Verkwan 1

249 34 3
                                    

"Lo yakin ga ikut?" Tanya jisoo membuat vernon menggeleng.

Saat ini vernon memilih untuk ikut mengantarkan jisoo ke bandara karna pertukaran pelajar.

"Lo yakin mau ke sana?"

"Iya lah, keluarga gue disana semua. Lagian ini cuma pertukaran pelajar" ucap jisoo sambil menatap vernon.

"Lo ambil yang berapa bulan?" Tanya vernon membuat dahi jisoo merengut.

"Bulan? Gue ambil yang 2 tahun" ucap jisoo membuat vernon terkejut.

"Itu namanya lo pulang kampung hong jisoo!"

Jisoo jelas tertawa membuat vernon kesal. Tak lama suara pemberitahuan mulai terdengar membuat jisoo harus cepat cepat ke dalam.

"Gue cabut ya! Jangan kangen" ucap jisoo membuat vernon menatap malas sahabatnya. Jisoo pun mendekat dan mencium pipi vernon.

"Oh iya, cepet ngaku sama kwanie. Keliatan nya dia suka banget sama si secret admirer nya" ucap jisoo membuat vernon berfikir.

"Hah?"

Satu suara membuat jisoo dan vernon sadar bahwa, disana sudah ada seokmin dan seungkwan yang menatapi keduanya berinteraksi.

"Maksudnya?" Tanya seungkwan. Jisoo jelas terkejut dengan adanya dua orang yang sangat dekat dengan nya.

"Kalian sejak kapan ada di sini? Gue kira kalian ga akan kesini?" Tanya jisoo membuat seokmin mengubah mimik wajah nya yang awalnya terkejut menjadi kecewa.

"Sejak lo cium pipi vernon. Lagian gue udah chat lo mau nganter lo juga bukan? Gue sama seungkwan kosong hari ini" ucap seokmin datar membuat jisoo langsung membuka ponselnya. Kini terlihat di ponselnya chat dari seokmin membuat jisoo pelan pelan mengangkat kepalanya menatap seokmin.

"M-maaf seok"

"Bisa bicara sebentar? Sebelum lo pergi" ucap seokmin yang langsung pergi meninggalkan mereka semua.

Jisoo pun buru buru pergi mengejar seokmin. Meninggalkan seungkwan yang kini bahkan tidak sudi menatap vernon.

"Kwan?"

"Hmm"

"Ko diem aja? Kenapa?" Tanya vernon membuat seungkwan kesal.

"Gue kesel sama lo" ucap seungkwan langsung membuat vernon terdiam.

"Gue juga nyesel, waktu itu bilang dapet coklat dari pacar, yang gatau nya dari lo. Jiji" ucap seungkwan yang langsung berbalik untuk pergi dari sana.

Vernon yang tidak tau seungkwan akan semarah itu pun segera mengejar seungkwan.

"Kwan, kwan!" Panggil vernon dengan berusaha menggapai seungkwan. Namun seungkwan yang lincah pun selalu berhasil meloloskan dirinya.

Sampai di parkiran, vernon baru bisa menggapai seungkwan membuat seungkwan harus menepisnya.

"Apa?!"

"Kenapa lo marah?"

"Karna harga diri gue udah rendah!" Teriak seungkwan membuat vernon tak mengerti.

"Kenapa? Gue ga ngerti" ucap vernon sukses membuat seungkwan semakin kesal dan akhirnya menangis.

"Kwan, jangan nangis" ucap vernon pelan dan mendekati seungkwan. Namun, seungkwan terus menerus mundur dan berusaha menjauh, tapi vernon malah memeluknya membuat ia semakin tidak kuat.

"Kalo lo suka sama jisoo, ya jisoo aja. Jangan deketin gue. Gue ga suka relain apa yang gue punya buat sahabat gue" ucap seungkwan bersusah payah membuat vernon mengerti apa maksud dari marahnya seungkwan tadi.

SIKLUS [🔕]Where stories live. Discover now