[i] IL: Pure Blood | Enhypen ✓

xii. Group of Cobra Tattoos

Pantai terindah Dunia Il bukan bualan semata. Airnya berwarna biru terang, jernih, dan berkilau sungguh memanjakan mata ditambah pasir putih membentang di sekitarnya. Rakyat duyung berlalu lalang. Cantik, tampan, dan ramah. Begitu kesan pertama terhadap mereka.

Ada yang mengambil kesempatan untuk tebar pesona. Siapa lagi kalau bukan Jai. Pangeran werewolf yang satu ini tidak henti-hentinya mengedipkan mata dan menyisir rambutnya ke belakang. Perilakunya itu membuat Aidyn menahan malu.

Mereka bertujuh menjadi pusat perhatian karena ketampanan mereka. Tak hanya wajah, mereka menjadi pusat perhatian karena mereka terlihat asing dan berbeda. Dalam sekali pandang, rakyat duyung tahu mereka bukanlah bagian dari mereka.

Rambut panjang Fael dan Heafen, jubah hitam penyihir milik Erland, jubah berbulu berlambang werewolf dan pakaian bangsawan milik Jai, panah berkilau milik Ivon, serta tubuh pucat Aidyn dan Fane memperjelas semuanya. Percuma mereka menyembunyikan identitas. Rakyat duyung terlihat tidak peduli dan menyapa di sepanjang jalan.

Perpustakaan sudah di depan mata. Erland tidak melihat penjaga. Agak mengherankan di siang bolong seperti ini tidak ada prajurit kerajaan yang berjaga di pos mereka. Jujur, sedari tadi dia tidak bisa tenang dikarenakan mengingat dirinya sedang dicari oleh penyihir lain. Semoga saja mereka tidak mengejarnya sampai kesini...

"Di antara kalian, siapa saja yang pernah kesini?" Tanya Fael sebelum masuk ke perpustakaan.

Semua menggeleng. Rupanya mereka bertujuh sama.

"Kalau begitu ikuti aku. Aku baru pertama kali kesini seperti kalian, tapi aku akan menjadi pemandu jalan agar kalian tidak tersesat."

Semua mengangguk mematuhi ucapan Fael. Mereka mempercayakan semuanya pada elf cahaya yang satu itu. Mereka tidak ingin menimbulkan kekacauan di wilayah orang. Bahaya jika mereka ditangkap.

Satu persatu masuk ke dalam perpustakaan. Situasi di dalam cukup ramai namun tertib. Semua yang datang sibuk mencari buku dan membaca. Karena Fael adalah elf cahaya, petugas mempersilahkan mereka masuk tanpa menulis identitas diri di buku tamu. Elf cahaya di dunia duyung sangat dihormati, elf cahaya banyak membantu kehidupan mereka dan berteman baik dengan mereka.

Ketujuh pemuda berjalan menyusuri rak demi rak mencari buku. Fael berjalan di depan, Erland berjalan di belakangnya. Mereka berdua asyik mencari buku sampai lima teman mereka tertinggal di belakang. Tidak jauh sih.

"Ini bukunya!" Pekik Fael dengan suara tertahan. Ia ambil buku tebal usang berwarna cokelat tua lalu mengajak enam temannya menuju meja di ujung dekat jendela. Disana cukup aman untuk berdiskusi karena letaknya agak jauh dari meja lainnya.

Setelah semuanya duduk, Fael membuka buku pertama dan menunjukkan halaman yang telah dia cari sebelumnya. Tentang penemu dunia Il.

"Dulu dunia Il adalah wilayah kosong. Namun makhluk immortal memutuskan untuk menjadikannya sebagai tempat tinggal dan memutus kontak dengan manusia. Tujuannya agar makhluk immortal terhindar dari keserakahan manusia dan tidak terjadi ketidakstabilan kedua dunia. Penemu dunia Il adalah guardian, iblis, dan elf, dan werewolf. Keempat orang tersebut menjadi raja pertama di dunia Il, kemudian mereka mengajak makhluk lainnya untuk tinggal bersama, kecuali manusia tentunya," ucap Erland membaca isi halaman tersebut.

"Setelah empat bangsa tersebut tinggal, penyihir dan makhluk lain menyusul setelahnya. Demigod bergabung terakhir. Di antara semua makhluk immortal yang ada, hanya iblis yang memiliki dua wilayah kekuasaan sekaligus, di atas dan di bawah.

"Para raja saling bekerja sama menciptakan kesejahteraan rakyat Dunia Il. Namun semuanya hancur akibat pergeseran tahta raja iblis berpuluh-puluh tahun kemudian, yaitu tahta Raja Heolstor. Sahabat Raja Heolstor merebut tahtanya dan berniat memperluas wilayah kekuasaan setelah mengambil sesuatu yang berharga milik kaum guardian. Sang iblis merasa muak karena baginya Raja Heolstor kurang kejam sebagai iblis. Banyak rakyat iblis yang setuju, namun banyak juga yang menolak dipimpin oleh sahabat Raja Heolstor tersebut.