Chapter 32

23.1K 2.1K 67
                                    

⚠️ Jangan protes, kenapa gambar anaknya beda? Karena gambarnya bagus, ya kalian mirip-miripin aja sendiri lah, ya?🙏

🌼🌼🌼

Happy reading

🌼🌼🌼

Ibra's POV

Hai, para penikmat cerita keluarga kecil gue! Apa kabar? Ternyata waktu berlalu begitu cepat, ya? Nggak terasa, ternyata gadis kecil gue udah bisa merangkak dan mulai belajar untuk duduk sendiri walaupun masih tampak kesusahan.

Di akhir pekan ini, gue menghabiskan waktu bersantai gue di rumah Mama bersama Mika, sedangkan bini gue lagi pergi ke suatu wilayah guna melakukan riset untuk novel terbarunya.

Di akhir pekan ini, gue menghabiskan waktu bersantai gue di rumah Mama bersama Mika, sedangkan bini gue lagi pergi ke suatu wilayah guna melakukan riset untuk novel terbarunya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sini, sini!" Itu suara Dipta yang sedang bermain bersama keponakannya. Mika sedang aktif-aktifnya bereksplorasi menjelajahi seluruh wilayah rumah menggunakan telapak tangan dan lututnya.

Mika pun menuruti perintah Om-nya itu.

"Karena kamu belum boleh masuk ke bioskop, kita pacarannya nonton tv di rumah aja, oke?"

Mika justru tertawa mendengarkan Dipta berbicara.

Dipta itu nggak pernah punya adik, jadi wajar kalau dengan hadirnya Mika justru menjadi ajangnya menyalurkan bakat jahilnya. Entah ide dari mana, Dipta memasukkan gadis kecil itu ke dalam kardus, maksudnya agar gadis itu tidak merangkak ke mana-mana dan tetap diam di tempatnya.

 Entah ide dari mana, Dipta memasukkan gadis kecil itu ke dalam kardus, maksudnya agar gadis itu tidak merangkak ke mana-mana dan tetap diam di tempatnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yang di masukkan ke dalam kardus pun hanya diam dan menurut saja. Film Moana diputar dan suasana menjadi hening sebelum akhirnya Mama pulang dari acara rapat ibu-ibu desa.

"Ya ampun, Dipta!" tegur Mama.

Dipta mendongak melihat kehadiran Mama. "Hm?"

"Ini kamu apain?" protes Mama, "ya ampun, kasihannya, anak cantik Oma." Akhirnya, Mama mengeluarkan Mika dari kardus.

Mama menengok ke arahku yang sedang makan di dapur. "Ini udah dikasih susu lagi apa belum, Bra?"

"Belum."

Unplanned Wedding [END]Where stories live. Discover now