Leftovers (Jiang Cheng PoV)

427 26 0
                                    

Memikirkan masa lalu tidak akan ada habisnya. Bukan karena kemauan tapi karena masa lalu itu sendiri yang selalu berputar-putar dalam pikiran Jiang Cheng.

Dengan ambisinya, ia menolak untuk kalah dengan itu. Bagaimana bisa ia dikalahkan dengan suatu hal yang sudah terjadi dan tidak dapat diubah? Tapi inilah kenyataannya.

Ia baru saja mengingat bagaimana rasanya mempunyai anjing-anjing kecil yang manis yang menemaninya kemanapun. Princess, Jasmine dan Love adalah anjing pintar yang baik! Jiang Cheng amat menyukainya. Namun seketika saja Jiang Cheng mendapati anjing-anjing nya hilang. Kenapa?

Jiang Cheng akhirnya mengerti. Lebih baik mendapatkan kakak lelaki yang akan menemaninya setiap saat ketimbang bermain dengan anjing-anjing itu. Jiang Cheng akan sepenuh hati menerima Wei Wuxian. Melindunginya dari anjing-anjing yang menakutinya.

Ia kemudian mengingat bagaimana rasanya ketika ia dan Wei Wuxian selalu bermanja-manja dengan kakak perempuannya. Shijie selalu membuat makanan yang enak untuk mereka berdua. Itu terasa seperti mereka bertiga tidak akan berpisah.

Sampai saat itu terjadi. Lian Hua Wu runtuh. Jiang Cheng selalu tahu walau ibunya selalu kasar padanya ia selalu mencintainya. Walaupun ayahnya selalu membicarakan moto sekte, ia selalu memikirkannya. Lalu apa yang tersisa sekarang? Ia hanya bisa melindungi apa yang ia punya sekarang.

Wei Wuxian... Jiang Cheng saat itu melihat bagaimana Wen hampir menangkapnya. Karena itu Jiang Cheng menunjukkan dirinya. Agar Wei Wuxian tidak tertangkap. Ia masih bisa merasakan bagaimana inti spiritualnya hancur.

Tapi kemudian inti spiritualnya bisa pulih. Itu yang ia pikiran. Namun kemudian perlahan semuanya pergi darinya satu persatu. Wei Wuxian, kenapa ia tega mengkhianati Yunmeng Jiang?

Bermimpi membangun kembali Lian Hua Wu. Ia melakukannya tapi kenapa semua meninggalkannya. Shijie... Wei Wuxian...

Jiang Cheng merasakan pusing di kepalanya. Kenapa masa lalu harus menghantuinya? Itu tidak akan mengubah apapun. Walaupun sendirian, tidak ada tempat menangis.

"Jiu... Jiu..."

Tiba-tiba saja pipinya disentuh oleh jemari kecil anak setahunan lebih. Dengan badannya yang gemetaran karena baru belajar berjalan. Anak itu mengusap pipi Jiang Cheng dengan lembut.

"A-ling..."

Air mata mengalir dipipinya. Jiang Cheng segera memeluk anak di hadapannya. Memejamkan manik ungunya dan membiarkan air mata mengalir begitu saja di pipinya.

https://www.deviantart.com/youngchannguyen/art/Jiang-Cheng-Mo-Dao-Zu-Shi-771591870

Point of View (Mo Dao Zu Shi Drabble)Where stories live. Discover now