Terungkap

93.7K 3.8K 1K
                                    

"Jujur Yan, kamu masih suka kan sama aku" Sasa mendongak untuk menatap Sean.

Sean memejamkan matanya dan rahangnya mengeras.

"Iya"

Mata Sasa kembali berbinar.

"Gue suka sama lo"

"Tapi itu dulu Sa"

Senyum Sasa langsung menghilang.

"Semenjak udah ada Aletta lo udah ga ada lagi dipikiran gue Sa"

Mata Sasa berkaca - kaca.

"Tapi aku masih cinta sama kamu Yan"

"Bullshit, kalopun lo masih cinta sama gue ga mungkin dong mantan lo berserakan diluar sana. Gue udah berniat baik mau bantuin lo biayain hidup lo Sa tapi gini balesan lo sama gue"

"Sekarang ikut gue buat jelasin semuanya" Sean menarik tangan Sasa namun Sasa menolak.

"LO JUGA SALAH YAN"

"LO SALAH KARNA LO NGASIH HARAPAN KE GUE"

"Harusnya dari awal lo bilang kalo lo udah nikah, gue bakalan nolak ikut lo ke sini Yan, disini lo yang bajingan" nafas Sasa memburu.

"Gue sama sekali ga ngasih harapan sama lo Sa, salah kalo gue bantu orang? Lo nya aja yang baperan"

Dan saat itu juga tangis Sasa pecah. Dimana - mana wanita hamil pasti sensitif.

"Brengsek Yan"

Sasa menatap Sean dengan tatapan kecewa.

"Gue mau pulang gue ga mau disini" Sasa menangis sambil berjalan ke dalam kamar apartemennya. Dimana apartement ini dibelikan Sean.

"SA"

"SASA"

"Lo harus tanggungjawab apa yang lo ucapin ke Aletta itu jadi masalah besar buat gue"

Sasa terkekeh sinis "Masalah besar ya?"

"Lo lupa yang ngajak gue ke sini siapa? Yang janji mau biayain gue siapa?"

"Nyesel gue nerima bantuan lo"

"Gue juga nyesel nawarin bantuan buat lo" ucap Sean yang sama sekali tidak merasa bersalah. Disini menurutnya Sasa lah yang membuat ulah hingga semuanya jadi berantakan. Seandainya Sasa tidak berbicara begitu pada Aletta. Kejadian ini tidak akan pernah terjadi. Toh Sean tidak merasa dirinya sedang selingkuh. Ataupun memberi harapan pada Sasa. Niat Sean baik. Tapi kebaikannya berdampak buruk bagi rumah tangganya.

"Harusnya gue ga percaya sama lo dan ga nerima bantuan cowo plin plan kaya lo"

Rahang Sean mengeras "Lo-"

Brak

"Sabrina"

Sasa langsung berhampur memeluk Sabrina. Menangis di bahu sahabatnya itu. Sabrina memejamkan matanya.

"Apa yang terjadi" tanya Sabrina.

"Iyan punya istri Sab"

"Lo udah tau?" tanya Sabrina

"Maksudnya" Sasa menatap Sabrina bingung.

Sabrina gelagapan. Ia keceplosan.

"Jadi lo tau Sab kalo Sean udah nikah?"

Sabrina diam.

Sasa menggeleng - gelengkan kepalanya "Kenapa lo ga bilang sama gue Sab"

Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang