Prolog

591 34 9
                                    

6 years later...

Musikverein Di Wina, Austria

Terlihat seorang pria tengah berjalan berdua dengan seorang wanita paruh bayah yang masih terlihat muda. Wanita itu mengaitkan lengan nya ke tangan sang pria muda dan menyusuri jalanan kota Wina di malam hari. Gemerlap lampu berwarna kuning menghiasi kota tersebut membuat suasana malam begitu cantik. Terlihat dua orang tersebut mengantri di sebuah barisan orang-orang yang terlihat hendak memasuki sebuah tempat bernama Musikverein yang merupakan sebuah gedung pertunjukan musik yang melegenda, menjadi tuan rumah bagi Vienna Philharmonic Orcehstra. Gedung ini tidak terlalu besar tetapi desain interiornya sangatlah klasik dan mewah. Berbagai pertunjukan musik klasik digelar rutin disini, seperti malam ini yang sedang ada pertunjukan acara musik klasik sebagaimana yang telah terpampang di sebuah spanduk di depan tempat tersebut. 

"Eomma, biarkan aku kembali ke penginapan saja, eum?" ujar pria muda itu dengan wajah yang sudah cemberut kepada seorang wanita yang di panggilnya 'eomma'.

Wanita paruh bayah itu terlihat memelototkan matanya pada sang anak dan malah semakin menggandeng erat lengan sang anak, "Tidak, kau harus menemani eomma sampai pertunjukan nya selesai"

Pria muda itu terlihat menatap eommanya dengan tatapan memohon, namun ibunya segera mencubit lengan putranya tersebut. "Astaga Oh Sehun! apa susahnya menemani ibumu untuk melihat pertunjukan saja. Kau ini, apa yang akan kau lakukan di penginapan sendiri, huh?"

Yup, mereka adalah Oh Sehun dan ibunya, nyonya Oh. Mereka pergi ke Italia berdua hanya untuk menonton pertunjukan musik kesukaan nyonya Oh. Sedangkan untuk tuan Oh dan Winter tetap berada di Korea karena Winter ada ujian sekolah. 

"Baiklah-baiklah" ujar Sehun terpaksa karena sejujurnya dia malas sekali menonton pertunjukan seperti yang dinilainya sangat membosankan. 

Setelah beberapa menit mengantri, keduanya pun berhasil memasuki gedung yang terlihat begitu megah luar biasa.

Setelah beberapa menit mengantri, keduanya pun berhasil memasuki gedung yang terlihat begitu megah luar biasa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sehun beserta ibunya memasuki gedung megah nan klasik tersebut. Terlihat sang ibu begitu antusias karena keinginannya akhirnya terwujud menonton sebuah pertunjukan musik klasik di tempat paling berlengenda ini. Mereka berdua akhirnya duduk di tempat sesuai dengan nomor yang tertera pada tiket konsernya. Terlihat Sehun mulai memakai airphone nya dan menyalakan ponselnya sembari menyenderkan punggungnya pada senderan kursi. Sang ibu yang melihat itu hanya mendengus sebal dan membiarkan saja putranya tersebut. Terlihat mata nyonya Oh begitu antusias saat salah satu violinist memasuki area, violinist tersebut terlihat begitu cantik dengan tatanan rambut setengah tergerai dan gaun putih yang menjulang indah di tubuhnya. Gadis itu menatap semua para penonton dengan senyuman yang begitu cantik.

Kemudian terdengar suara sang MC memperkenalkan violinist tersebut dan mempersilahkan sang violinist untuk memulai memainkan musiknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kemudian terdengar suara sang MC memperkenalkan violinist tersebut dan mempersilahkan sang violinist untuk memulai memainkan musiknya.

"Okey! Irene!"

Gadis yang di panggil Irene itu terlihat mulai memejamkan matanya dan mulai menggesekkan senar-senar alat musiknya sehingga menghasilkan musik yang begitu memukau. Musik pertama yang ia mainkan adalah dari Paganini Caprice N 24. Gadis bernama Irene yang tengah bermain itu terlihat begitu lihai memainkan alat musik tersebut hingga wajah terpukau terlihat jelas dari para penonton disana.

"Wah, sangat indah" ujar nyonya Oh sembari mengepalkan tangan nya di dada. Matanya terlihat begitu berbinar melihat gadis yang sedang memainkan violin tersebut. 

(Kalau kalian penasarana kan musik klasik yang di mainin Irene cari aja di yutub Paganini Caprice 24, kalian bakal terpukau gais wkwk)

Terlihat Sehun masih memejamkan mata dan tak terusik dengan lantunan suara violin yang indah tersebut. Setelah musik pertama selesai, gadis bernama Irene itu kembali menampilkan lagu spesial sebagai lagu penutup darinya sebelum berganti ke violinist yang lain.

Gadis itu lalu memejamkan mata kembali dan mulai memainkan musik terakhirnya. Para pianist yang ada di belakang gadis itu juga sudah mulai menekan balok-balok pada pianonya tersebut.

Sehun tadinya memejamkan mata namun pria itu terlihat melepaskan airphone nya karena telinganya gatal. Namun apa yang di dengar tersebut membuat Sehun menjadi tegang.

Tidak... musik ini..

Sehun lalu menatap kedepan kearah dimana seorang gadis bergaun putih tengah berdiri sembari memejamkan mata memainkan alat musik gesek tersebut. Sehun menegakkan badan nya dan kali ini tidak bisa mengalihkan tatapan nya dari sosok gadis tersebut. Terlihat jika Sehun masih tidak percaya akan apa yang dilihatnya sekarang, sebenarnya bukan masalah gadis itu juga, tetapi karena musik yang gadis itu mainkan. Tidak mungkin jika...

"Joohyun..." ujar Sehun pelan dengan tatapan tak percayanya.

Entah kenapa mendengar musik ini dan mendapati seorang gadis yang begitu mirip dengan Joohyun membuat hatinya bergetar. Sehun masih begitu tak percaya dengan apa yang ia lihat dan apa yang ia dengar. Pria itu tak bisa mengalihkan tatapan nya dari gadis yang kini sedang membuka matanya yang tadi terpejam dan tersenyum pada para penonton.

 Pria itu tak bisa mengalihkan tatapan nya dari gadis yang kini sedang membuka matanya yang tadi terpejam dan tersenyum pada para penonton

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aniya..." gumam Sehun dengan tatapan tak percayanya. Seketika itu Sehun langsung berdiri dan berlari ke luar gedung tersebut dengan tujuan untuk mencari gadis yang terlihat seperti Joohyun. 

Sehun berlari menyusuri lorong gedung tersebut berharap dapat bertemu dengan gadis yang ia yakini sebagai Joohyun tersebut. 

Dilain sisi, gadis bernama Irene itu terlihat hendak memasuki mobil namun langkahnya terhenti kala seseorang memanggilnya.

"Irene! Where are you going?" tanya salah satu rekan nya, seorang gadis berambut pirang yang sama-sama memakai gaun berwarna merah.

Irene terlihat tersenyum dan melambai pada gadis itu, "I have to go back to Italy right now, bye Veronicca!" setelah itu gadis bernama Irene itu memasuki mobil dengan senyuman yang mengembang begitu lebar. Gadis itu terlihat menatap pemandangan kota Wina di malam hari dengan bibir yang terus merekah.

Namun di gedung tersebut terlihat Sehun baru saja keluar untuk mencari gadis itu bertepatan dengan mobil yang tadi di tumpangai oleh Irene pergi. Sehun terlihat mengedarkan pandangan nya dengan napas yang tersenggal-senggal.

"Joohyun... itu kau... itu kau Joohyun" gumamnya dengan mata yang terus melihat sekeliling.

Dan malam itu Sehun terus memikirkan gadis yang begitu mirip dengan Joohyun, gadis yang diyakini oleh semua orang sudah meninggal 6 tahun yang lalu. Entah itu benar-benar Joohyun atau gadis lain bernama Irene, tidak ada yang tahu. 

Hidden Love#2 (COMPLETED)Where stories live. Discover now