dunia pertama [6]

3.2K 450 100
                                    


Happy reading~

aku suka baca komen kalian loh

_____

[Ting. Selamat Yiyi berhasil mengambil alih peran.]

.
.
.

Jessy merasa lega setelah suara Myth bergema, kepala nya masih berdengung karna tamparan yang sangat keras.

Jessy tak habis pikir, walau tadi sebenarnya refleks tapi ia tak menyangka jika tuan Xander akan benar benar ingin menampar anak nya dengan kekuatan penuh.

Jessy merasa bahwa gusi nya juga membengkak, sudah di pastikan jika pipi nya lebam.

Begitu hati nya di turunkan, Jessy mulai merasakan sakit, membuat nya mau tak mau menahan tangis.

Tidak ada yang pernah memperlakukan nya seperti ini ok.

"Abwang.." Jessy bertambah sedih karna susah berbicara.

"Huwaa."

Jacob tak tahan ingin menggendong Jessy tapi kalah cepat dengan sang ayah yang sedang mengkhawatirkan putri nya.

"Pwapwa, saakwit." Ucap Jessy di pelukan papa Leo merengek sedih.

Ada kilatan marah dan sedih bercampur satu di mata Leo, putri nya yang ia pegang di telapak tangan di tampar orang lain.

Jade menggeram marah, dengan tatapan suram, cukup untuk menyalahkan diri nya sendiri untuk apa yang terjadi hari ini.

______

Bugh

Bugh

Bugh

"Sampai kapan ingin memukul dinding? Ingat ini masih rumah gue." Kesal Jacob.

Bagaimana tidak? ini sudah tengah malam dan Jade masih gemar memukuli dinding koridor dekat kamar nya, kenapa tidak di dalam kamar nya saja?

Seakan tau akan ketidakpuasan Jacob Jade melirik nya dengan kesal.

"Samping kamar gue kamar Sisi, ntar ganggu." lirih nya.

"Oh tuh tau, kalo malem malem ganggu, terus kenapa tetep Lo lakuin?"

Jacob menatap nyalang Jade, jika Jessy bisa terganggu apakah diri nya tidak bisa tidak terganggu?

Melihat Jade yang tidak membalas ucapan nya membuat Jacob semakin kesal.

"Dari pada nyakitin diri sendiri, lebih baik untuk celakain anak dan istri baru papa lo?"

"Sisi bilang dia marah kalo gue celakain orang lain."

Gigi Jacob gemeretak mendengar jawab Jade yang menurutnya menggelikan.

"Terus Cici ga akan marah kalo Lo celakain diri sendiri?"

"Pantes sih, kayanya bener ada ungkapan orang yang IQ nya tinggi EQ nya rendah, perasaan diri sendiri aja ga paham, apalagi orang lain?"
Lanjut Jacob sarkas.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 23, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

let's take away the male leadWhere stories live. Discover now