Chapter 18

78 5 0
                                    

Ji Un POV

"Apa maksudmu mendatangimu?" tanya Komandan,

"Aku..."

"HUA JI UN!! Apa yang sebenarnya terjadi?!" serunya menuntut penjelasan.

Wajahnya nampak murka tapi sebersit kengerian tak luput dari mataku yang menatapnya. Melihat dia merasa hancur saat memintaku pergi, juga menghancurkan diriku.

Aku tahu apa yang akan aku katakan akan membuatnya terguncang. Tapi itu adalah kenyataannya.

Aku tak bisa berbohong, karena jika aku tidak mengatakannya, Kapten Qiang akan menganggapku berkhianat.

"Penyihir hitam akan datang untuk menuntaskan apa yang gagal dia lakukan sebelumnya... Membunuhku!"

Kesunyian di sekitarku membuat hatiku merasa tersayat. Aku tahu tidak mudah untuk mempercayai kata-kataku. Aku juga tak berani menceritakan semuanya pada mereka, aku takkan bisa melakukan itu tanpa mengungkapkan identitasku.

Kapten Qiang memicingkan mata ke arahku, dia tak percaya padaku. Tentu saja, jika aku jadi dirinya aku mungkin juga takkan mempercayai diriku sendiri.

Aku harus bicara lebih banyak dengan Hong Hui.

"Temui aku di tendaku!" seru pria itu,

"Siap Komandan!" sahutku,

"Ikut denganku Kapten!" katanya pada pria gempal yang menatapku dengan tatapan dingin,

"Siap!!"

Aku mengikuti langkah Komandan Tung dengan perlahan. Kapten Qiang mengikuti tepat di belakangku, seolah menjaga agar aku tidak kabur.

Begitu kami sampai di tenda Komandan Tung, aku berdiri di depan mejanya dan Kapten Qiang berdiri di samping kursi Komandan.

"Kenapa kejadian ini sampai terjadi?" tanyanya pada Kapten Qiang,

"Aku mendengar sendiri Hong Hui mengatakan bahwa dia dibebaskan oleh penyihir hitam karena mengenal Ji Un. Penyihir itu bahkan memintanya menyampaikan pesan..." lapornya,

"Pesan itu... Bahwa dia akan datang untukmu?" tanyanya padaku,

"Penyihir hitam merasa kesal karena saat dia memintaku menyerahkan Xiao Er padanya aku malah melawannya dan mengerahkan tenagaku untuk membangun perisai...

Dia marah karena aku, dia kehilangan Xiao Er dan kesempatan untuk menggunakannya sebagai ancaman untukmu..."

"Jika Xiao Er jatuh ke tangannya, dia pasti menggunakan putriku sebagai alat untuk mengancamku...

Dia bisa saja meminta apapun untuk itu..." gumamnya pelan,

"Yang akhirnya tidak terjadi... Xiao Er jatuh ke dalam sungai dan aku menyusulnya... Hanya itu yang terjadi..." tambahku, putus asa ingin menenangkan gejolak emosinya yang sekilas terlihat,

"Jika dia mau... Dia bisa mencari kalian berdua!" sahut Kapten Qiang,

"Aku tak tahu mengapa dia tak melakukannya! Namun aku bersyukur untuk itu...

Karena jika sampai dia menemukan kami saat itu, maka aku dan Xiao Er telah mati..." kataku menatap mata Kapten Qiang,

"Kau..."

"Xiao Er tahu seberapa penting dirinya bagi Komandan Tung dan aku yakin dia akan memilih mati daripada digunakan sebagai barang pertukaran!

Dan nasibku takkan jauh berbeda..." tambahku.

Sejenak kami bertiga terdiam, sibuk dengan pikiran masing-masing. Kedua pria di depanku tahu, kondisiku saat itu. Dan aku yakin dalam hati mereka tahu kebenaran dari apa yang kukatakan.

Mulan... The Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang