RT - Chapter 22

994 73 6
                                    

     Suara musik terdengar di kediaman Risna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Suara musik terdengar di kediaman Risna. Gemercik air hujan di luar seolah menjadi pelengkap suasana pagi hari ini. Disebabkan akan ada perombakan di lantai satu dan dua tempat kerjanya selama seminggu, jadi Bu Rosa memutuskan untuk meliburkan dulu para pegawainya. Ya, ia pengangguran saat ini. 

Ya anggap saja sebagai libur panjang, kini Risna tengah sibuk beres-beres rumah. Semalam paman dan bibinya menelepon hendak berkunjung, entah ada apa tidak seperti biasanya mereka memberitahu dulu bahwa akan datang. 

"Eno bangun!"

Dugh dugh! 

Risna mengetuk pintu kamar pemuda itu dengan gagang pel-an.

Dugh! 

"BANGUN GANTENG! MANDI! UDAH JAM TUJUH!"

Reno yang tadi mencoba abai tiba-tiba langsung terbangun mengambil handuk yang digantung. Bergegas menuju kamar mandi, membuka pintu kasar.

"Minggir Kak!"

"Eh ya ampun, awas lantainya masih ba–"

Brak!

"..sah." Tawa Risna pecah saat itu juga. 

"Sialan!" desis Reno yang masih terduduk di lantai. Pantatnya terasa sakit bukan main, mana air yang di dalam ember untuk pel ikut tumpah sebagian. 

Risna menghela napas lalu membantu adiknya bangun. 

"Makanya kalo di bilangin tuh denger, untung lantainya ngga papa."

Mata Reno melotot tak terima, bukannya mementingkan dirinya kakaknya malah lebih mementingkan lantai keramik. 

"Adik lo lantai apa gue sih? Lagian kan udah di bilang kalo bagian pel biar gue aja, masih basah banget ini Kak." Protes Reno dengan sesekali meringis mengusap pantatnya yang masih terasa sakit. Untung kakinya tidak terkilir.

Masalahnya kalau kakaknya mengepel itu pasti lantai masih sangat basah sekali. Ini juga bukan pertama kali ia jatuh, padahal Reno sudah sering mengingatkan Risna untuk jangan melakukan tugas rumah bagian mengepel lantai karena demi keselamatan diri. 

"Lah? Ya udah nih lanjutin! Gue mau mandi." Risna melempar pel-an yang di pegangnya. Dengan sigap di tangkap Reno. 

"Tapi nanti gue telat, Kak."

"Telat ndasmu! Noh liat masih jam lima lewat, mau aja lo di kibulin tong..tong.." Seru Risna dengan tertawa puas, mengacir ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandi paginya.

"Hah?" beo Reno melihat jam yang menempel di dinding. 

Dan benar masih pukul 05.20, artinya kakaknya itu berhasil menipu dirinya. 

"Fuck!"

"PEL YANG BERSIH YA GANTENG BIAR DAPET ISTRI CANTIK NAN GLOWING!" Seru Risna di kamar mandi dengan gelak tawa. 

Rahasia Takdir (END ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang