10. Alien Baik

182 21 1
                                    

Lagi lagi BoBoiBoy mendapati pemuda dengan visor menatap keluar kapal angkasa dengan pandangan kosong. Hal yang sudah menjadi hobinya beberapa minggu ini. Fakta bahwa Gigimo sudah menjual Sinarbot membuat mood Fang benar-benar turun. Beberapa minggu lalu mereka berhasil menangkap Gigimo di planet Junberg. Namun sayangnya alien itu sudah menjual Sinarbot entah pada alien planet mana.

Setelah membawa Gigimo kembali ke Stasiun TAPOPS dan mengamankan Power Spera Icebot, mereka kembali menyusuri Galaxy untuk menemukan Sinarbot. Beberapa planet sudah mereka singgahi namun tidak ada tanda-tanda keberadaan Sinarbot.

BoBoiBoy ingin menyapa Fang tapi urung saat ingat bagaimana penolakan Fang pada nya dan teman-teman lain. Fang tidak pernah menyambut baik perlakuan darinya. Jika diajak bicara pemuda itu hanya menjawab seadanya. Bahkan Fang tidak lagi menanggapi hal-hal mengenai persaingan kepopuleran mereka.

BoBoiBoy berpikir, sebegitu berharganya kah sosok Anara bagi Fang? Fang yang dulu benar-benar menghilang saat Anara di tangkap Retakka. Bukan hanya Fang, bahkan tatapan kapten Kaizo pada Anara begitu hangat, berbeda jika berhadapan dengan orang lain.

Di lain sisi, BoBoiBoy teringat perubahan Fang yang sangat terlihat jika itu mengenai BoBoiBoy dan Anara. Contohnya saat BoBoiBoy ditanya apakah mengingat siapa Anara, saat itu BoBoiBoy mengingat jelas ada secercah harapan di mata Fang yang menatapnya, lalu saat BoBoiBoy katakan tidak ingat raut wajah Fang langsung berubah. BoBoiBoy benar-benar tidak ingat apa yang terjadi pada hidupnya sebelum pindah ke pulau Rintis.

BoBoiBoy beranjak dari tempatnya, segera pergi ke kamar untuk beristirahat sejenak. Meninggalkan pemuda yang dari tadi tidak menyadari keberadaan dirinya. BoBoiBoy mengistirahatkan dirinya di atas kasur didalam salah satu kamar yang di khusus kan untuk dirinya dan Fang. Kamar yang bisa dibilang begitu luas untuk dirinya dan Fang saja. Awalnya kamar ini ditempati oleh BoBoiBoy dan Gopal tapi dikarenakan Apang ikut dengan mereka, Gopal lebih memilih sekamar dengan alien itu.

BoBoiBoy mencoba menutup mata tetapi sekelebat memori melintas di pikiranya. Disana anak laki-laki berambut coklat dengan beberapa helaian putih duduk di pasir pantai. BoBoiBoy yakin anak itu adalah dirinya lalu kemana pergi topi yang selalu ia gunakan dari kecil. Anehnya lagi, anak itu menatap langit senja dengan beberapa tetes air mata mengalir di pipinya. Tidak lama kemudian pria dewasa dengan beberapa helaian rambut putih datang mendekati anak itu.

"BoBoiBoy ayo pulang," ajak pria itu. BoBoiBoy kecil menggeleng lalu berlari menghindari pria dewasa disana. Pria yang tidak lain adalah ayah BoBoiBoy langsung mengejar BoBoiBoy kecil, merengkuh tubuh mungil kedalam pelukan sambil beberapa kali melontarkan kata maaf.

BoBoiBoy bangkit dari posisinya, nafasnya terengah-engah seperti habis mengalami mimpi buruk. BoBoiBoy ingat kejadian itu, saat dia datang berkunjung ke pulau rintis bersama ayahnya. Namun kenapa ayahnya minta maaf? BoBoiBoy menarik rambutnya berusaha untuk mengingat sesuatu.

"Apa yang kau lakukan?" tanya orang lain didalam kamar ini.

"Fang, kapan kau masuk?" BoBoiBoy balik bertanya pada pemuda berambut raven yang sedang bersandar di jendela kamar.

"Satu jam lalu, kurasa."

"Satu jam?" BoBoiBoy menatap jam tangannya, ternyata ia tidur lebih dari 2 jam. Padahal BoBoiBoy tidak merasakan dirinya tertidur, dia tadi hanya merebahkan diri beberapa menit sambil terbayang masalalu nya di bumi. "Fang," BoBoiBoy menatap tepat pada mata Fang. Kalian pasti tau apa yang pemuda katakan bukan? Yap, dia hanya berdehem sebagai jawaban.

"Saat pertama bertemu An- maksudku kapten Anara, berapa usianya?"

Fang menaikan sebelah alisnya yang tertutup poni, "untuk apa bertanya?"

[Boboiboy] Kapten - do you know me?Where stories live. Discover now