Chapter 30

9.2K 890 367
                                    

Hello, long time no see 👋🏼











Heeseung menoleh dengan cepat begitu Jungwon meloloskan peluruhnya pada arah barat, ia melihat seseorang terjatuh menghantam tanah disusul tembakan kedua yang menjurus di balik dinding, "Jungwon-"

"INI JEBAKAN!" Teriaknya, Jungwon berlari mengejar seseorang yang diyakini adalah suruhan ayahnya.

Jake turut menyusul, menggunakan motor, Riki memilih bangkit lantas meraih tunggangannya sendiri. Lima menit kemudian suara ambulan datang, Heeseung langsung menggendong Sunoo ke dalam mobil sementara Jay memapah tubuh Sunghoon dibantu petugas medis.

"Ku mohon, ku mohon.." Heeseung mengusap darah dari pelipis Sunoo dengan tangannya sendiri. Bibirnya sedikit bergetar, ia sangat khawatir terlebih pikirannya terbagi dua.

Suara dua brangkar saling bersautan terburu, Sunoo dan Sunghoon masuk di ruangan yang sama. Heeseung nyaris saja memaki jika sang dokter tidak berkata baik-baik.

Pandangannya ia tundukkan, kepalanya menyentuh dinding rumah sakit, "Jay, ku mohon. Jaga Sunoo."

"Kau akan kemana?"

"Jake, Jungwon dan Riki membutuhkanku. Sunoo sudah memberitahu rencana ini padaku, semua ini disengaja-"

"Aku sudah memanggil banyak bodyguard. Sunghoon dan Sunoo akan aman."

Heeseung mencekal kera bajunya hingga Jay bangkit dari kursi, tatapannya sedingin elang, "Kau tidak tahu jika tuan Yang sangatlah licik. Tetaplah disini dan pastikan lorong ini aman."

Satu pukulan telak menghantam pipi Heeseung hingga cengkramannya terlepas, Jay menodongkan Raging Bull miliknya, "Kau juga tidak tahu selicik apa Mafia Ivander." Sahutnya angkuh, "Pergi bersama dan mati bersama. Bukankah itu prinsip para gangster seperti kalian? Jika benar, maka aku ingin melakukannya."

"Persetan!" Dia berlari melewati lorong, tepat di depannya beberapa anak buah Ivander berdatangan. Ia meraih motor dengan asal dan melaju kencang ke arah selatan, membiarkan Jay mengikutinya.

***

"BERHENTI!" Jungwon berteriak nyaring, orang yang ia kejar berhasil memancingnya kemari. Diujung jalan, sosok tuan Yang berdiri pongah. Jungwon kembali melayangkan pistolnya, menatap dengan pandangan benci, "Kau akan menyusul ayahku."

"Wow, Jungwon. Kau sudah tahu kebenarannya ternyata."

Jake memarkirkan motornya dengan asal tepat di samping Jungwon, "Jangan banyak bicara, lawan saja. Orang-orangnya sudah di hajar Riki."

Jungwon dengan santai melayangkan peluruhnya, dua orang tewas dan tersisa empat orang termasuk tuan Yang. Jungwon bisa taekwondo dan ia menantikannya. Selama ini, Sunoo selalu melindungi Jungwon, sekarang tiba waktunya dia yang melindungi Sunoo.

Tangkisan itu terasa sangat menyakitkan, Jungwon tidak peduli tulangnya retak begitupun Jake. Keduanya saling berbelit satu sama lain, naas tenaga Jake tidak sekuat itu. Seseorang memukul kepalanya hingga berdenging.

"Akh-"

"Jake hyung!"

Hidungnya mimisan, Jake mengusapnya kasar. Ia harus menghabisi mereka, setidaknya menghalau untuk bertidak lebih jauh.

Bughhh

"JAKE!" Jungwon berteriak panik, ia langsung meloloskan peluruh kembali ketika melihat tubuh Jake limbung ke tanah, "A-akh-"

Dan semuanya terjadi begitu saja. Jungwon jatuh berlutut di hadapan tuan Yang dengan wajah lebam, "Bajingan!"

"Jadi anakku, kau ingin menyusul ayah kandungmu?"

FlickerDove le storie prendono vita. Scoprilo ora