Chapter 1

777 27 2
                                    

Meninggalkan keluargaku, aku menunggang kuda berhari-hari hingga ke camp prajurit yang dibuat oleh pasukan kerajaan. Pasukan khusus yang berisi anak-anak dari keluarga para pahlawan perang sebelumnya.

Kami akan dilatih menjadi prajurit istimewa yang akan bertugas memukul mundur bangsa Mongol yang diketuai oleh kepala suku Rouran.

Semenjak hari pertama aku menginjakkan kaki di camp pelatihan itu. Aku bukan lagi Hua Mu Lan. Tapi aku adalah Hua Ji Un. Putra tertua keluarga Hua dari 3 bersaudara.

Aku bersumpah meninggalkan identitasku sebagai perempuan dan menggantikan Ayahku untuk mengabdi pada kekaisaran.

***

Ji Un POV

Ayah membuatku bersumpah untuk menyembunyikan Chi-ku dari sejak aku masih kecil. Keputusan terberat yang dilakukan Ayah saat itu adalah menghentikan latihan tenaga dalamku demi permintaan Ibu.

Melihatku tumbuh menjadi gadis tomboi yang suka berkelahi dan mencintai seni bela diri, membuat Ibu khawatir. Dia takut aku takkan bisa menikah jika itu terus terjadi.

Di saat umurku 12 tahun, Ayah berhenti melatihku. Membuatku berjanji untuk menyembunyikan fakta bahwa aku yang seorang gadis ini, memiliki Chi yang bahkan lebih besar dari kebanyakan pria. Aku hanya bisa melatih diriku sendiri secara sembunyi-sembunyi, karena Ayah melarangku berlatih.

Menyelinap di malam hari dan melihat Ayah berlatih ilmu tenaga dalam.

Menyelinap ke hutan di siang hari untuk berlatih kungfu.

Dan menjadi putri yang berbakti di sepanjang sisa hidupku.

Namun pria ini sangat keterlaluan. Sejak pertama kali kami bertemu, dia terus meremehkanku hanya karena aku memiliki fisik yang lebih kecil darinya. Hingga akhirnya aku meledak di tengah lapangan tempat kami berlatih.

Kami sedang berlatih tanding dengan tombak saat dia terus mengejekku dan memancing emosiku.

Hong Hui menyentak tombakku hingga terlempar ke udara. Senjata itu terlempar tinggi, terlepas dari tanganku. Aku berkelit dari serangannya beberapa kali hingga aku bisa meraih kembali tongkatku.

Ujung tombak kami beberapa kali lagi beradu dan Hong berbuat curang dengan mengait kakiku, membuatku terjerembab berkalang debu.

Dia terus mempermainkanku. Pria menyebalkan itu sangat sombong. Dia berpikir bisa mengalahkanku dengan ilmu dangkalnya. Dia terus bermain-main hingga semua orang berhenti berlatih dan menonton kami bertanding.

"Hentikan Hong!" sahut Ling,

"Buat aku berhenti!! Hahahaha" serunya sambil tertawa lantang,

"Hei... Komandan akan menghukum kalian karena bermain-main!" tambah Cricket yang telah berhenti berlatih dan menepi,

"Ini latih tanding..." seru Hong,

"Terlihat seperti kau bermain-main Hong!" sahut Ling khawatir,

"Ayolah Adik Hua... Kau harus melakukan lebih dari itu agar ini jadi menyenangkan! Apa tangan kurusmu itu terasa lelah? Mau copot?!" ledeknya,

'Sialan! Pria sombong ini akan kuberi pelajaran!'

Aku mengambil kuda-kuda dan mengumpulkan Chi di kakiku. Dengan sekali lompatan aku melenting naik dan bersalto di udara untuk meraih senjataku. Bisa kudengar kesiap tajam di penjuru lapangan tapi tak kugubris. Aku benar-benar emosi. Yang kupedulikan hanya memberi pelajaran pada Hong dan membuatnya jera.

Kami berduel beberapa saat, beberapa kali ujung tombak kami bertemu dan bahkan hampir melukai lawan. Bisa kulihat dia mulai kewalahan dengan seranganku.

Mulan... The Love StoryDonde viven las historias. Descúbrelo ahora