1.Mas Pacar

2.5K 288 8
                                    

Seperti hari-hari biasanya,Sebelum berangkat ke sekolah,gadis itu selalu menyiapkan bekal untung sang pacar.Padahal sang pria,yang tak lain adalah pacarnya sendiri sudah mengatakan beberapa kali untuk tidak membawakannya bekal.Tapi tetap saja,gadis itu sangat keras kepala,dan tetap keukeuh untuk membawakannya bekal setiap hari.

"Jen,cepetan nanti kamu telah loh berangkat ke sekolahnya!" Peringat sang bunda ketika melihat anak gadisnya masih asik menyiapkan kotak bekal.

"Iya bun,sebentar lagi jennie berangkat kok.Tinggal masukin telurnya ke kotak bekal." Balasnya sembari memasukkan telurnya yang sudah matang.

"Lelet banget lo,buruan entar gue telat lagi." Gerutu Juan menghampiri Jennie yang sedang memasukkan kotak bekal kedalam tasnya. "Sabar bang"

Juan berdecak, "Sabar ndasmu,lo lupa hari ini Upacara?" Ketus Juan kesal

"WHAT?!Kok gue bisa lupa sih."

Juan memutar bola matanya malas,berjalan masuk ke dalam mobil meninggalkan Jennie yang masih diam terkejut. "LO MAU TETAP DIEM AJA,GAK MAU BERANGKAT?" Teriak Juan sangat keras,karena jaraknya dengan Jennie lumayan jauh.

Jennie terjingkat kaget akibat teriakan Juan,dia langsung berlari menghampirinya.Tidak lupa, dia berpamitan terlebih dahulu pada bundanya.

"Tsk,Dasar siput." Sindir Juan, setelah jennie duduk di jok sebelahnya.

"Lo gak bilang kalau hari ini senin,jadi gue lupa kalau ada Upacara." Ujar Jennie mendengus kesal.

"Makannya Jangan buat bekel mulu,emang lo yakin bekal lo itu dimakan sama dia?" Ujar Juan sedikit menyindir Jennie.

"Ya dimakanlah,gak mungkin kak Varo gak makan masakan gue." Jennie sedikit tidak yakin dengan ucapannya,ada keraguan didalam hatinya setelah mengucapkan kata-kata tadi.

"Bisa aja dia ngasih bekal lo ke temen-temennya,atau dibuang ke tempat sampah." Setelahnya Juan merutuki kebodohannya,Jennie pasti akan marah jika sudah menyangkut tentang Varo Anggara.

Juan bisa melihat adiknya hanya diam menatap lurus jalanan tanpa merespon Ucapannya.Dia sadar,ucapannya terlalu sarkas dan mungkin menyakiti hati adiknya. "Aduh,jen maafin gue ya.Gue gak bermaksud ngejelek-jelekin si Varo." Ujar Juan merasa bersalah.

Keadaan menjadi hening,Jin tidak membuka pembicaraan lagi.Dia menjadi bingung dengan sikap Jennie,bukankah Jennie seharusnya marah padanya,atau memukulnya dan mengeluarkan kata-kata kasar yang biasa dia tunjukkan saat merasa kesal dan marah.Tetapi kali ini,adiknya hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.

?¿?¿?¿

Jennie melangkahkan kakinya menuju kantin,selama Upacara dan jam pelajaran dia masih diam sama seperti saat di mobil.Tidak ada kehebohan dan kerusuhan yang biasa dia timbulkan,hanya ada Jennie yang pendiam.Kelima sahabatnya sama bingungnya dengan juan,tidak biasanya Jennie diam dan murung seperti ini.

"Jennie kenapa sih?" Tanya naya pelan menyenggol lengan Lisa disebelahnya.

"Gue juga gatau,tumben banget nih si Jejen diem aja." Balas lisa dengan gelengan kepalanya.

"Jen,lo gak ngasih bekal ke Varo?" Tanya Mina menatap Jennie yang tengah memakan bekalnya.

Jennie menghentikan aksi makannya,matanya kini beralih menatap Mina. "Bekalnya gue kasih ke Mingyu."

Naya yang tengah meminum es tehnya,tersedak mendengar Ucapan Jennie.

"Lo kenapa sih jen,ada masalah?" Jennie menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Tunggu,bukannya tadi lo bilang mau ke taman belakang ngasih bekal ke si ketos songong itu ya!" Ujar Joy menggebrak meja kantin,yang membuat seluruh atensi murid-murid di sana menatapnya.

Love ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang