39

7.7K 584 138
                                    

Semua sudah berjalan sesuai takdir masing - masing, tapi bisakah kesalahan yang manusia perbuat disebut takdir.

Kesalahan ini berawal dari keegoisan dari pernikahan yang belum matang, dimana anak-anak di usia mereka menikmati masa remaja, kini malah diberikan beban keluarga.

Tapi nasi sudah menjadi bubur, awal yang menyenangkan dan mulai mendapat sandungan batu kecil, namun kemudian dihantam batu besar.

Rachel, gadis dengan tubuh mungil yang sering kali membuat onar di masa remaja kini menjadi sosok ibu yang sangat penyayang. Hampir tidak mungkin orang-orang membayangkan bagaimana sifat Rachel yang kini tumbuh dewasa.

Ruang BK dan kenakalan lain di SMA itu adalah masa terindah yang ia miliki selama ini. Perjodohan gila yang keluarganya lakukan, dan parahnya ia tidak bisa menolak membuahkan hasil seperti ini.

Keluarga besarnya lebih tepatnya kedua orang tuanya sering kali meminta maaf karna keegoisan mereka dulu. Rachel bahkan sampai menangis karna melihat kedua orang tuanya meminta maaf sampai bersujud dibawah kakinya.

Tapi itu masa lalu. Enam bulan setelah pengajuan surat cerai itu, tepat hari ini sidang yang tidak harapkan akan segera dilakukan.

Dengan pakaian layaknya gadis muda yang belum menikah Rachel menggandeng jemari putranya.

Lachen mengikuti langkah kecil mommynya dengan sepatu putih yang di padukan Jaket hitam favoritnya. Keduanya keluar dari apartement menuju mobil.

"Mommy tunggu" langkah Lachen menghentikan Rachel.

Senyum Rachel langsung muncul melihat Lachen memberikan senyum yang begitu manis kearahnya.

Rachel menunduk tepat didepan wajah sang putra, membalas senyum lebar itu dengan senyum manis miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rachel menunduk tepat didepan wajah sang putra, membalas senyum lebar itu dengan senyum manis miliknya.

"Mommy berjanji padaku untuk tersenyum seperti ini nanti. Kita tidak boleh menangis lagi seperti janji kita" ujar Lachen dengan mengangkat jari Kelingkingnya.

Senyum Rachel terlihat semakin lebar "mommy pasti menepati janji" balas Rachel dengan mengaitkan kelingkingnya.

"Kita berangkat?" Tawar Rachel.

"Tentu, ayo kita berbahagia selalu mommy"

Keduanya kembali melangkah memasuki mobil. Hari ini adalah hari dimana status barunya akan berjalan.















Tidak sampai satu jam Mobil hitam milik Rachel sampai di pengadilan. Ibu muda dan satu laki-laki kecil itu sempat menarik perhatian beberapa orang yang melintas.

"Kita kesana" Rachel menggandeng jemari Lachen menuju dimana kedua orang tuanya menunggu.

Senyum sendu dari kedua orangtuanya tidak meruntuhkan senyum manis milik Rachel hari ini. Katakan saja hatinya sudah membeku setelah semua ini terjadi.

MY HUSBAND IS KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang