02 🌻

4.2K 310 2
                                    

Vote dan komen

Happy reading
.
.

Ayu sedang memakainya kan baju untuk anak nya, Ayu memutuskan untuk membawa Daffa ke tempat kerjanya, mana mungkin ia meninggal anak nya di rumah sendirian sedangkan Aulia sendiri bersekolah.

"Ayo sayang kita berangkat keburu telat" ucap Ayu segera menggendong Dafa tak lupa tas berisi perlengkapan Daffa nanti.

"Kakak pamit ya dek"

"Iya kakak, nanti Aulia kesana kalau udah pulang"

"Iya, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Dadah bayi tampan" ujar Aulia pada Daffa yang anteng dalam gendongan Ayu.

***

"Anak siapa ni Ay" tanya teman kerja Ayu.

"Anak aku" jawab Ayu singkat membawa Daffa kedalam tempat dimana para pegawai beristirahat nanti, hanya itu satu satunya tempat di mana Ayu bisa menyimpan Daffa.

"Daffa disini dulu ya sayang Bunda mau kerja cari uang untuk susu Daffa, ok" ucap Ayu kepada Daffa, seakan mengerti kalau ingin di tinggalkan oleh Ayu Daffa langsung menangis.

"Oek oek oek" tangis Daffa

"Eh sayang nya Bunda ko nangis sih, cup cup cup udah ya sayang" Ayu kembali mengendong Daffa hingga Daffa kembali tertidur.

"Yu... Ayu sini" panggil seseorang dari luar. Ayu segera menidurkan Daffa di tempat yang sudah ia siapkan untuk anak nya.

"Bunda kerja dulu ya sayang cup" Ayu mengecup kening Daffa dan segera keluar, kalau tidak gajinya bisa bisa di potong. gaji yang sedikit dan dengan adanya Daffa maka pengeluaran akan bertambah.

"Lo lama banget sih Yu, udah tau banyak kerjaan" omel Hikmah.

"Maaf tadi Daffa gak mau di tinggal" ujar Ayu lalu mulai bekerja.

"Kerja ko bawa anak, lagian itu anak siapa" tanya Hikmah.

"Anak aku Hikmah, udah ngomelnya sekarang kerja" ucap Ayu yang gemas sama tingkah Hikmah yang selalu mengomelinya.

"Huh" Hikmat membuat mukanya dan melanjutkan pekerjaannya kembali

"Selamat menikmati pak" ucap Ayu sopan setelah meletakkan pesanan pelanggan nya.

"Terimakasih" balas pria itu.

"Ayu ini kamu yang bawa ya, perut gue mules" ujar Hikmah memberikan nampan berisi makanan dan minuman.

"Iya" ucap Ayu malas, ini kan bukan jatah nya.

Ayu berjalan membawak makan itu kemeja no. 9 sesuai dengan no. pesanan nya, ia melihat seorang pria yang sibuk dengan hp nya.

"Permisi pak" Ayu dengan baik meletakkan makan yang pria itu pesan.

"Selamat menikmati" ucap Ayu tersenyum kearah pelanggan, saat hendak pergi tiba tiba tangan nya ditahan.

"Bisa temani saya makan? saya tidak suka makan sendiri" ujar pria itu.

Ayu tampak berfikir lalu menyetujui nya "Dengan senang hati, kenyamanan pelanggan adalah prioritas kami" ucap Ayu yang masih tersenyum lalu duduk di kursi samping pria itu.

"Terimakasih" balas pria itu seraya tersenyum kearah Ayu.

"Kau juga mau makan?" tanya nya.

"Tidak pak, saya tidak lapar" jawab Ayu.

"Baiklah"

Pria itu makan dengan tenang hingga ia menghabiskan makanan nya. "Terimakasi telah menemani saya, perkenalkan nama sama Arjuna" ucap pria tadi yang bernama Arjuna menjulurkan tangannya.

"Saya Ayu pak" Ayu membalas uluran tangan Arjuna lalu melepas nya.

"Baik kalau begitu saya pamit ya, saya masih ada urusan" pamit Arjuna.

"Silahkan pak"

***

Ayu mendapat teguran dari bos nya karena membawa anak pergi kerja menyebabkan ia tidak terlalu fokus bekerja karena Daffa yang kadang menagis membuat Ayu harus melihat putranya terlebih dahulu.

Kini Ayu berada di dalam ruangan bos nya dan berhadapan dengan muka kesal sang bos.

"Ayu. Kamu gimana sih kerjanya, saya bisa rugi ya kalau kamu selalu seperti itu. Bagaimana kalau pelanggan marah karena kamu telat membawakan pesanan mereka. Kerja kok bawa anak sih" omel bos Ayu yang bernama Rita.

"Maaf Bu, tapi tolong jangan potong gaji saya" pinta Ayu memohon kepada Rita.

"Saya tidak akan memotong gaji kamu tapi ini peringatan terakhir untuk kamu ya, sekali lagi kamu lalai dalam bekerja saya tidak akan segan segan memotong gaji kamu bahkan memecat kamu" ujar Rita.

"Sudah sekarang kamu keluar dari ruangan saya"

"Iya Bu" Ayu langsung keluar dari ruangan Rita, ia tidak berani macam macam bisa-bisa ia langsung di pecat.

Siang harinya Aulia sudah pulang dari sekolah nya, Aulia pulang terlebih dahulu baru ia ke tempat kerja sang kakak untuk menjaga Daffa.

"Assalamualaikum" salam Aulia mencium tangan Ayu.

"Waalaikumsalam, untung kamu udah pulang tadi kakak dapat teguran sama bos kakak karena Daffa terus menagis, sekarang kamu jagain ya"

"Iya kak, kakak tenang aja"

"Yasudah kakak lanjut kerja dulu, kamu sudah makan kan?" tanya Ayu.

"Udah kok kak" jawab Aulia.

"Bagus"

Ayu meninggalkan Aulia dan melanjutkan perkataannya, sedangkan Aulia masuk ke ruangan dimana Daffa berada ternyata anak itu sedang tenang bermain.

"Jangan rewel ya tampan, nanti bosnya Bunda marah lagi" kata Aulia pada Daffa dibalas tatapan polos oleh sang anak.

"Ih lucu banget sih" dengan gemas Aulia mencubit pipi Daffa pelan takut membuat anak itu menagis.

"Main sama kakak ya, sini-sini"

Tbc.



Mawar Jk

Bunda Ayu [TAMAT] OPEN POTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang