27

1.4K 180 63
                                    

Atma membuka matanya perlahan, kemudian menggelengkan kepalanya yang terasa pusing. Setelahnya ia langsung panik saat menyadari tangannya terikat. Ia langsung menoleh kebelakang untuk mencari tau siapa orang yang terikat bersamanya.

"El" Ucapnya kaget setelah tau kalau anaknya lah yang terikat bersamanya dengan posisi saling memunggungi.

"papa" sahut elvano yang baru sadar, ia megernyit saat merasakan pusing.

"El,  kenapa kamu bisa di sini?"- atma.

"Aku nggak tau pa, aku cuma ngerasain sakit di tangan ku, tapi tiba-tiba aku ngantuk dan nggak tau apa-apa lagi.

"Papa sendiri kenapa bisa di sini? bahkan terikat bersamaku" Elvano bertanya balik.

"Ada orang yang mukul papa dari belakang dan setelah itu papa nggak tau lagi apa yang terjadi." jelas atma.

"Perbuatan siapa sih, ini?" Elvano bertanya sambil berusaha melepaskan ikatan.

"Wah__, udah bangun, ya" kata orang yang baru saja datang dengan senyum ejek.

"Pak Deni" Atma melihat deni dengan emosi. "Apa yang anda mau, pak? Anda benar-benar membuat saya muak!, anda sudah membuat saya menghukum dan tidak mempercayai alvaro.

"SEKARANG APA LAGI YANG ANDA MAU?"Atma berteriak dengan emosi.

"Jangan marah - marah pak Atma. Saya cuma mau membalas sakit hati saya saja, kok. Terutama sama anak kurang ajar anda yang bernama alvaro itu.

"Dia benar-benar membuat saya ingin membunuhnya" Deni tertawa ejek melihat atma yang begitu emosi.

"Jangan pernah berani anda sentuh anak saya! sampai berani anda sentuh dia. KU BUNUH KAU SIALAN!" Atma berusaha melepas tali yang mengikatnya.

"Pak deni, tolong jangan sakiti alvaro, saya mohon jangan ganggu dia. Anda yang salah, KENAPA ANDA INGIN MEMBUNUH NYA, PAK?" Kini elvano yang bicara dengan emosi.

"Terserah apa kata kalian, saya hanya menunggu dia datang untuk menolong kalian, dengan begitu saya bisa menghabisinya" sahut Deni.

"Anda pikir alvaro akan datang? Saya rasa percuma anda melakukan semua ini pak, karena alvaro nggak akan datang. Dia itu udah nggak perduli sama kami" - elvano.

"Benarkah? Kamu yakin alvaro nggak akan datang? Tapi siapa ini?" Deni menunjukan video rekaman cctv pada mereka melalui ponselnya.

Mereka bisa melihat alvaro yang sedang berkelahi melawan anak buahnya.

"Dasar Bego Lo, AL!  Kenapa Lo Datang? Lo Bisa Mati, Al!" Ucap elvano dengan khawatir.

"Lepaskan Aku, Sialan!" pekik Atma, ia melihat deni dengan nyalang.

Atma dan elvano berusaha melepaskan ikatan tangannya, tapi sangat sulit karena ikatan nya terlalu kuat.

"Argh___, Sialan! kalau sampai terjadi sesuatu dengan anak ku, KU BUNUH KAU BAJINGAN" Ancam atma dengan nafas memburu. Ia terus berusaha melepas ikatannya.
.
.
.

Bruk

Satu musuh terkapar di lantai setelah alvaro memukul tengkuknya.

"Kalian ini penjahat, bukan pangeran kayak di dongeng, ngapain harus pakai topeng, sih" ejek alvaro sambil melihat semua musuh yang memakai topeng.

Alvaro menggunakan tongkat baseball sebagai senjata.  Dengan cepat ia menghindar saat musuh menyerang dengan pisau.

Dak

"Akh" erang musuh saat tangan nya yang memegang pisau di pukul alvaro dengan tongkat baseball. Setelahnya alvaro menendang perut lawan  sampai jatuh tak berdaya.

The Truth Untold ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang