Part10

8.9K 571 5
                                    

"Ka Andrew ngapain di gerbang sekolah?"

"Ga tau, tadi bilangnya ada urusan jadi ga bakal jemput." aku cuma bisa mangut-mangut meskipun masih aneh, kalau ga bisa jemput silvi ngapain pake acara datang ke sekolah.

"Mau disamperin, vi?" tawarku, yah meskipun ka andrew dan aku masih belum tuntas masalahnya.

"Hmn, terserah adek ipar ku aja." ihh aku langsung cemberut, sedanghkan Silvi ketawa gaje suernya. Tapi kita akhirnya setuju buat nyamperin ka Andrew.

"Ka Andrew ngapain disini?" tanyaku masa bodo sama masalah, yah meskipun sedikit gengsi.

"Nyari Nathan, liat ga tuh guru." entah sadar atau tidak, ka Andrew sepertinya maklumin aku.

"Tadi sih liat waktu dikantin, ya kan Vi?" dan Silvi cuma ngangguk sebagai jawaban.

"Eh iya say, maaf yah kaka ga bisa nganter pulang." edas, adiknya engga diwaro. Bagaya banget nih pasangan. Dan Silvi udah merona kaya kepiting, aku sih udah cemberut bete.

"Apa kamu dek, katanya lagi marah sama kaka. Sana jauh-jauh." aku cengo, masa aku kena usir. Kurang ajar bener nih kaka, kalau ga protective pasti marahnya gini nih. Padahalkan memang dia yang salah kalau masalah Silvi.

"Ya udah Cinta mau pergi. Sono cari ka Nathan sampe bulukan." aku pun nyelonong pergi, mau pulang naek angkot, ga perlu nebeng sama kaka yang over protective plus marahnya paling ribet.

"Eh ko gitu sih dek, bantuin cari Nathan dong lagi butuh dia nih."

"Ogah banget, kan lagi marah."

"Ya ampun gitu aja marah, nanti dibeliin coklat deh." langsung mataku berbinar-binar dapat tawaran yang menggiurkan.

"Beneran mau beliin?"

"Iya asal si Nathan ketemu."

"Yu Vi, kita cari ka Nathan." ajakku dan langsung dibantah oleh ka Andrew, "enak aja, cari sendiri, Silvi nemenin kaka disini."

"Yaelah, ya udah deh." akhirnya aku jalan, masuk lagi ke area sekolah, namun di lorong lantai 1 aku mulai kebingung, aku ga tau ka Nathan sering berada di mana saat disekolah. Makanya aku hanya berkeliling dilantai satu sambil melihat kelas yang ada. Sampai saat aku melihat ka Nathan didekat tangga dengan salah satu murid kekas 12 (karena lantai 1 wilayah kelas 12) dan bukannya aku menguping pembicaraan mereka tapi suara kaka kelas itu setengah berteriak, dengan jarakku yang tak begitu jauh pastinya terdengar.

"Ka Nathan aku suka sama kaka, mau ga kaka jadi pacar aku?" ucap kaka kelas itu dengan lantang.

Dan tada aku ga sengaja nyenggol tempat sampah didekat mereka, so mereka melihat ku seperti seketika. "Maaf aku kira ga ada siapa-siapa. Permisi." aku langsung pergi kearah tangga dan pergi ke lantai 2. Rasanya aku mengacaukan sesuatu, tapi itu sangat baik untukku.

Tbc..

Menurut kalian part ini gimana? Vote and comment yah. Dan pendapat kalian kalau ada sudut pandang dari Nathan gmna? Atau pake sudut pandang cinta terus?

Terus kalau aku lama update maafkan, aku masih belajar jadinya begini.

Protective?Where stories live. Discover now