Eps. 06

471 48 0
                                    

Suga menghela napasnya, IU jika sudah mabuk akan sulit ditangani, "Jawab aku, Min Yoongi!"

"IU eonni agak seram jika sudah mabuk." ucap Momo agak takut dan memeluk J-Hope.

"Padahal aku menyukaimu tapi kau malah memilih wanita lain?! Jinjja?! Apa aku kurang cantik?!" IU kemudian berpaling pada Jimin dan Yuju yang ada di sampingnya. "Jimin-ah, Yuju-ah, apa aku kurang cantik?! Apa Soyeon lebih cantik dariku?!"

Sepasang kekasih yang terkejut itu langsung menggelengkan kepala, "Kau cantik, eonni." ucap Yuju.

"Kau dengar kan? Kenapa kau malah memilih Soyeon?!" tanya IU makin emosi.

"Hufft... Mianhae, aku harus melakukan ini." ucap Suga membuat yang lain bingung.

"Yak! Yoongi-ah, kau mau melakukan apa?" tanya Jin terkejut melihat Suga membuka ikat pinggangnya.

Kemudian dia mengikat tangan IU dengan itu, lalu dia segara menggendongnya di pundaknya, "Yak! Lepaskan!"

"Aku akan mengantarnya pulang ke hotel." ucap Suga berpamitan.

"Kami akan pulang nanti, kau langsung ke hotel saja ya?" ucap Jin diangguki Suga.

Selama menuju parkiran, Suga sama sekali tidak mendengarkan omongan IU. Dia kemudian membukakan pintu mobilnya dan memasukkan IU ke dalam sana, lalu memutar menuju bangku kemudi dan pergi dari sana.

"Yak! Aku masih mau minum!"

"Diam atau aku membuangmu di negara asing ini?!"

Mendengar ancaman Suga, IU langsung diam sampai tiba di hotel, "Masuk dan istirahat."

"Tidak mau!"

Dia segera keluar dan membawa IU masuk ke dalam hotel, "Apa password kamarmu?" IU diam dan makin membuat Suga kesal, "Jawab aku!"

"Ish! 3375." Suga berhasil membukanya dan membawa IU masuk, "Nee, tanganku sakit."

Suga segera membuka ikatannya dan berjongkok di depan IU sambil menggenggam tangannya untuk melihat, apakah terluka atau tidak?

"Gwenchana? Mianhae, agak merah sedikit."

"Ini sakit."

Suga mengelus tangannya, lalu meniupnya, "Masih sakit? Kau bawa salep?"

"Kau belum menjawabku tadi, apa benar kau berpacaran dengan Soyeon makanya menjauhiku?"

Dia kemudian menangis, malam itu benar-benar IU pikirkan sampai sekarang. Suga juga jadi tidak tega dan langsung menghapus air matanya, "Aniyo, aku menolaknya. Sudah, jangan menangis!"

"Hiks... Jinjja?"

"Hm."

"Jadi, apa kau menyukaiku juga?"

Suga diam, dia tiba-tiba bimbang saat akan menjawabnya. Tentu saja, jika dia ditanya soal itu pasti akan menolaknya seperti Soyeon. Tapi, kenapa tiba-tiba dia tidak bisa menjawabnya?

"Tidurlah." hanya itu yang Suga katakan sambil membaringkan IU, lalu menyelimutinya. "Aku akan di sini sampai kau tidur."

-

"Dimana ini?"

Suga berjalan perlahan sambil melihat sekelilingnya, semuanya putih dan dia tidak tahu itu dimana. Sampai dia melihat seorang wanita bergaun putih sedang berdiri membelakanginya.

"Permisi, ini di... Arin?"

"Apa kabar, Yoongi?"

"Bagaimana kau bisa di sini?"

"Kau ini tetaplah bodoh soal asmara ya, Min Yoongi? Kau tau, Soyeon dan Jin sampai minta bantuanku di sana? Apa yang kau lakukan?"

"Waeyo? Aku tidak paham."

"Berhentilah untuk ragu! Dia memang mirip denganku tapi kami berbeda."

"Dia? IU maksudmu?"

"Benar, orang yang kau cintai tanpa kau sadari. Gwenchana, dia bukan pelarianmu! Kau bahkan lebih memperhatikannya daripada kepadaku, kau hanya sebatas menyukaiku tapi padanya... Kau bukan hanya suka tapi cinta padanya."

"Jinjja? Bagaimana kau tau?"

"Aku temanmu kan? Tentu aku tau sesuatu yang bahkan kau tidak sadari, jatuh cinta itu kadang sulit untuk disadari kan? Itu yang kau alami, kau sama sekali tidak menganggapnya sebagai pelarian karena mirip denganku."

"Kau percaya aku bisa menjaga dan mencintainya?"

"Sangat! Lihat, kau bahkan peduli pada masa depan hubungan kalian."

"Yoongi-ah, bangun!"

Suga membuka matanya, dia tersentak begitu melihat kalau dia berada di kamarnya. Berarti itu mimpi? Tentu saja, Arin datang ke dalam mimpinya untuk membantunya.

"Kau bermimpi apa sampai sulit dibangunkan?"

"Aniyo, ada apa, hyung?"

"Mau ikut kami ke bandara? Mereka akan pulang karena liburnya sudah habis."

"Aniyo, kalian saja. Sampaikan salamku pada IU-sii."

"Yak! Apa kalian bertengkar hebat malam itu?"

Suga menggeleng, "Aku hanya masih mengantuk."

"Hah?" Jin melongo, dia lupa bahwa maknaenya ini sangat suka tidur.

"IU-sii akan sedih jika kau tidak ikut gara-gara ini."

Suga yang sudah dalam posisi tidur itu meraih laci yang ada di dekat kasurnya, "Berikan gelang ini padanya sebagai tanda maafku."

"Kapan kau membelinya?"

"Kemarin malam, tapi aku lupa memberikannya."

"Arasso, melihatmu lelah aku tidak akan memaksamu."

"Nee, kamsahamnida."

"Selamat tidur!"

Us (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang