19

13.8K 577 42
                                    

Hari ketiga SMA garuda menjalani kegiatan Festival yang diadakan oleh anak-anak osis tampak begitu ramai dan seru.

Band kecil diatas panggung ikut meramaikan suasana. Game-game seru juga berjalan dengan lancar.

Acara yang tadinya akan diadakan seminggu full kini mengalami pemotongan hari. Festival sekolah hanya akan diadakan 4 hari dengam bonus dihari terakhir adalah night party.

Jam sudah menunjukan pukul 10 pagi dan Rachel sedari tadi hanya duduk termenung di pinggir lapangan dengan sekotak pangsit kantin.

Ketiga temannya kini sedang asik mengikuti berbagai lomba di tengah lapangan. Sedangkan dirinya hanya duduk sebagai penonton.

Bukannya dia malas atau tidak ingin, tapi semua ini karna Nathan. Ketua osis yang kini sedang mangawasi berjalannya acara melarang dirinya untuk ikut dalam kegiatan dengan alasan "kecapean".

Tentu saja Rachel yang mendengar titah sang suami hanya mengangguk setuju, toh itu untuk kebaikannya juga.

Kunyahannya terhenti begitu merasakan seorang gadis duduk disebelahnya.

"maaf untuk yang kemarin" seru gadis itu.

Rachel mengangguk untuk jawaban gadis berkacamata bulat disebelahnya.

"buat lo, sebagai permintaan maaf gue"

Rachel menaikan satu alisnya melihat gadis itu menyodorkan satu cup jus nanas.

Berfikir sebentar dan langsung meraih kebaikan gadis bermata bulat itu.

"makasih" ucap Rachel.

Gadis itu langsung izin pergi setelah memberikan minuman yang ia bawa.

Pandangan Rachel langsung teralihkan ke arah Nathan yang berjalan kerah dirinya duduk.

Senyum Rachel mengembang melihat Nathan yang semakin mendekat. Dahi mengkerut Nathan membuat Rachel bertanya, padahal laki-laki itu tadinya tersenyum lebar.

"dari siapa?"tanya Nathan begitu sampai.

"dari siapa apanya?" tanya Rachel bingung.

"jus nanas untuk ibu hamil gak baik" ujar Nathan menatap jus nanas disebelah Rachel duduk.

"owh itu, tadi gadis yang makek kacamata bulat kemarin. Gadis yang pura pura dibully" jawab Rachel.

"suruhan Angel?" selidik Nathan.

Rachel mengangguk menjawabnya. Rachel otomatis menatap jus nanas yang belum sempat ia minum tadinya.

"hati-hati, jangan gampang termakan begituan." ucap Nathan, mengusak rambut Rachel gemas.

"maaf aku lupa" jawab Rachel mengerucutkan bibirnya.

Nathan terkekeh melihat Rachel yang tidak berhati-hati dalam menerima pemberian orang, yang bisa dibilang musuhnya. Bukannya ingin menuduh tapi kitakan gak tau, ada apa dibalik minuman nanas yang tidak bisa ibu hamil konsumsi.

Keduanya kini bercengkrama dengan seru, berbagai topik dilapangan Nathan bawakan untuk menghilangkan kesuntukan Rachel.

Canda tawa keduanya berhenti kala ponsel Nathan berdering. Dengan segera Nathan merogoh kantong almamaternya.

Melihat orang yang menelfon Nathan otomatis menatap balik Rachel yang seolah bertanya "siapa yang nelfon?"

"aku pergi dulu ya, pembina osis manggil. Kayaknya ada masalah yang pengen di omongin" izin Nathan.

Rachel mengangguk lengkap dengan senyumnya " yaudah sana gih"

Nathan membalas dengan acakan gemas dirambut Rachel. Begitu Nathan pergi pandangan Rachel mengikuti arah Nathan pergi.

MY HUSBAND IS KETOSWhere stories live. Discover now