidak mau mencintainya sebagai Arin."

"Jadi itu sebabnya kau akan menolak mereka nanti?" tanya manajernya diangguki Suga.

"Bagaimana jika kau tanpa sadar sudah melupakan perasaanmu pada Arin dan ternyata memang jatuh cinta pada IU-sii?" tanya staff lain.

"Tidak ada yang tau kan?" Suga malah balik melempar pertanyaan.

PLETAK

"Dasar bodoh!" Jin tiba-tiba muncul bersama member lain dan tanpa alasan menjitak kepala Suga.

"Yak! Jin hyung!" Suga hendak protes tapi Jin malah menutup mulutnya. "Yak! Tidakkah kau sadar dengan perasaanmu sendiri?!" lanjutnya duduk di sampingnya.

"Suga hyung, kau memang bodoh soal ini ya?!" Jungkook tak luput memarahinya.

"Bagaimana bisa kau mengira perasaanmu itu masih untuk Arin?! Aigoo, ternyata cerita itu benar?" Jin menggelengkan kepalanya.

"Hyung tau Arin?" tanya Suga agak terkejut.

"Eommamu yang cerita, kau bahkan lebih memperhatikan IU-sii dibanding dengan Arin. Jika eommamu bisa melihat perbedaan itu, bagaimana kau tidak peka dengan itu?!" tanya Jin, rasanya dia ingin sekali mengubur Suga.

"Dengar, Suga hyung! Jika kau membuat IU sunbaenim menangis, kita bermusuhan!" ancam Jungkook, jiwa fanboynya keluar.

"Omong kosong! Tidakkah kalian terlalu ikut campur dengan urusanku?!" tanya Suga bangkit berdiri dan pergi dari sana.

"Anak ini..."

"Hyung, tenang dulu!" ucap RM menahan Jin yang akan mengejar Suga.

"Wae?!" tanya Jin kesal.

"Hyung, pikirkanlah dari posisi Suga hyung. Bisa saja yang kau dan eommanya bilang itu benar, tapi bukankah dari hatinya ada kebingungan?" tanya RM memberikan penjelasan. "Suga hyung, hanya bingung dengan perasaannya."

"Benar itu." V angkat bicara. "Kurasa, bingung dan takut menjadi bebannya sekarang. Dia bingung dengan hatinya dan lagi dia takut akan menyakiti IU sunbaenim, jika nanti dia merasa bahwa IU sunbaenim hanya menjadi pelariannya saja."

Mendengar penjelasan RM dan V, mereka setuju. Itulah yang dirasakan Suga sekarang, entah dia memang menyukai IU atau hanya menganggapnya sebagai pelarian, dia hanya tidak mau menyakiti siapa pun.

Us (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang