Ngidam rujak

162K 4K 16
                                    

"Cilla yang naik ya kak"

"Eh jangan tunggu Sean pulang aja nanti kamu jatuh"

"Cilla jago manjat kak"

Cilla kekeh ingin memanjat pohon mangga dibelakang rumah Sean. Aletta akhirnya membiarkan Cilla memanjat toh dirinya juga ingin mangga sekarang. Kalau nunggu Sean kelamaan.

"Kak tangkep ya"

Aletta bersiap - siap menangkap mangga yang dilempar Cilla dari atas.

Hap

"Satu lagi kak"

Bugh

"Aduhhh"

Tangkapan kedua meleset mengenai jidat Aletta. Cilla gelagapan dan langsung turun.

"Aduhh kak maaf Cilla ga sengaja"

Aletta mengelus - elus jidatnya yang memerah "Bukan salah kamu kok, kakak nangkepnya kurang jago heheh"

"Kita obatin ya kak nanti bang Sean marah sama Cilla"

Keduanya masuk ke dalam rumah dan jangan lupakan Aletta menggenggam buah mangganya.

"Udah ga usah diobatin nanti juga ilang kok"

"Tapi itu merah kak nanti ketauan bang sean"

"Gapapa"

"Yuk kita bikin rujaknya"

Aletta membuat bumbu rujak sedangkan Cilla mengupas mangga.

"Enak banget nih pasti yuk bawa ke belakang biar enak makannya"

Keduanya kembali menuju halaman belakang duduk di gazebo sambil menikmati rujak buatan Aletta.

"Pedes banget kak mata Cilla sampe berair"

"Engga kok" Aletta terus mencocol mangga.

"Cilla nyerah pedes banget hahhh huuuhh" Cilla mengipas - ngipaskan mulutnya memggunakan tangan.

"SAYANG"

Aletta yang mendengar teriakan Sean langsung ikut berteriak.

"DI BELAKANG"

Tak lama muncul Sean dengan masih menggunakan setelan kerjanya.

"Loh ada Cilla sama siapa kesini" tanya Sean setelah mengecup kening Aletta.

"Sama tante tapi tante udah duluan pulang Cilla mau nginep disini"

Sean mengangguk sambil menerima suapan dari Aletta tanpa melihat apa yang istrinya itu suapkan. Ketika merasa pedas dimulutnya baru lah Sean menoleh.

"Sayang pedes banget" Sean menggeser jauh bumbu rujak.

"Udah udah ga usah dimakan"

Aletta yang sudah bosan akhirnya mengalah.

"Dari mana dapet mangga" tanya Sean.

"Tuh" Cilla menunjuk pohon mangga yang lebat buahnya.

"Kamu manjat" Sean nyolot.

Aletta menggeleng "Enggak"

"Aku yang manjat bang" jawab Cilla.

"Ck gausah manjat manjat nanti kalo jatuh siapa yang repot"

☜☆☞

Malamnya mereka bertiga menonton di ruang tengah ditemani makanan - makanan yang tentunya dipesan Aletta.

"Katanya bang genta mau kesini" ucap Sean.

"Kapan"

"Tadi pas telfon dia bilang lagi di taman kota sekalian mau mampir ke sini katanya"

"Pasti bareng pacarnya" ucap Cilla.

"Darimana kamu tau" tanya Sean.

"Bang genta yang bilang harusnya sekarang bang genta ngajak Cilla jajan tapi katanya mau nemenin cewenya jalan makanya Cilla nginep disini"

Aletta dan Sean manggut - manggut. Tak lama terdengar suara motor. Sean langsung membukakan pintu untuk kakaknya itu.

"Masuk-"

"Si Cilla disini ya" tanya Genta.

"Woi" Genta menepuk bahu Sean membuat Sean tersadar dari lamunannya.

"Ehh iya"

"Kenalin cewe gue Sabrina" ucap Genta sambil menarik Sabrina yang semula di belakang Genta menjadi di sampingnya.

"Hai" Sabrina tersenyum namun Sean membalasnya dengan anggukan.

Aletta menoleh ketika mereka memasuki ruang tengah.

"Malam Al"

"Hi silahkan duduk"

Genta yang mengerti tatapan Aletta langsung mengenalkan Sabrina "Sabrina Al cewe gue"

Aletta mengangguk lalu tersenyum "Aletta" Aletta mengulurkan tangannya dan disambut Sabrina.

"Heh bocil" Genta mencolek lengan Cilla yang sedari tadi fokus menonton.

"Apa"

"Ngapain disini"

"Mau nginep kenapa? Ikut?"

"Ogah ntar tidur sama bocil ileran"

"Ihhh Cilla ga ileran abang tuh yang ileran Cilla ada fotonya mau Cilla kirim ke kak Sabnya" ancam Cilla membuat Genta cengengesan.

Aletta menyergit merasa aneh dengan sikap Sean yang sejak Genta datang sikapnya jadi pendiam.

"Mau kopi?" tanya Aletta pada Sean.

Sean menggeleng lalu mengecup pucuk kepala Aletta.

"Eh besok katanya mama mau ngajak Al buat sekedar ngobrol ngobrol gitu sama ibu ibu hamil" ucap Genta.

"Dimana" tanya Aletta.

"Di rumah temennya mama sekitaran kompleklah"

"Gimana Sean? Boleh?" Aletta mendongak untuk menatap Sean.

"Kalo kamu mau aku ijinin"

"Nanti mama yang jemput ke sini kok" ucap Genta.

"Gapapa biar gue aja sekalian berangkat kerja" ucap Sean diangguki keduanya.

Pukul 10 malam Genta dan Sabrina pamit pulang. Aletta dan Sean juga sudah berada dikamar begitu juga dengan Cilla yang tidur dikamar tamu.

"Cuci muka cuci kaki gosok gigi baru tidur" ucap Sean.

"Iya bentar" Aletta sedang memainkan ponselnya.

"Sekarang sayang udah malem besok lagi main hpnya"

"Iya iya"

Walaupun Aletta merasa aneh dengan sikap Sean tapi ia menepis rasa itu. Mungkin Sean lelah. Aletta  keluar toilet dan tidur di sebelah Sean. Seperti biasa Sean memeluk Aletta.

"Mau jenguk baby?"

Sean menggeleng lalu mengecup kening Aletta.

"Besok ya sayang" Sean mengelus perut Aletta yang sedikit menonjol.

Cup

"Good night sayang"

Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang