41

358 33 6
                                    

Taehyung yang sedari tadi serius mendengarkan cerita Yeri, kini berubah menjadi seperti monster. Wajah nya memerah dan tatapan tajamnya menatap Yeri seperti ingin memangsa nya. Begitupun dengan Seokjin dan Nayeon yang tak kalah terkejutnya setelah mendengar cerita Yeri.

"JADI SELAMA INI KAU YANG MEMFITNAH ISTRIKU. DAN HAMPIR MEMBUAT KU BENCI PADA ISTRIKU SENDIRI.

"YERI, KAU SUDAH KETERLALUAN."

"KAU PEREMPUAN LICIK, UNTUNG SAJA DULU AKU TIDAK JADI TERGODA PADAMU, MURAHAN."

"AKU JUGA TIDAK SUDI MENYUKAI WANITA SEPERTIMU YANG KELAKUANNYA BUSUK.

"AKU SUDAH TIDAK MEMBUTUHKAN SEKRETARIS SEPERTI MU LAGI, AKU AKAN MENCARI SEKRETARIS BARU. MULAI SEKARANG KAU DIPECAT."

"DAN AKU PERINGATKAN PADAMU, JANGAN PERNAH KAU BERANI MENGGANGGU RUMAH TANGGA KU LAGI."

Taehyung sudah seperti orang kesetanan, mencaci maki, membentak Yeri sesuka hatinya yang tengah emosi membara. Bahkan kata-katanya sudah tidak bisa dikontrol, entah itu menyakiti hati Yeri atau tidak, Taehyung sudah tidak perduli.

Taehyung hampir mendorong Yeri karna saking emosinya.

"Oppa, sudah cukup. jangan terlalu kasar." Untung ada Sana yang menghentikan nya.

"Waee? Kau membela wanita ini?" Sinis nya tidak terima.

"Bukan seperti ini caranya, Oppa. Yeri itu perempuan, gak harus diperlakukan kasar." Sana tetap sabar membela yeri.

Taehyung pun semakin kesal karna tidak ada yang berpihak dengannya, emosi dan pikiran nya masih campur aduk tidak terkendali.

Pyarrr

Taehyung reflek meremas hiasan kaca di meja lalu pergi menaiki anak tangga dengan tangan yang berlumuran darah hingga menetes tiap ia melangkahkan kakinya. Ia juga tidak perduli dengan tanggan nya, bahkan dia pun santai sambil bermain hp.

"Oppa apa yang kau lakukan, Oppa tunggu lah." Sana berteriak sambil berlari mengikuti Taehyung, Sana pun masi terkejut dengan apa yang dilakukan suaminya tadi.

Otomatis pasutri Seokjin dan Nayeon pun akan beranjak pulang karna tidak mau ikut campur, Yeri juga langsung pulang mengikuti ajakan pasutri itu.

17.42

Hari sudah mulai gelap, Sana baru saja selesai mandi. Bagaimana dengan Hyunjin? Oh tentu dia masi terlelap dengan tidurnya mungkin efek cape karena terlalu lama menangisi Eomma-nya.

Taehyung? Dia mengurung dirinya dikamar setelah kejadian tadi, Sana sudah berusaha menggedor gedor pintunya tapi percuma, mau mendobrak nya pun dia sudah tidak kuat karena belum makan dan badannya lemah. Jadi sembari menunggu suaminya, Sana mengimbangi dengan memasak terus mandi agar suaminya jika sudah baikan tapi perasaan nya tidak bisa bohong, ia masih khawatir dengan keadaannya apalagi dengan tangan terluka.

Sana kembali mengecek keadaan suaminya, ia berdiri didepan pintu kamar suaminya.

tok tok tok

"Oppa, apa kau baik-baik saja?"
"Oppa, kau mendengar kan ku?"
Sana berseru sekencang mungkin agar suaminya mendengar kan nya.

Sana berusaha membuka pintunya kembali dan betapa senangnya ia berhasil.

"Eoh pintunya sudah tidak terkunci." Ucapnya dengan ekspresi senang.

Yup mungkin tadi Taehyung ingin keluar kamar tapi tidak kuat karena sudah sempoyongan. Dan akhirnya tidak jadi dan lupa mengunci pintunya lagi.

Sana pun langsung masuk dan segera ingin melihat kondisi Taehyung. Sana terdiam sesaat setelah melihat kondisi suaminya, tangan dan baju penuh darah, kamar berantakan, dan banyak botol minuman beralkohol. Taehyung pun sudah tidak sadar, ia sudah pulas karena mungkin kebanyakan minum.

FORCED MARRIAGE [TAESANA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang