⎙¹⁴ : Khawatir

636 115 2
                                    

Waktu sore menjelang malam, rencananya mereka akan menginap di sebuah hotel dekat candi arca gupolo karena jarak rumah Yoga dan tempat itu jauh dan butuh waktu menempuh cukup lama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Waktu sore menjelang malam, rencananya mereka akan menginap di sebuah hotel dekat candi arca gupolo karena jarak rumah Yoga dan tempat itu jauh dan butuh waktu menempuh cukup lama. Sebabnya mereka bermalam sejenak disini sembari menunggu esok petang dan berangkat ke penginapan, Yoga berkumpul dengan ayah serta saudara laki-lakinya, hampir setahun mereka tak bersua berbicara selayaknya keluarga.

"Dari banyaknya perempuan yang berkedudukan kenapa kamu milih dia? Padahal aku dan ayah ingin bekerja sama dengan orangtuanya Arjuna." Ucap Aksa, dari kecil Yoga dan Aksa selalu berbeda pendapat dan kurang akrab. Baik Aksa yang terikat pada dunia usahawan sedangkan Yoga yang menyukai kebebasan untuk mencintai dunia alam.

"Terus gue harus jadi jembatan buat lo kerja sama dengan mereka? Its unfair, kenapa nggak lo aja yang jalin hubungan dengan Amelia? Atau lebih bagus kalo lo nikah dengan keluarga ningrat lainnya. Kan lo calon pewaris perusahaan ayah." Cibir Yoga pada lelaki yang penggila harta itu.

Aksa dan Yoga sempat adu mulut dan nyaris berkelahi jika ayahnya tidak melerai mereka berdua, selalu saja begini setiap pulang bukan suasana yang membahagiakan yang datang melainkan kobaran api melanda keduanya.

Aksa terlalu terbawa suasana, dia membenci Yoga yang selalu memperoleh apapun yang dia inginkan sedangkan sebaliknya Yoga membenci Aksa karena dia selalu mendapat perhatian lebih bahkan hampir tujuh puluh persen warisan akan di milikinya suatu saat nanti, hanya karena dia anak pertama dan Yoga sulit tuk di hargai.

"Kalian itu saudara! Berhenti bertengkar! Dan kamu Yoga, sepertinya karena terlalu lama tinggal di jakarta gaya bicara mu jadi kurang sopan pada Aksa." Sebut ayahnya melerai keduanya agar tidak terjadi selisih paham lagi.

"Aku? Kurang sopan pada dia? Lalu dia yang mengatur ku seenaknya dengan siapa aku berpasangan, apa itu bisa disebut sopan? Urus dulu hidup mu, baru ingin mengatur hidup oranglain." Ujar Yoga mengecam keras pada kakaknya itu kemudian dia meninggalkan ruangan dan bergabung bersama teman-temannya.

"Itu karena ayah selalu memanjakannya." Ucap Aksa.

"Sudahlah Aksa, tidak masalah kalau memang Yoga dan Amelia tidak memiliki hubungan apapun. Toh, Yoga dan Arjuna masih berteman dekatkan? Kita bisa menjalin silaturahmi serta mengajak mereka untuk bekerja sama pada proyek kali ini." Ujar Batara dia tidak mau masalah menjadi rumit hanya karena Yoga yang tidak memiliki hubungan kasmaran dengan Amelia.

"Selalu saja begitu, kenapa Yoga selalu diberi kebebasan untuk memilih." Aksa pergi meninggalkan ruangan, dia membanting pintu ruangan sampai berbunyi keras.

Semuanya berkumpul di ruang tamu sembari menonton televisi, mendengar suara besar semuanya kaget dan bertanya-tanya apa yang terjadi, Yoga sudah menduga itu pasti ulah kakaknya jadi dia hanya menutupi kesalahan itu demi keluarganya.

"Mungkin, bibi gue lupa buat nutup pintu pelan-pelan." Ucap Yoga pada teman-temannya.

"Hampir mati gue." Candra menghela nafas panjang, pasalnya tadi dia sedang meminum es air kelapa takutnya malah tersedak.

Step-Love | Yoshi × Karina [END]Where stories live. Discover now