Hukuman 2 (GemSol)

3.5K 126 3
                                    

Ini lanjutannya dari Hukuman (ThorSol) karena Rahma bingung sama judul buat requestsan kali ini.

so let's watch it now

Hehehehe......

~~~~~~~~~~

Pagi yang cerah dan hari yang ceria untuk semua orang kecuali Solar yang duduk di kasur kamar sambil meratapi nasib karena tidak bisa jalan 3 hari setelah di hukum sama Thorn.

Ia tidak menyangka kalau saudaranya yang polos dan imut itu terjadi Babyface atau wajahnya doang yang polos tapi pikiran dan badannya 🔞🔞.

Ia bahkan sempat diancam kalau keluar kamar ia akan dihukum lagi.

Tapi pagi ini ia terpaksa keluar karena Gempa memanggil untuk sarapan biasanya Thorn akan membawanya ke atas tapi karena dirumah hanya ada dirinya dan Gempa jadi ia terpaksa untuk turun.

Dan itu adalah pilihan terburuk yang ia ambil.

Solar akhirnya turun dari kamar menuju ke dapur dengan jalan sedikit pincang karena masih sakit.

Saat ia berada di dapur sudah ada Gempa yang duduk di kursi meja makan.

"Ayo Solar makan nanti kalau ngga makan ayamnya mati" -Gempa

"Sejak kapan kita punya ayam??" -Solar

"Udahlah makan dulu" -Gempa

"Iya bang" -Solar

Solar pun sarapan dengan Gempa hanya berdua, ya hanya berdua karena yang lain sedang pergi keluar dan akan pulang malam.

Tanpa Solar sadari ternyata Gempa memerhatikannya sedari tadi dengan ekspresi yang akan membuat Solar....... Tidak bisa berjalan dengan normal.

Setelah selesai makan Gempa mencuci piring piring kotor setelah itu ia berjalan menuju kamar.

Solar sempat melihat Gempa naik ke lantai 2 tapi ia tidak bertanya karena mungkin Gempa ingin mengambil hp atau semacamnya jadi ia lanjutkan menonton TV.

2-3 jam lamanya ia menonton TV akhirnya ia tertidur pulas di sofa dan saat ia bangun ia sudah berada di kamarnya sendiri.

"Apa bang Gem yang membawaku kesini??" -Solar

"Iya Solar aku yang membawa mu" ucap Gempa sedang bersandar di dinding kamar.

"Makasih bang" senyum

"I-i-iya" /// blush ///

🍩

"Beh hujan" ucap Solar yang melihat hujan dari jendela kamar.

"Sekarang musim pancaroba Solar dan sebentar lagi musim hujan jadi jaga kesehatan mu" -Gempa

"Iya bang, huh aku butuh kehangatan" sedikit menungging kan badannya membuat pantat nya terlihat.

Gempa tidak sengaja melihat pantat Solar langsung menegang, diam diam ia mendekati Solar lalu meremas lembut pantat Solar.

"Enghh.... Bang Gem!! Ke-kenapa?!" -Solar

"Kau butuh kehangatan Solar kalau aku butuh kamu~" melorotkan celana pendek dan celana dalam Solar.

"Bang... Akhh---hyannhh!! Sa-sakit!! Keluarkan!!" Petik Solar saat milik Gempa melesat masuk ke dalam lubang nya dengan sekali hentakan.

"Shttt, relax Solar" membalikkan badan Solar menjadi menghadap ke arah nya.

Solar kini benar-benar kesakitan setelah 3 hari ia tidak bisa jalan sekarang ia harus digempur oleh Gempa.

Gempa mencoba menenangkan Solar dengan mencium bibirnya dan kedua tangannya menyelusup masuk ke dalam baju Solar dan memilin serta sesekali mencubit puting pink Solar.

Setelah Solar tenang ia membawa Solar ke kasur lalu mengecup keningnya.

"Siap Solar~?" -Gempa

Solar menggelengkan kepalanya ia takut jika Gempa akan kasar dengan nya.

"Tenang aku akan bermain dengan hati-hati" bisik Gempa ke telinga Solar.

Akhirnya Solar mengangguk dan membiarkan Gempa menggempur lubangnya.

🍩

Suara tepokan dan suara desahan dari Solar bersatu memenuhi kamar Solar.

"N-nghh~! Akhh!! A-akhh~! Gempa!" -Solar.

Gempa makin bersemangat menggerakkan pinggul nya hingga menjadi tempo sangat cepat, Solar benar2 hanya bisa mendesah.

Tiba-tiba Gempa tidak sengaja menyentuh sweet spot nya Solar, Spontan Solar mendesah sedikit keras.

"A-akhh~!! Ahh!! Gempa!!" -Solar

Berkali-kali Gempa menyentuh sweet spot nya Solar bahkan mereka berdua tidak menyadari bahwa Solar sudah keluar berkali-kali.

Gempa memberhentikan pinggul nya saat ia keluar untuk yang terakhir kali nya di permainan dan mereka berdua mengambil oksigen dengan rakus.

"Bagaimana Solar~??" -Gempa

"Enghh, keluarkan milikmu Gempa" ucap Solar yang dari ekspresi wajah nya ia merasa tidak nyaman di lubang nya.

"Ini hanya dan nyaman" -Gempa

Dan bukannya mengeluarkan nya Gempa malah menyelimuti dirinya dan Solar sambil tidur memeluk Solar tanpa mengeluarkan miliknya sehingga Solar hanya bisa pasrah menerima nya.

Akhirnya mereka pun tidur pulas dengan bunyi air hujan yang jadi dari langit dan aroma air yang tercampur dengan tanah membuat pikiran menjadi tenang.

•END•

BBB Random Story (oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang