01- TENTANG KUCING

160 107 80
                                    

"Cil.. makan dulu yuk,"

Seorang gadis nampak tengah mengambil makanan kucing peliharaannya, hewan yang sangat dia sayangi, hewan yang mungkin kini menjadi salah satu temannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seorang gadis nampak tengah mengambil makanan kucing peliharaannya, hewan yang sangat dia sayangi, hewan yang mungkin kini menjadi salah satu temannya. Teman hidupnya!

Saskia Triana Putri, gadis berambut panjang dengan warna coklat tua itu berjalan menuju kucingnya yang tengah duduk di sofa ruang tamu.

"Cill.. ayo makan!"

'cil' merupakan panggilan kesayangan dari dirinya, Saskia sangat suka memanggil hewan kesayangannya itu dengan sebutan 'cil' di karenakan badannya yang tidak pernah tumbuh besar,

Setahun yang lalu, gadis bernama Saskia itu tengah berjalan santai di jalan raya dengan tujuan ke indomaret, tanpa sengaja pandangannya terkait melihat kucing kecil yang terbaring lemas. Pandangan sendu Saskia tujukan pada kucing itu, tanpa basa-basi ia berlari mengambil kucing itu. Tujuannya kali ini ingin menyembuhkannya meskipun dirinya bukan dokter hewan.

Hingga, sampai saat ini kucing kecil itu masih berada dalam genggamannya, hewan yang sudah mengisi hari-hari nya yang sangat sepi, hewan yang sangat penurut. Dia berhasil merawat kucing berwarna orange itu.

Namun, yang sangat mengherankan adalah, kucing kecil itu nampak masih kecil, tidak ada tanda-tanda kebesarannya, yang mengakibatkan Saskia terheran, biasanya kucing kalau di rawat bulan ke bulan pasti akan bertumbuh besar, tapi? sangat berbeda dengan kucing nya. Dan karena itu lah dia memanggil nya dengan sebutan 'cil'

Terkesan aneh memang, tapi itulah kenyataannya.

Saskia mendudukkan bokongnya di sofa lalu menyenderkan kepalanya, gadis itu tengah memperhatikan kucingnya yang sedang makan, seperti kebiasaannya, yang suka memandangi kucingnya saat sedang mengisi perut. Menurutnya kucing satunya ini sangat lucu apalagi saat melihat kucingnya yang kadang mencuri-curi pandang ke arahnya.

"Udah makannya?" Gadis itu bertanya pada kucingnya kala melihat tatapan teduh yang berasal dari bola mata coklatnya.

Ia beranjak dari duduknya lalu mengambil piring yang kini sudah kosong dari hadapan kucing kecil itu.

"Cil.. ngga mau minum?" tanyanya lagi sembari menolehkan kepalanya ke belakang, gadis itu tengah berdiri di depan meja makan.

Nampaknya kucing itu menggeleng, sedetik kemudian kucing itu melompat dari sofa berjalan mengikuti tempat dimana Saskia berdiri.

"Kamu kenapa ngikut?" Gadis itu berjongkok memandangi kucingnya, tangan kanannya terulur mengusap-usap kepala kucingnya.

"Sana duduk di sofa lagi! Bentar mandi tunggu Kia mandiin." Pinta Saskia, seakan mengerti dengan perkataan majikannya, kucing itu berlari kembali ke tempat semulanya.

Melihat itu, Saskia tersenyum tipis sembari menggelengkan kepalanya,

'pinter'

Setelah itu, Saskia bergegas ke dapur sembari membawa piring kotor yang tidak lain adalah piring kucing kecilnya.

Seusai mencuci piring, Saskia mengambil handuk kecil yang tergantung di kursi makan lalu berjalan hendak menggendong kucingnya.

Selang beberapa menit, kini kucing kecil berwarna orange itu telah bersih, bulu lebatnya telah di sisir rapi oleh sang majikan. Saskia memandangi kucingnya yang sedang berbaring di atas tempat tidur milik dirinya.

Kucing kecil nya memang selalu seperti itu, nampak sangat pendiam, biasanya kucing itu banyak gerak, jalan ke sana kemari yang mungkin akan membuat sang pemilik pusing, namun kucing satu ini terlihat aneh, bahkan saskia sempat menduga bahwa hewan di depannya itu bukan kucing sebenar-benarnya, gerakannya juga menampakkan layaknya bukan seperti kucing. Namun melihat bentuk dan bulu yang lebat sudah cukup meyakinkan bahwa hewan itu benar-benar kucing. Saskia cukup positif tinking mungkin kucingnya memang pendiam dari lahir.

"Cil, tidur, ini udah malam!"

Sangat penurut, mendengar perintah majikannya saja sudah membuat kucing itu menutup mata hanya dengan hitungan detik saja.

Melihat aksi kucingnya yang seperti manusia, membuat dirinya sangat mencintai hewan itu, bahkan gadis itu sudah menyatakan bahwa kucingnya adalah bagian dari hidupnya.

---

Next>>

call me ima!
kendari, 18 Agustus 2022

SASKIAWhere stories live. Discover now