masalah lagi

883 104 3
                                    

Wonwoo tak membicarakan mengenai perasaannya terhadap Mingyu lagi. Bukannya enggan, tapi itu malah membuat Mingyu sedikit menjauh darinya karena Mingyu merasa bersalah telah mengatakan bahwa ia hanya ingin menganggap Wonwoo sebagai kakaknya saja. Jadi Wonwoo tahu diri, mungkin Mingyu masih butuh waktu yang lebih banyak.

Hubungan keduanya berjalan biasa saja, jika bertemu saling menyapa, jika Wonwoo pulang di jam yang sama dengan Mingyu ia akan mengantar Mingyu, dan Wonwoo masih terkadang mendatangi rumah Mingyu. Keduanya bersikap seperti tidak terjadi apa-apa di antara mereka. Waktu yang berjalan begitu cepat membuat keduanya tidak sadar akan seberapa lama keduanya saling mengenal.

Dan akhirnya, Mingyu sudah melewati angka dua puluh untuk umurnya. Itu sebenarnya membuat Wonwoo merasa senang, karena dengan kata lain, ia bisa mendekati Mingyu dengan melakukan skin ship atau bahkan lebih. Meskipun terkadang Mingyu masih menatapnya dengan bingung dan terheran, tapi Wonwoo tetap melakukannya.

Terkadang, ia tiba-tiba mengusap wajah atau tangan Mingyu, memeluknya dan hal afeksi lain yang bisa ia berikan pada Mingyu dengan bentuk physical touch. Dan Mingyu, ia mulai terbiasa dengan hal tersebut, meskipun dalam pikirannya merasa ia aneh, tapi ia bisa menerimanya. Menganggap Wonwoo sebagai kakak masih ia lakukan, meskipun terkadang jantungnya akan copot jika Wonwoo dengan sengaja menggodanya.

Memasuki semester lima, Mingyu perlahan mulai merasa lelah dan malas, ia mulai merasa apa yang ia terima di semester lima itu semakin berat dari semester sebelumnya. Ia tidak mengira apa yang Wonwoo katakan padanya benar-benar terjadi pada dirinya, ia pikir ia akan terus bersemangat menjalani kuliahnya, nyatanya tidak.

Mingyu memanyunkan bibirnya, ia berjalan lunglai keluar dari perpustakaan, baru saja mengembalikan buku yang ia gunakan untuk mengerjakan tugas yang seperti tidak pernah selesai. Mati satu tumbuh seribu. Kedua kakinya terus melangkah hingga ia sampai di gedung A, masuk dan menaiki tangga menuju lantai dua di mana kelasnya akan dilaksanakan.

Ia berjalan memasuki ruang kelas tersebut, mendudukkan dirinya di kursi yang berada di bawah AC, memejamkan kedua matanya untuk menikmati dinginnya AC itu karena cuaca sedang panas-panasnya. Kedua telinganya mendengar beberapa mahasiswa masuk, ia membuka kedua matanya saat mendengar ada orang yang mendudukkan dirinya di kursi sampingnya.

Mingyu tersenyum untuk menyapa kakak tingkat yang mengambil ulang kelas tersebut, ia lalu meraih ponselnya dan memainkannya. Menunggu dosen untuk masuk dan mengajar.

Kelas selesai, Mingyu membenahi bukunya dan memasukkannya ke dalam tas. "Mingyu mau langsung pulang?" Kakak tingkat yang duduk di samping Mingyu itu bertanya, ia mengangguk untuk menanggapi pertanyaan pria itu. "Ayo bareng lagi, toh juga searah." Ajaknya sembari tersenyum.

Mingyu menggigit bibir bawahnya, ia menatap pria bernama Rowoon itu lalu menggeleng. "Nggak perlu kak David, aku bisa pulang sendiri." Mingyu bangkit dari duduknya. "Makasih buat tawarannya." Ucapnya dan berjalan sedikit tergesa keluar dari kelas tersebut.

Seperti apa yang Mingyu tahu, satu kakak tingkatnya itu membuat Mingyu sedikit risih, sejak awal semester lima, Rowoon sudah mendekati Mingyu meskipun Mingyu sendiri tidak sadar. Tapi Mingyu merasa bahwa pria yang lebih tinggi darinya itu selalu mendekat ke arahnya, mengajaknya berbicara hal yang sebenarnya tidak penting dan terkadang bahkan menyentuhnya.

Dan seperti dugaannya, pria tinggi itu mengikuti Mingyu yang sedang menuruni tangga, ia meraih tangan kanan Mingyu dan menariknya begitu saja. "Nggak usah sungkan Varo, nggak papa, bareng aja." Ajaknya lagi. Mingyu menggigit bibir bawahnya, tangannya semakin di tarik oleh Rowoon keluar dari gedung A tersebut berjalan menuju tempat parkir.

Ia menelan ludahnya saat Rowoon membuka pintu mobilnya. "Masuk." Ucap Rowoon. Mingyu mengerjap, lalu ia mengikuti apa yang Rowoon suruh, masuk ke jok penumpang depan dan Rowoon menutup pintunya. Lalu masuk ke bagian pengemudi dan mengendarai mobil tersebut keluar dari area kampus. "Kamu udah makan?" Tanya Rowoon.

mingyu alvaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang