BAB 7 ~Aku Benci Kamu Zara! ~

40 4 2
                                    

Ketika istirahat tiba, Zara dan teman-teman nya berjalan menuju ke kantin.

Tapi mereka masih duduk di bangku nya masing-masing karena yang lainnya masih menulis materi yang dijelaskan Bu Aini.

"Hei.. semua udah sampai mana? Aku udah mau selesai." Teriak Nana

"bentar - bentar mbak, aku bentar lagi." Sahut Sera

"pasti yang akan lama ini Zara deh, kebiasaan nih anak." Ketus Nana

"Ya sabar dong mbak, nulis juga pake perasaan." Tutur Zara

"Ya hanya Zara yang apa - apa pake perasaan, makanya gampang terluka." Ejek Nana sembari memasukkan buku nya di dalam tas
Zara pun tidak menjawab ejekan Nana, ia Kembali focus menulis.

"Lho mbak Nana sudah selesai?" tanya Lala

"Sudah dong." Jawab Nana

"Aku juga sudah." Sahut Nartik

"Aku juga sudah." Sahut Sera

"Nahh kan, Zara yang lemot." Eluh Nana

"Mbak Nana, kita jadi orang harus sabar apalagi menunggu teman nya yang sedang menulis, karena ini menulis sebuah ilmu." Jelas Zara dengan tenang

"Sabar sih sabar hanya saja sekarang cacing di perut ku minta makan." Tukas Sera

"Zara adalah orang yang mau apa - apa pasti pakai perasaan, jadi nggak salah kalau dia tersakiti." Canda Nana

"mbak nyindir ya? Aku kerasa nih.."

"Aku sih ngomong apa adanya Zara.." Jelas Nana

Zara tak menanggapi ucapan Nana lagi karena yang dikatakan oleh Nana ada benarnya, ia memasukkan buku dan alat tulis nya di dalam tas.

"Yaudah yuk..." Ajak Zara

"Yukk..." sahut semuanya

Zara, Nana, Nartik, Sera dan Lala berjalan Bersama menuju ke kantin.

Saat berjalan menuju kantin Zara merasa sedang ada yang memperhatikan nya , ia mencari ke kanan dan ke kiri melihat siapa yang sedang memperhatikan nya. Mata Zara tertuju dengan wanita yang duduk di depan kelasnya dengan menatap tajam dirinya.

"Mbak Na, lihat deh cewe itu kalau lihat aku kayak orang mau ngajak berantem deh.." ujar Zara

Nana, Nartik, Sera dan Lala melihat ke arah nya bersamaan.

"Itu adik kelas kita 'kan?" tanya Nana

"Iya mbak." Jawab Sera

"Dia ada masalah apa sama kamu?" tanya Nana

"emm.. aku nggak tau, aku kenal aja enggak." Tegas Zara

"Yaudah ah nggak penting, sekarang yang terpenting adalah mencari makan untuk cacing di perut - perut kita." Tukas Lala

Semua pun setuju, karena dari tadi pagi mereka belum sarapan.

*~*~*~
Malam pun tiba, seperti biasa Zara menunggu telpon dari Ryan. Karena hubungan mereka LDR, Long Distance Religion.

Zara membuka akun milik Ryan dan melihat siapa saja yang mengirim pesan kepadanya. Karena Zara dan Ryan sudah saling terbuka bahkan password pun saling mengetahui.

Tiba-tiba ada pesan masuk dari VIRLI TIWA

"Assalamualaikum Ryan.." Tulis Virli
Ku buka profil yang memiliki akun VIRLI TIWA tersebut.

"Eh bukan nya ini cewe tadi ya, apa mungkin dia sedang mendekati Ryan? Atau dia juga tau kalau aku dan Ryan...!" belum sempet melanjutkan ucapan nya Ponsel Zara berbunyi.

Cinta Terhalang RestuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang