33.

1K 101 33
                                    

Anyooooongggg.... aku kembali lagi guyss hehe... sorry ya, kayak nya terlalu lama aku menghilang dari  Wp....

Ada yang nungguin ff ini gak?. Gak ada ya?. Ya udah deh gak papa, emang ff gak menarik dan juga gak jelas.

Oke, aku lanjutin ff ini ya guysss...

Silakan di baca kalo pada minat kalo gak? Juga gak papa aku mah santuy aja lahhh....

Seperti biasa, maaf kalo ada typo, abaikan saja ...

Jangan lupa Vot dulu sebelum baca, itu wajib.....

Happy Reading.........

.
.
.
.......

Sinar matahari pagi nampak menerobos di cela-cela jendela yang tertutup korden. Mengusik seseorang yang masih meringkuk di atas kasur dengan selimut yang melilit tubuh mungilnya. Tidak sedikit pun bergerak walau hanya sebentar, mungkin karna ia masih merasakan lelah setelah semalam baru saja kembali dari negara Jepang ke korea negara kelahirannya.

Cahaya yang semakin terang menembus kaca jendela, kala seorang gadis membuka korden. Membuat sang pemilik kamar yang masih menutup mata kucingnya perlahan merasa terusik karna cahaya sang mentari menerpa wajahnya. Ia perlahan mengerutkan dahinya membuat kedua alisnya menyatu.

Gadis yang masih di atas kasur itu sedikit menggerang. Semula Posisi tidur yang berbaring kini berubah menjadi sedikit miring membelakangi cahaya mentari dan juga menutup wajahnya dengan selimut. Sepertinya ia masih mengantuk sehingga enggan membuka kedua matanya. Padahal sekarang sudah terbilang jam 09:00 pagi.

Jisoo disana menggelengkan kepalanya melihat adik satu-satunya yang masih terbaring di ranjang. Lalu jisoo duduk di samping ranjang. Sedikit menyingkirkan selimut yang membalut wajah sang adik. Ia sedikit terkekeh mendapati wajah polosnya yang masih setia memejamkan mata.

"Jendeuk, bangunlah ini sudah pagi...."

"Emmmm, eonni aku masih mengantuk..." ujar jennie dengan suara serak khas bangun tidur.

"Bangun lah dulu, kau harus sarapan. Nanti kau bisa melanjutkan tidurmu, ayo sayang..."

"Lima menit eonni..."

"Tidak. Bangun sekarang atau aku akan menyiram mu dengan air satu ember.... jendeukiii" ancam jisoo. Sembari tangannya menjepit hidung jennie sekilas.

"Yaa.. eonni.. " rengeng jennie sembari perlahan membuka kedua matanya.

Dengan terpaksa jennie harus bangun dari tidur nyenyaknya. Ia duduk bersender di kepala ranjang. Mengerjapkan kedua matanya. Jisoo mengusap lembut rambut adiknya yang sedikit berantakan dan merapihkannya.

"Kau ingin kekantor"? Tanya jisoo.

"Em. Hari ini aku ingin libur saja, aku masih merasa lelah eonn.."

"Baik lah.."

"Eonni akan ke resto?"

"Ne, cepat bangun, cucimukamu dan gosok gigi. Kita sarapan... jja" titah jisoo.

"Eonni.."

"Wae?" Jisoo menaikan kedua alisnya.

"Morning kiss~~" rengek jennie sembari tersenyum lucu. Jisoo hanya terkekehh dengan tingkah adiknya yang seperti anak kecil.

Tanpa sepatah kata jisoo mendekatkan wajahnya untuk mencium sekilas pipi jennie.

Jennie cemberut karena eonninya hanya mengecup pipinya saja. Jisoo merasa heran dengan perubahan mimik wajah adiknya yang sedang cemberut.

Mencari cinta tulusWhere stories live. Discover now