Ulang Tahun

13 3 0
                                    

Seorang gadis yang berpenampilan rapi sedang menatap pantulan dirinya di cermin.

"Penampilan aku udah oke. Berangkat ke ulang tahun Sakura mending jam berapa, ya?" Dia menggerak-gerakkan telunjuknya ke pipi.

"Acaranya jam delapan, sekarang jam tujuh. Nanti aja deh setengah delapan," monolognya. Lalu dia pun berjalan mendekati tempat tidur, kemudian duduk di pinggir tempat tidur.

"Eh, apa sekarang aja?" Dia bangkit dari duduknya.

"Tapi takutnya orang-orang belum pada dateng." Dia pun memutuskan untuk duduk kembali.

"Tapi kalau berangkat setengah delapan emang gak bakal telat?" Dia pun bangkit kembali.

"Barangkat jam tujuh atau setengah delapan, ya?" Kini dirinya mondar-mandir.

"Sekarang aja deh."

"Eh, setengah delapan aja."

"Tapi kalau setengah delapan, nanti takutnya telat. Mending kalau di jalan gak macet, kalau macet gimana?" Gadis itu kembali berdiri di depan cermin.

Tak lama dia kembali mondar-mandir. Sekejap memilih berangkat jam tujuh, beberapa detik kemudian dia memilih berangkat jam setengah delapan. Padahal jam dinding terus berputar.

"Ya udah deh, berangkat sekarang aja." Dia pun berjalan menuju pintu. Baru saja tangannya akan meraih pegangan pintu, dirinya malah kembali berjalan mendekati tempat tidur.

"Ah, santai ajalah. Kalau buru-buru nanti disangkanya aku pengen cepet-cepet dapet makanan." Gadis itu pun kini malah merebahkan tubuhnya.

_Drtt ... drtt ... drtt ...._

Ketika mendengar suara yang berasal dari dalam tasnya, dia bergegas mengambil benda pipih bergambar apel digigit. Ternyata itu telepon dari sahabatnya yang kini sedang berulang tahun, gadis itu langsung menerima teleponnya.

_"Lili, kamu kenapa gak dateng ke ulang tahun aku?"_

"Acaranya 'kan jam delapan, jadi aku nyantai aja. Kan pastinya jam segini acaranya belum mulai. Kok kamu bilang aku gak dateng?" tanyanya.

_"Kamu gak liat ini jam berapa? Ini udah mau setengah sembilan, Lili."_

Sontak matanya melihat ke arah jam dinding, dia semakin dibuat kaget kala mengetahui apa yang dikatakan sahabatnya memanglah benar. Dia menepuk jidatnya, dengan bodoh dia tidak melihat jam saat dirinya mondar-mandir karena memilih berangkat jam berapa.

_"Lili!"_

_"Lili, kamu kok gitu sih jadi sahabat? Udah punya sahabat baru, ya, sampai sahabat lama dilupain?"_ Terdenger bahwa kini sahabatnya sedang marah.

"Bu-bukan gitu."

_"Bukan gitu gimana? Udah ah, aku males sama kamu."_

"Ra, dengerin aku dulu!"

"Sakura, maafin aku!"

"Sakura!"

Seorang gadis seketika terbangun dari tidurnya. Ternyata itu hanyalah mimpi.

~~~

Tulisan ketiga dari tema labil, karya Tiaratrii22

Liburan ProduktifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang