1. Menjadi orang ketiga

334 30 0
                                    

Song: Cemburu by Dewa 19

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Song: Cemburu by Dewa 19

Seorang gadis menatap kosong kearah teman-temannya yang sedang asyik bernyanyi dengan mesin karauke. Duduk memaku tangan menunjukan tulang pipinya yang indah. Bibirnya yang mempesona tak bersuara sedari 2 jam yang lalu. Hingga akhirnya acara selesai tanpa ada yang protes kenapa gadis itu hanya diam.

Junkyu menunggangi maticnya pelan sembari menikmati angin yang berhembus. Sampailah ia di garasi rumahnya. Ditinggalkannya sang matic lalu menyambung langkah memasuki kamar yang paling ia suka.

Dalam diam ia duduk di depan kaca mencopot riasan wajahnya. Sebentar membasuh diri di kamar mandi dan kembali dengan piyama putih berenda pink.

Junkyu menyelorohkan badannya di kasur dan menyabet smartphone. Diperiksanya beberapa pesan yang masuk berharap pengirimnya adalah seseorang yang ia tunggu-tunggu. Tapi tak dapat, Junkyu menghela nafas dan kembali meletakkan smartphone-nya.

Rasa kecewa mendesaknya untuk menangis tapi Junkyu malahteringat tahun-tahun sebelumnya. 3 tahun berturut-turut orang yang paling ia harapkan ada di hari kelahirannya malah tak pernah ada. Begitu lama penantian itu hingga rasanya ia sudah terbiasadengan rasa kecewa.

 Begitu lama penantian itu hingga rasanya ia sudah terbiasadengan rasa kecewa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kini ruang kelas mendadak hening. 45 menit setelah kelas dimulai biasanya mahasiswa mulai memasuki jam jenuh. Sebagian malah sudah terlarut dalam suasana. Menikmati angin yang berhembus dari AC, terasa begitu lembut mengayun-ayun kelopak mata. Salah seorang mahasiswa malah kehilangan kesadarannya sejak 20 menit pertama dimulai.

Junkyu hanya mencoba tetap hadir dengan menopang dagu dan tak bergeming menatap dosen yang sejak tadi presentasi. Untunglah si dosen kembali mengeraskan suara mengucapkan bahwa kelas selesai.

Kehidupan perlahan mulai kembali ketubuh masing-masing. Gadis yang menopang dagu itupun tersadar, bangun dari duduk malasnya. Lalu merogoh sesuatu dari di tasnya dan menghampiri gadis berkerudung ungu.

Seperti sudah menyadari kedatangan Junkyu, gadis berkerudung ungu bernama Doyoung itu malah berpura-pura menyibukan diri. Merapikan buku-buku di meja dan memasukan kedalam tasnya.

Junkyu malas basa-basi, langsung saja ia berikan flashdisk kepada Doyoung sambil berkata bahwa itu adalah makalah dari tugas kelompok mereka. Memberi informasi bahwa 2 bab yang belum dikerjakan adalah bagian Doyoung.

Tanpa menatap Junkyu, Doyoung mengambil flashdisk dengan tanpa senyum di wajahnya. Junkyu segera membalikan badan menghela nafas dan segera melarikan diri dari situasi yang menyebalkan itu.

Junkyu berjalan perlahan menuju ke ruang redaksi kampus. Namun seorang gadis bernama Siho menghalaunya. Siho menggandeng tangan Junkyu dan mengikuti Junkyu ke ruang redaksi.

Siho merasa ada yang aneh. Bila diperhatikan akhir-akhir ini Junkyu terlihat sedang dalam suatu masalah. Siho menebak asal kalau kemurungan itu pasti karena perang dinginnya bersama Doyoung. Entah masalah apa yang mereka ributkan.

Memasuki ruang redaksi Junkyu segera menyerbu mejanya yang dipenuhi dengan tumpukan kertas.

Junkyu kemudian duduk dan menghidupkan PC. Mengecek pekerjaan rekan-rekannya, seharusnya sudah berada ditangan Junkyu selambat-lambatnya hari ini. Tapi.. hmm.. kenyataannya Junkyu hanya bisa menghela nafas.

Tak ada satupun yang sesuai pengharapannya akhir-akhir ini.

Menyebalkan sekali menjadi orang disalah pahami. Ya, Doyoung, gadis yang selalu manyun jika melihat Junkyu itu menyangka Junkyu menaruh hati pada pacarnya. Padahal ia dan Yedam yang tak lain pacar Doyoung itu, hanya berhubungan karena satu organisasi.

Junkyu semakin kesal karena ternyata Yedampun salah mengartikan pertemanan mereka. Hah... sudahlah. Biar saja mereka menjadi pasangan yang ribut sediri dengan kesalahpahaman terhadap dirinya.

Saat sedang melamun itu, tiba-tiba Yedam masuk mendapati Junkyu dan Siho dalam ruangan. Sikapnya otomatis canggung lantas berniat keluar lagi, tapi Junkyu menahannya.

Junkyu meminta Yedam menunggunya menyelesaikan editing dalam beberapa menit lagi, setelah ada sesuatu yang ingin Junkyu sampaikan. Ragu-ragu Yedam duduk di mejanya sambil harap-harap cemas menunggu Junkyu.

Tak lama Junkyu telah selesai dan menyimpan hasil pekerjaannya. Junkyu bangkit dan menghampiri Yedam. Tanpa kata Junkyu menaruh sebuah surat pengunduran diri di hadapan Yedam.

Yedam terlihat berpikir dan berusaha membuka surat itu. Tapi Junkyu kemudian menjelaskan bahwa itu adalah surat pengunduran dirinya. Yedam terperanjat kaget. Spontan ia menentang keinginan Junkyu itu. Bagaimanapun Junkyu dapat diandalkan dalam pekerjaannya.

Tapi keputusan Junkyu sudah bulat. Ditahan seperti apapun dia sudah tak kerasan. Iapun segera menyabet jaketnya dan membawa serta Siho keluar ruang redaksi.

 Iapun segera menyabet jaketnya dan membawa serta Siho keluar ruang redaksi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hhai.. reader nim yang saya cintai..

witwiw ada book baru nih Harukyu. Ceritanya ringan aja, gak usah diambil hati yah.

Kalau sudah baca, jangan lupa vomentnya :)

SENSITIFWhere stories live. Discover now