02. Satu di Hari ini

59 9 0
                                    

"Manusia itu imut di mata gajah"

📍📍📍
03 Januari 2019

Liburan yang tak panjang telah usai. Pengumuman penempatan kelas telah sampai ke telinga murid-murid SMA Angkasa. Tak luput dari Rara dan kedua sahabatnya, mereka berhasil masuk ke kelas unggulan lagi.

"Duduk di sana yuk!" ajak Rara menunjuk bangku yang berada di pojok belakang kelas.

"Kalian duduk di depan aja, aku di sini," ujarnya sembari duduk di bangku paling belakang dengan kursi kosong di sebelahnya.

"Kamu gak duduk sama Jihan, Ra?" tanya Karina.

Rara menggeleng. "Gak, kalian aja yang duduk berdua. Aku duduk sama siapa aja bisa."

"Oke, tapi kalau mau ganti tempat duduk kamu bisa langsung ngomong," ujar Jihan.

Rara mengangguk serta mengacungkan jempolnya. Ia melepaskan tas yang sedari tadi melekat di punggungnya.

"Aku mau ke perpus dulu. Kalian mau ikut?" tanyanya yang kini sudah berdiri membawa buku yang hendak dia kembalikan ke perpustakaan.

Kedua sahabatnya langsung menggeleng serempak. "Kita mau ke kantin aja," jawab Karina diikuti anggukan setuju dari Jihan.

Setelah mendengar jawaban dari sahabatnya, Rara berjalan keluar kelas. Menyusuri koridor yang mulai ramai karena sebagian besar siswa baru datang ke sekolah.

Rara melihat punggung seorang siswa yang tak jauh darinya. Dia mengenali siapa orang itu. Kemudian mempercepat langkahnya untuk mendekati siswa itu.

Plak ...
Dengan sengaja Rara memukul orang itu dengan buku yang ada di tangannya.

"Selamat pagi, Juna," sapanya dengan senyum tanpa dosa pada siswa yang dia panggil Juna itu.

Juna merintih kesakitan, tangannya mengusap punggungnya yang terasa getir. "Kebiasaan!" kesalnya.

Gadis itu masih sama, tersenyum tanpa rasa bersalah. "Juna lucu kalau lagi marah," ujarnya sembari tertawa. Dia memang sangat suka menjahili sahabatnya ini.

"Mau kemana, Ra?" tanya Juna yang pandangannya masih lurus ke depan.

"Udah tau bawa buku ya mau ke lapangan lah," jawab Rara asal.

"Oh," Lelaki itu mengangguk-angguk menanggapi jawaban asal dari Rara.

Gadis mencolek lengan Juna, menggodanya. "Dih ngambek."

Juna tak menanggapi ucapan Rara.

"Ih? Beneran ngambek nih?" Rara menatap Juna dengan tatapan jahilnya. Saat Juna sudah merajuk seperti ini, gadis itu malah semakin senang menjahilinya.

Rara mencubit lengan Juna yang menyebabkan lelaki itu merintih kesakitan. "Rara!" pekiknya kencang. Gadis itu tertawa semakin kencang. Bahkan Juna juga tidak benar-benar marah padanya.

Lelaki itu mencubit pipi Rara gemas. "Udah kecil, jahil, hidup lagi," ejeknya.

Rara menjulurkan lidahnya. "Tapi imut, kan? Cantik lagi, pinter juga. Duh tipe idaman banget Rara ini," ucapnya memuji diri sendiri.

Juna mencibir menanggapi ucapan Rara. "Pasti ngacanya di mata gajah."

"Kok tau?" tanya Rara heran.

"Tau lah, tiap hari lo bilang 'Manusia itu imut di mata gajah'," ujarnya sembari menirukan gaya bicara gadis yang tengah mengoceh disampingnya ini.

Hati dan 100 Hari حيث تعيش القصص. اكتشف الآن