nikah?

1K 106 5
                                    

Satu tahun kemudian...

Mingyu menghela napasnya panjang, ia menatap Wonwoo yang duduk di sebelahnya yang sedang merevisi proposal yang ia buat. Wonwoo yang mendengarkan helaan napas Mingyu kemudian menoleh. "Kenapa?" Tanyanya.

Yang ditanya memanyunkan bibirnya gemas. "Bener kata pak Arka, kalo udah di semester tujuh kuliah gampang capeknya." Balasnya dengan nada sedih.

Wonwoo terkekeh, ia mengacak rambut Mingyu dengan gemas. "Terus gimana?" Tanyanya.

"Capek kuliah, pengen nikah aja." Balas Mingyu, ia lalu menghela napasnya panjang lagi.

Wonwoo mengernyit bingung, ia tidak mengira jawaban Mingyu adalah dengan menikah. "Emang udah ada calon?" Tanyanya.

Mingyu menatap Wonwoo heran. "Katanya pak Arka calon suaminya Gyu.." Ucapnya dengan cemberut, ia mengira bahwa Wonwoo lupa dengan apa yang pernah ia katakan.

Wonwoo tidak lupa sama sekali, ia hanya tidak tahu jika Mingyu akan mengingatnya dan membahasnya sekarang. Ia tersenyum simpul dan menatap Mingyu dengan lekat. "Emang kamu udah siap kalo nikah sama saya?" Tanyanya dengan serius.

Kedua mata Mingyu mengerjap lalu menggeleng pelan. Tentu, ia tidak tahu bagaimana kehidupan pernikahan, ia tidak tahu akan terjadi apa saja setelah ia menikah nanti. "Gyu masih bingung.." Jawabnya lalu menghela napasnya.

"Dulu kamu bilangnya nggak tahu sekarang bingung." Wonwoo tersenyum tipis, ia kemudian melanjutkan merevisi proposal Mingyu. "Sebenernya saya nggak maksa kamu Varo, bakal saya tunggu kok." Lanjutnya.

Mingyu menatap Wonwoo yang fokus dengan tulisannya, ia menunduk sembari menggigit bibir bawahnya. "Jadi pak Arka belum nikah sampe sekarang karena dari dulu nungguin Gyu?" Tanyanya sedikit melirik Wonwoo.

Wonwoo mengangguk pelan. "Kan saya udah bilang saya suka kamu dari pertama kita ketemu." Jawabnya lalu menoleh. "Tapi saya nggak maksa kamu Varo, saya tunggu sampe kamu siap." Lanjutnya.

Mingyu mengangguk paham. "Sebenernya, pas liburan semester lima itu, pas pak Arka bilang mau nikah sama Gyu, Gyu bilang ke mama." Ucapnya.

"Mama kamu gimana?"

"Gyu harus siap dulu katanya, terus Gyu juga kalo ada waktu luang belajar masak sama bersih-bersih rumah, diajarin mama." Balasnya dengan polos.

Wonwoo menatapnya dengan heran karena ia tidak tahu mengenai hal tersebut, yang dipikirannya jika sudah menikah dengan Mingyu adalah ia yang melakukan pekerjaan rumah atau ia akan menyewa asisten rumah tangga. Ia tidak mengira bahwa Mingyu sampai belajar memasak dan bersih-bersih demi bisa siap menikah dengannya. Ia terharu dengan hal tersebut.

Tangan Wonwoo terulur mengusap wajah Mingyu dengan lembut. "Makasih ya Varo.." Ucapnya.

Mingyu menatapnya dengan bingung. "Makasih buat apa pak?" Tanyanya.

Wonwoo menggeleng pelan, ia kemudian menutup proposal Mingyu yang sudah selesai di revisi. "Ini, tinggal benerin terus selesai, habis itu kamu bisa seminar proposal." Ucap Wonwoo sembari memberikan proposal tersebut.

Mingyu menerimanya sembari mengangguk, ia memasukkan dokumen tersebut ke dalam tasnya. Lalu menatap Wonwoo kembali. "Pak Arka makasih buat apa sih tadi?" Tanyanya karena ka sungguh penasaran.

Wonwoo tersenyum simpul. "Karena kamu mau belajar masak dan bersih-bersih buat nikah sama saya.." Jawabnya.

Kedua mata Mingyu mengerjap, ia lalu tersenyum simpul dan menunduk. "Kata mama itu kewajiban istri kalo udah nikah.." Balasnya dengan lirih.

mingyu alvaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang