ix. Acquaintanceship

4.1K 1.4K 888
                                    

"Perkenalkan, aku Cadfael Voronwe. Aku seorang elf cahaya yang baru-baru ini melanggar aturan, yaitu kabur dari wilayah elf tanpa izin."

Lima pemuda yang mendengar nama Fael terkejut. Cadfael Voronwe katanya?! Luar biasa. Mereka bersama seorang elf kasta tinggi. Marga Voronwe adalah marga yang diidam-idamkan semua wanita di dunia elf. Keluarga Voronwe berisi para elf dengan kemampuan tinggi dalam berbagai bidang. Beritanya menyebar luas hingga ke ujung wilayah Il. Tidak disangka mereka bertemu dengan salah satu keluarga Voronwe.

"Woah, aku bertemu dengan orang terkenal!" Seru Fane bertepuk tangan gembira.

Sembari menekan tubuh hewan hasil buruan agar darahnya terkumpul, Aidyn memutar bola matanya malas karena reaksi Fane berlebihan, menurutnya. Dia saja tidak pernah diberi reaksi seperti itu. Acieee cemburu.

"Tapi... kau tidak takut dihukum? Kau pergi tanpa izin. Kau adalah elf terpandang. Bukankah akibat dari aksimu akan membuat nama baik kaummu tercemar?"

"Aku tidak peduli soal itu. Tujuanku pergi bukan karena sesuatu yang buruk. Kau pasti mengerti setelah kujelaskan nanti. Sekarang silahkan perkenalkan diri kalian agar kita lebih dekat dan tidak canggung seperti di perjalanan tadi."

Omong-omong, saat ini mereka berada di dalam goa. Mereka tidak tahu letak pastinya dimana. Mereka asal masuk untuk bersembunyi dan berbincang sebelum mencari tahu tentang kelompok bertato ular kobra itu. Kalau semua setuju, mereka akan membantu Erland juga

"Aku Heafen Chevalier. Aku seorang elf bulan. Bukan aku yang mengajak Fael pergi dari wilayah kami, dia sendiri yang memutuskan untuk ikut. Aku satu tahun lebih muda dari Fael, tapi aku malas memanggilnya kakak," ucap Heafen melanjutkan perkenalan.

Lima pemuda tadi terkejut lagi. Astaga, ternyata dua elf di depan mereka bukanlah elf biasa. Nama Chevalier bukanlah sembarang nama. Nama tersebut adalah nama dari keluarga ksatria, baik pria maupun wanita.

Rupanya takdir mempertemukan mereka dengan dua elf berstatus tinggi. Woah, Fane tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya. Selama ini dia berteman dengan vampire, hari ini dia bertemu dengan makhluk lain selain Erland dan Aidyn. Fane harus menjadi teman mereka.

"Kau elf bulan? Pantas saja auramu dingin," ucap Jai. "Kau tampan sih, tapi lebih tampan aku. Jelas, aku seorang pangeran."

"Memalukan," cibir Ivon.

"Diam atau kuceritakan perilakumu saat pertama kali bertemu denganku," ancam Jai. Ivon bersungut sebal.

"Kau yang disana, aku penasaran denganmu," tunjuk Fael pada Aidyn.

Dengan malas Aidyn menghentikan aktivitas minumnya kemudian duduk rapi di samping Fane. Anak baik.

"Aidyn Edmund. Vampire."

"Eii, kenapa dingin sekali?" Celetuk Fane menyenggol lengan Aidyn. "Ini kesempatan untuk mendapat teman baru. Ayo bersikap lebih ramah. Erland masih takut melihatmu seperti itu."

Aidyn menatap Erland. Yang ditatap buru-buru membuang muka. Apa Erland takut Aidyn menghisap darahnya? Astaga, dasar Erland.

"Ck. Aku Aidyn Edmund. Aku bukan vampire sembarangan, kuharap kalian tidak membuatku marah atau kalian mati di tanganku. Dan jangan ganggu kedua temanku," decak Aidyn mengancam.

"Cih, seperti kau bisa saja," decih Jai.

"Kau mau mati?"

"Aku tidak akan mati bila melawanmu."

"Vampire dan werewolf memang sulit disatukan. Tapi tidak denganku!" Ucap Fane. "Aku Fane Lloyd! Aku sahabat baik Aidyn. Aku akan ramah pada siapapun jika orang itu tidak menganggu. Mari berteman! Aku suka kalian!"

[i] IL: Pure Blood | Enhypen ✓Where stories live. Discover now