9 - Sport festival (3)

532 66 38
                                    

"Untung kita terbang, yo." kata Yudha sambil melihat sang half-and-half itu.

Mereka berempat pun dengan cepat keluar mengejar Todoroki yang keluar terowongan lebih dahulu.

Adhit mengsenggol lengan Irfan, lalu mengucapkan ide sesat yang terlintas di benaknya itu. "Fan, bikin angin topan Fan" Irfan terkejut sebentar, lalu mengularkan smirk andalannya. "Boleh juga."

Yudha yang mendengar itu panik, "Heh! Jangan lah Fann!" Irfan memutar bola mata nya malas. "Kan katanya Midnight-sensei boleh bebas, asal pake quirk." katanya membela diri sendiri

"Jangan Fan, ntar lu di diskualifikasi mau?" tanggap Nelson yang dari tadi diam saja, menahan kantuknya. Untuk masalah diskualifikasi, benar juga. Akhitnya Irfan pun mengurungkan niatnya sementara untuk membuat topan.

Present Mic yang melihat kelakuan 4 Brother itu pun kebingungan sekaligus terkejut, "Apa-apaan mereka itu!? Malah mengobrol saat pertandingan berlangsung!"

Yudha yang mendengar itu hanya sweetdrop dan tersenyum canggung.

"AAAAA—"

Teriakan Nelson terdengar sangat nyaring di studion ini. Ia terkejut, tak sengaja me-nonaktifkan quirk nya, yang membuat lelaki berkulit biru itu terjatuh.

Para penonton dan peserta terkejut mendengar suara teriakan jantan Nelson. Studion pun seketika menjadi hening.

"APAKAH IA AKAN JATUH?!" teriak Present Mic yang tak kalah terkejutnya dengan para penonton.

*gep!

Nelson mendarat di atas... kuda, atau lebih tepatnya kuda milik Adhit.

Nelson membuka matanya pelan-pelan, merasa bahwa dirinya sudah mendarat. "Lho? Eh? Ha?" bingungnya saat melihat kuda sebagai tempat mendaratnya.

Irfan hanya menatap datar Nelson, lalu berkata "Lain kali tiati, goblok." sementara Nelson hanya cengegesan.

Para penonton pun mulai menghela nafas lega, dan keberisikan dilanjutkan.

Ah ya. Ngomong-ngomong, teman sekelas mereka sudah mengejar mereka, atau lebih tepatnya mereka semua sekarang sudah di belakang empat orang itu.

"AAAA!" teriak Mineta, mereka berempat pun menengok kearah Mineta yang terlempar oleh robot besar.

Nelson membelakan matanya. Astaga, robot ini.

"Lihatlah, rintangannya mendadak muncul! Yang pertama muncul adalah.. Robot neraka, level pertama!"

Secara tiba-tiba, terdapat robot sangat besar yang menghalangi mereka.

Terkejut? Tentu saja. Suara rusuh terdengar, berteriak ketakutan, kebingungan, dan lainnya. "Bukankah ini musuh dengan skor 0 saat ujian masuk?" tanya Kaminari kebingungan.

"Asli atau palsu?"
"Orang dari Jurusan Pahlawan terlalu dibesar-besarkan, kan?"
"Pernahkah kau melawan hal semacam ini? Bagaimana mengatasinya?"

"Dari mana dana datang untuk melakukan ini?" tanya Yaoyorozu.

Tetapi, mengetahui situasinya, mereka bekerja sama tanpa arahan atau rencana terlebih dahulu.

Irfan menembaki robot besar tersebut dengan cahaya nya, yang membuat robot itu seketika meleleh. "Anjay meleleh, makin keren nih quirk gua." ucapnya yang bangga ke diri sendiri.

Bertepatan dengan itu juga, Todoroki membekukan robot yang mau menangkapnya. Ya, membekukan.

Nelson menyerang robot itu dengan beacon nya, lalu tanpa ampun, ia menembaki air habis-habisan ke robot itu. "MAMPUS!" seperti ada nada dendam, kesal, serta kepuasan di teriakan itu.

4 Brothers as Hero (BnHA x YTMCI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang