🐤SenZe-04🐤

39K 3.6K 219
                                    

Tekan vote dan ramaikan komen🙏

~~~~~

Pagi harinya, mereka sarapan dengan tenangnya, tadi juga yang mandiin Senin si Zevanya, tugas seorang istri gituloh hahaha.

"Mas, nanti adek pulang kerja ke Kantor Mas. Kebetulan pulangnya jam 4 sore." celetuk Zevanya sembari meletakan susu hangat untuk Senin.

Senin mengangguk pelan, dia menerima susu itu dengan tenang.

"Sama siapa?"

"Sendiri, naik mobil."

"Ooh, okey."

Zevanya mengelus rambut Senin pelan lalu mengecup dahinya sebagai ciuman selamat pagi. "Mas hari ini ganteng banget." puji Zevanya.

Bulu mata lentik Senin bergetar pelan, ditambah bibir mungilnya yang sedikit terbuka karena rasa shock yang melandanya.

Pipi putihnya secara perlahan memerah, dia malu. "K-kamu suka banget buat aku malu." cicitnya sembari memeluk pinggang Zevanya.

Zeva hanya mampu menahan gemas, suaminya ini menggemaskan tingkat kuadrat. Zeva suka gak tahan dibuatnya.

"Udah, aku mau sarapan dulu." dengan berat hati Senin melepaskan pelukannya, dia mendongak menatap Zevanya dengan tatapan melas.

"Why?" Zeva bingung pada suaminya ini, Senin menunduk dan nampak murung.

"Kenapa mas?"

Senin menggeleng pelan "Mas? Bilang aja sayang." Zeva berlutut di kaki Senin dan menggenggam tangannya erat.

Tatapan matanya teduh sekali, dia nampak menanti apa yang mau Senin katakan padanya. "Kita gausah masuk kerja ya hari ini.." cicit Senin.

"Kenapa gitu?" tanya Zeva lembut sembari mengelus pipi chubby Senin perlahan.

Senin merengut sebal. "Mas mau berduaan sama adek aja, kita libur dulu. Mas mau jalan-jalan sama adek, adek gamau?" lirihan itu membuat Zeva tak tega.

Dia menghela napas panjang kemudian berdiri, dia harus menelepon asistennya dulu kalau seperti ini.

Senin menatap gerak-gerik Zevanya dengan takut-takut, dia takut Zevanya marah karena lancang memintanya tak usah masuk kerja.

"Halo, gue gak masuk hari ini."

"Bajingan, kenapa baru sekarang lo bilang!?"

"Cih, yang sopan lo sama Atasan."

"Bacot, cepetan alasannya apaan?"

"Gue mau berduaan sama suami gue."

"Halaaaahh, dahlah sana lo. Biar gue beresin semuanya."

"Bagus, nanti gaji lo bulan ini gue naikin."

"Sip, gitu dong."

Zevanya mematikan sambungan dan kembali fokus pada Senin. Senyum manis dia berikan agar Senin tidak takut lagi padanya.

Kayaknya, ini karena dia keseringan jahilin Senin dengan cara natap dia tajam, jadinya Senin agak takut padanya.

"Mas, aku libur hari ini. Mas mau pergi kemana?" tanya Zeva sembari kembali berlutut di lantai.

Senin ragu mengatakannya. "Bilang aja mas." bujuk Zeva.

"Mas mau ke, sauna.." bisiknya.

"Sauna? Oke boleh. Bentar biar aku beresin barang-barangnya ya." saat Zeva hendak bangkit, Senin menahan tangannya.

"Kenapa lagi Mas?"

Senin menggigit bibirnya pelan, dia menarik Zevanya agar wanita itu dekat dengannya, dan begitu wajah Zeva sudah dekat.

Chup.

"M-makasih..sayang..." cicit Senin sembari menutup wajahnya yang sudah merah tak karuan.

Sementara Zeva, dia shock sebentar, Senin tadi cium bibir nya loh, wah gila.

"Mas.."

"Maaf Zeva.."

"Mas Senin.."

Tubuh Senin semakin bergetar, tremor karena takut Zeva marah padanya. Tangannya sampai berkeringat dingin.

Zeva gemas sekali, dia melepas tangan Senin dari wajahnya kemudian mencium bibir Senin lamat, lumatan demi lumatan mereka lakukan.

Senin memejamkan matanya takut saat Zevanya menjelajahi area dalam mulutnya.

"Ugh.." lenguhnya, untaian saliva terpaut saat Zevanya melepaskan ciuman mereka.

Napas Senin terengah-engah, wajahnya merah padam ditambah tatapan mata yang sayu.

Ah sial, menggemaskan sekali.

"Mas.." bisik Zeva.

"Y-ya?"

Zevanya menggendong Senin ala bridal. "Eh!?"

"Ayo kita pagi pertama, bukan malam pertama. Kamu menggemaskan sekali, aku gak tahan sama sekali, sumpah kamu gemesin banget."

"Zevaaa Mas takuut!"

"Takut apa?"

Senin malu, dia memilih bungkam saat Zeva menatapnya dalam, dan menurut saja saat Zeva masuk ke kamar dan meletakannya di kasur.

"Mas..kamu terlalu menggemaskan."

"Umh.."

Dan akhirnya, pagi itu mereka melakukan adegan dewasa untuk menghasilkan anak.

🐤Bersambung🐤

My Spoiled Senin [End]Where stories live. Discover now