Chapter 8

143 24 24
                                    

"Joohyun?"

Joohyun seketika tersadar kala seseorang memanggilnya. Joohyun menoleh dan ternyata itu Chanyeol.

"Kenapa kau melamun disiang hari seperti ini?" tanya Chanyeol sembari mendudukkan dirinya di kursi depan Joohyun.

"Tidak ada. Hanya memikirkan tentang pasien" ujarnya bohong padahal Joohyun sedari tadi memikirkan tentang 'ciumannya' pada Sehun. Demi tuhan Joohyun terus kepikiran ciuman itu, ia bahkan seharian ini menghindari Sehun.

"Tumben sekali kau sendiri Chan?"

"Kata siapa? tuh mereka datang"

Joohyun ikut menoleh dan mendapati Sehun serta Kyungsoo sedang berjalan ke arah mereka. Tidak, Joohyun tidak bisa bertemu Sehun.

Joohyun terlihat gugup, wajahnya bahkan sudah memerah, Chanyeol yang menyadari hal itu langsung bertanya, "Wae? apa kau demam? wajahmu merah" tanya nya sembari menatap lekat wajah Joohyun.

"Ani aniyo" Joohyun terlihat menggelengkan kepalanya dan beranjak dari kursinya, "Aku harus pergi" lalu Joohyun pergi begitu saja melewati Kyungsoo dan Sehun . Kedua dokter tampan itu terlihat bingung dengan kepergian Joohyun lalu  mereka menghampiri Chanyeol.

"Kenapa Joohyun pergi?" tanya Kyungsoo sembari mendudukkan dirinya tepat di depan Chanyeol.

"Aku tidak tahu"

Sehun nampak menatap kepergian Joohyun. Sejujurnya ia merasa aneh dengan sikap Joohyun hari ini. Sedari tadi pagi gadis itu nampak menghindarinya, ia bahkan sempat menyapa gadis itu namun respon dari Joohyun tidak seperti biasanya, gadis itu hanya mengangguk dan diam tanpa balas menyapanya. Mungkin gadis itu sedang ada masalah atau moodnya sedang jelek, pikir Sehun. Lalu mereka bertiga makan bersama di jam makan siangnya sembari membicarakan hal-hal ringan.

Setelah makan siang para dokter tampan itu kembali bekerja seperti biasanya, seperti Sehun saat ini yang sedang mengunjungi pasien nya yang kemarin dirawat di RS.

"Bagaimana perasaan anda hari ini?"

Pasien yang masih terbaring di kasur itu pun tersenyum kecil, "Aku merasa lebih baik dok, namun dadaku terkadang masih timbul nyeri."

"Apa nyerinya begitu sakit hingga mungkin anda susah napas?"

Pasien tersebut menggeleng, "Tidak. Hanya nyeri sedikit namun tidak menggangguku"

"Ah, kalau begitu besok kita akan lakukan pemeriksaan ulang." jelas Sehun pada pasien nya dan menatap perawat yang ada di sampingnya, "Tolong cek kondisi tuan Cho setiap 3 jam sekali"

Perawat tersebut mengangguk dan Sehun pamit pergi untuk kembali mengunjungi pasien yang lain. Saat dalam perjalanan nya menuju ke ruang inap yang lain, nampak Dr. Nam yang dulu sempat membujuk Sehun untuk melakukan sebuah operasi. Dokter paruh baya itu berjalan mendekati Sehun dan Sehun menundukkan kepalanya hormat.

"Dokter Oh bisa kita bicara sebentar?"

Sehun terdiam dan tak lama kemudian mengangguk. Mereka berjalan bersama menuju ke ruangan Sehun. Kini mereka berdua sedang berdiri berhadapan menunggu dokter Nam untuk berbicara.

"Kita memiliki pasien dengan hepaktektomi besar dan segera membutuhkan operasi"

Sehun hanya diam dan menatap pada dokter di depan nya tersebut, Sehun tahu maksud dari ucapan dokter Nam.

"Ikutlah untuk mengoperasinya, Sehun"

"Sepertinya anda salah dokter. Seharusnya anda mengatakan ini ke dokter departemen oncology. Aku pikir dokter Park sangat bagus untuk melakukan nya"

Hidden Love#2 (COMPLETED)Where stories live. Discover now