Chapter 45

26.2K 2.8K 214
                                    

🍬 Lama menghilang, kemana aja Author-nya? To be honest, kemarin-kemarin aku dan kawan-kawan sedang ada musibah, jadi pikiran dan waktu kita terkuras untuk mengurusi hal tersebut 🙏

🍬 Follow Instagram aku @maeputrisarmi 🤗

🍬 Jangan lupa vote, ya 🤗

🎉🎉🎉

Happy reading 🥳

🌼🌼🌼

Tanpa ku sadari, ternyata aku sudah sangat terbiasa dengan kehidupan berwarnaku bersama suami dan anak-anakku. Sejauh ini, aku sangat bahagia melalui hari-hari penuh warnaku dengan mereka.

Seperti pagi ini, dengan penampilan formal yang rapi, kami sudah siap untuk beraktivitas di pagi hari ini. Namun, sebelum memulainya, kami perlu mengisi amunisi terlebih dahulu. Seperti biasa, kami berkumpul di meja makan. Namun, tidak ada Mika dengan perdebatannya seperti biasa, gadis itu tampak gugup—pagi ini.

"Mika?" tegur Mas Ibra.

Lamunannya pun buyar. "Mama kan yang datang ke sekolah Mika?"

"Tadi sih rencananya, Papa yang datang," jawabku sembari menata nasi di piring mereka.

"Papa datang ke sekolah Juju aja, terus Mama yang datang ke sekolah Mika," usul gadis itu.

"Kamu kenapa, sih? Punya pacar di sekolah?" selidik Mas Ibra.

"Enggak!" bantahnya.

🌼🌼🌼

Ibra's POV

"Beri tepuk tangan yang meriah atas keberhasilan mereka semua!" pinta MC.

Gemuruhnya tepuk tangan pun disuarakan. Iya, pemberian penghargaan berupa piagam dan trofi pun baru saja dilaksanakan. Untuk kesekian kalinya, si bungsu berhasil menyabet gelar juara kelasnya. Jujur, gue bangga, ternyata omelan Sasa setiap harinya mampu menciptakan hasil yang baik. Mendidik remaja antara usia SMP hingga SMA itu tidaklah mudah, tapi Sasa dengan segala omelannya berhasil mendidik remaja yang masih berusia empat belas tahun ini.

***

Sesampainya di rumah, ternyata keadaan rumah masih sepi, rupanya Sasa dan Mika belum pulang.

Setelah berganti pakaian dari formal menjadi kaos rumahan, lalu gue menunggu kepulangan istri dan putri sulung gue di ruang tamu sembari mengulik buku-buku yang tersimpan di bawah meja, itu adalah buku-buku koleksi Sasa, ada novel dan beberapa buku edukasi lainnya.

Tak lama kemudian, muncullah Juno yang menghampiri gue. Gue yang peka pun segera menutup buku yang belum lama gue baca, mungkin dia ingin mengajukan permintaan reward atas keberhasilannya, who knows?

"Mau minta apa?" tanya gue to the point.

"Nope."

"So?"

"Just sharing."

"What about?"

"I just wanna hear about your job experience."

"My experience?"

"Yeah, when you were a presenter a long time ago."

"Resign dari kantor, dapat tawaran, terus kerja di tv—enough."

"No, I mean that can you tell me or give me some advice about how to be confidence like you?"

Unplanned Wedding [END]Where stories live. Discover now