jangan marah

221 20 0
                                    

Sesampainya Mashiho di rumah Chaeryeong, pemuda itu langsung membantu keluarga itu menurunkan barang-barang mereka.

Mashi memutuskan untuk tak langsung pergi. Pemuda itu memutuskan untuk singgah sejenak agar keluarga itu tak merasa begitu sepi.

"Nak, Mashi..." panggil ayah Chaeryeong.

"Iya om? Ada yang bisa aku bantu?" jawab Mashiho dengan sigap.

Pria paruh baya itu menggelengkan kepalanya sebagai jawabannya pada tawaran Mashiho. Pria itu tersenyum tipis sembari mendudukkan dirinya di dekat Mashiho.

"Enggak nak... Om cuma mau minta tolong ke kamu nanti bantu Chacha pindahan ya. Kemarin katanya dia mau pindah balik ke rumah, om jadi seneng. Tapi, om kayaknya gabisa nemenin karena masih harus kerja, om boleh minta tolong ke nak Mashi kan?" pinta ayahnya Chaeryeong.

Dengan cepat pemuda itu mengangguk, mengiyakan permintaan tolong ayah dari gadis yang berarti buatnya itu.

"Nak, Mashi habis ini jangan marah ya sama nak Jihoon..." ucap ayahnya Chaeryeong.

"Eh?" jawab Mashiho, bingung.

Pria paruh baya itu langsung menatap foto keluarga miliknya yang terpasang di dinding rumahnya.

"Dulu... Anak om, kakaknya di Chaeryeong itu selalu jadi anak nakal. Gak kayak Chaeryeong yang penurut, kak Chaeyeon itu suka banget melanggar aturan di rumah!" cerita ayah.

"Suatu hari, kak Chaeyeon cerita kalau dia naksir sama musuhnya, padahal waktu itu masih SMP. Om sama Tante ketawa dengernya dan bahkan ngeledekin kak Chaeyeon dan bilang kalau awas pacaran loh sama musuhnya. Lucunya musuhnya itu ya Abang kamu!"

"Om sama Tante gatau kalo mereka beneran pacaran. Ketawannya waktu pas udah SMA tuh, karena Abang kamu nekat bawa papi kamu ke rumah ini cuma buat ngasih tau hubungan mereka. Hahaha... Aneh banget Abang kamu kayak udah lamaran saja!"

Cerita yang Mashiho dengarkan tersebut merupakan cerita baru yang tak pernah Mashi tau keberadaan nya.

"Kami selaku orangtua tentunya setuju karena melihat keseriusan keduanya, tapi..."

"Tapi?"

"Tapi, kami gak sangka kalau mereka memilih untuk putus demi kalian..." Cerita ayah.

Mashiho pun terbelalak. Jujur dirinya tidak pernah tau kalau kakaknya yang suka nyebelin itu telah berkorban banyak untuk dirinya.

"Wajar kalau kamu gak tau, karena mereka memang mau diam-diam saja soal hubungan mereka... Jangan merasa bersalah ya! Om cerita untuk meluruskan saja..." ingat ayah Chaeryeong.

"Chacha kabur dari rumah karena om gak izinin dia untuk ikut klub tari kayak kakaknya. Bukan apa, waktu itu om takut anak-anak om gak fokus sama pendidikan dan malah terfokus sama hal yang om kira itu hanya untuk hobi. Om sadar om salah ketika kak Chaeyeon marahin om dan menegur om atas pemikiran om. Setelah itu, kamu berhasil nemuin ChaCha dan ternyata anak om itu naksir kamu..."

Mashiho pun memutar ingatan masa lalunya sedikit. Semua peristiwa yang berkaitan dengannya itu pun terputar membuat dirinya tersenyum sendu.

"Jadi..."

"Iya! Chacha itu adik kesayangannya kak Chaeyeon. Pokoknya mereka tuh selalu apa-apa bareng! Apalagi Chacha yang penurut pasti akan meledak juga kan kalau terus menerus menumpuk perasaan? Makanya, sekalinya meledak ya kabur. Takut terulang lagi, kakaknya mutusin buat ngalah. Om dan Tante juga dipaksa ngalah sama kakaknya tuh makanya bisa izinin dia nge-kost. Makanya, Abang kamu juga dipaksa sama kakaknya Chaeryeong buat ngalah..."

Mashiho terdiam. Tertampar oleh kenyataan.

"Mereka sayang kalian. Mereka mau kalian bahagia. Abang kamu selalu cerita ke kami katanya dia paling khawatir sama kamu karena kamu yang paling sering pura-pura baik-baik aja. Makanya, mereka pisah demi kamu sama anak bungsu om, jadi kalian jangan nyalahin diri sendiri ya? Om kasih tau kamu kalau inilah beratnya tugas seorang kakak... Mengalah demi hal yang lebih baik... Mereka tidak bersalah, begitu juga kalian. Jadi... Om harap, kamu dan anak om bisa melanjutkan cinta kakak-kakak kalian dengan versi kalian dan lebih berbahagia ya! Om minta jangan dijadikan beban, dan ikuti kata hati kalian... Kalau kalian setelah ini lebih nyaman sendiri-sendiri ya silahkan... Tapi, kalau mau bersatu, maka om titip anak om ya..." ucap ayah Chaeryeong.

ʙᴇʀᴛᴀᴜᴛ | 𝙏𝙧𝙚𝙖𝙨𝙪𝙧𝙚 ✓Where stories live. Discover now