3. Nine

128 10 1
                                    

🎶 Sasha Sloan (feat Charlie Puth) - Is It Just Me?

El ambruk. Tubuhnya lemas, kedua tangannya mencengkram kuat area jantungnya.

"Eleanor, kau mendengarkanku?" Suara Sean terdengar cemas. Sean mengetuk keras bahkan dia mendorong pintu tetapi terkunci dari dalam.

Sean akhirnya mendobrak pintu kamar mandi. Nafasnya memburu seakan sedang berlari maraton.

"El"

I Found a Love

✨✨✨

Manhattan, New York City

"Kau tak apa?"

"Tentu, tentu. Aku baik-baik saja, ada apa?" Ucap El.

Seakan ada yang membisiknya, El seperti mendapatkan kekuatan dan bangun perlahan. Lalu saat Sean meneriaki namanya, ia terburu-buru melepas pakaiannya agar terlihat seakan dirinya sedang mandi.

Sean berjalan lalu mendekati El perlahan dengan pandangan tak bisa terbaca. 

"Kau bisa keluar? Aku butuh mandi" Ucap El malu sambil menutupi kedua payudaranya dan kewanitaannya dengan tangannya meski tetap masih terlihat.

Seharusnya El tidak melepas pakaiannya hingga dirinya naked seperti ini. Keputusannya benar-benar tidak menguntungkan.

"Seharusnya kau menjawab panggilanku El" Ucap Sean datar. Sejujurnya Sean menahan hasrat yang menggila demi mengintimidasi El.

Bagaimana tidak! El itu sangat menakjubkan! Bahkan tubuh El sangat indah dan itu hanya miliknya seorang.

El menerjapkan kedua matanya. "Kau memanggilku?"

"Ya" Lalu Sean melepas kaosnya dan melempar entah kearah mana.

El gugup dan memundurkan tubuhnya "Kau- Kau kenapa- Kau kenapa melepas pakaianmu? Keluarlah!"

"Kenapa? Aku juga ingin mandi" Ucap Sean berat. Dia benar-benar tidak bisa menahan hasratnya! Sean tidak ingin menyiksa dirinya bahkan tidak ingin menyiksa kejantanannya. Tidak akan.

"Hei! Keluarlah! Kita bisa bergantian" Ucap El terkejut sekaligus gugup. Astaga! Dia benar-benar salah mengambil keputusan.

"Kenapa harus bergantian? Kau tau, akhir-akhir ini semua barang dan jasa sangat mahal, apalagi listrik dan air. Dan aku harus berhemat dan-"

"Kau kaya Sean!" Teriak El dengan jengkel.

"Aku tau, tapi aku harus berhemat"

"Hemat tidak ada di dalam kamus mu" Ucap El jengkel.

"Benarkah?" Tanya Sean. Bahkan dirinya sudah mulai melepas kancing di celananya.

"Sean Addison!"

Sean sudah menurunkan celananya dan menghampiri El yang sudah mematung di dinding.

Kemudian, Sean mencium El dengan lembut tapi tegas. El langsung larut dalam ciuman yang diberikan Sean.

Sean memeluk tubuh polos El hingga tidak ada celah. Tangannya pun sudah menjelajahi punggung hingga pantat El.

I found a Love (Update!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang